Sasuke dari meja lain dapat melihat interaksi antara sang kakak dan Naruto, ia menatap tak suka pada keduanya, apalagi pada Naruto yang wajahnya telah merona bahkan hidungnya sampai mimisan karena melihat sang kakak dengan tampilan berbeda, "menyebalkan sekali" gumam Sasuke tak suka dengan pemandangan di depannya tersebut
Tak lama kemudian tiba-tiba Itachi berdiri dari duduknya padahal makanan pada piringnya tersisa banyak, ia dapat melihat bagaimana tangan Naruto menahan dengan kuat tangan Itachi, namun Itachi menghentakan tangan Naruto dan bergegas pergi meninggalkan pria pirang tersebut, melihat hal tersebut Sasuke langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri si pirang di depannya.
Sasuke menghela, ia menutup mata Naruto dengan tangan kanannya dan mengangkat tubuh si pirang dengan tangan kirinya, membawa tubuh tersebut pada bahunya, "jangan menangis, bodoh" bisiknya pelan pada Naruto, ia kemudian berjalan meninggalkan ruang makan yang penuh dengan orang tersebut.
Mata para tamu yang sedang menyantap makan siang tak bisa lepas dari pemandangan dimana Naruto diangkat oleh Sasuke, apalagi kedua orang tua dengan marga Namikaze dan Uchiha yang kebetulan juga sedang berada disana.
***
Sasuke berjalan menuju teras kapal bagian depan yang berada tak jauh dari kabin suite penumpang, tempat tersebut sepi orang karena biasa yang bisa berada di teras depan kapal ini hanya penumpang pada kabin Suite sedangkan para penumpang kabin Suite sekarang adalah orang-orang penting perusahaan yang sedang berada dining room tadi.
Sasuke memastikan bahwa teras tidak ada orang, ia menurun kan tubuh Naruto pada tempat duduk disana, Sasuke dapat melihat bagaimana Naruto menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "kau bisa menangis disini" ujar Sasuke pada Naruto, namun Naruto hanya diam, tangannya tak kunjung lepas dari wajahnya, kesal melihat nya Sasuke mencoba untuk menarik kedua tangan Naruto yang menutup wajahnya itu, "kau tak akan bisa bernafas jika begini!" kesal Sasuke, namun tangan Naruto masih tidak mau lepas dari sana
"tidak mau!" ujar Naruto tiba-tiba membuat tangan Sasuke berhenti menarik tangan si pirang tersebut, "wajah ku ini jelek sekali!" lanjut si pirang itu
Sasuke menghela nafas, ia berlutut di depan Naruto, ia menatap miris pada nya, "memangnya kenapa? aku sudah biasa melihatmu menangis" ujarnya dengan lembut, ia dapat melihat bagaimana bibir Naruto bergetar menahan rengekan yang mungkin akan keluar dari bibirnya
"wajahku ini sekarang pasti jelek sekali!"
"tak ada orang yang menangis dengan wajah cantik tenang saja" balas Sasuke mencoba menghibur namun ia langsung terdiam karena Naruto tak meladeninya, "ayolah, lepaskan tangannya, kau tidak apa-apa menangis disini, tidak ada orang selain aku"
Naruto terdiam sebentar, bibirnya masih bergetar, "bukan aku yang harusnya menangis, aku ini hanya orang ketiga yang merusak hubungan orang, aku tak patut merasa kesakitan dan menangis, aku ini orang jahat, wajah ku pasti jelek sekali sekarang karena aku menangis karena cemburu"
Sasuke menatap lembut Naruto di depannya ia menggenggam erat tangan si pirang, "menangis saja, walau kau jahat, kau boleh menangis, tak ada yang melarang" ujar Sasuke dengan lembut, perlahan tangan Naruto merenggang dari wajahnya, kini Sasuke dapat melihat wajah Naruto yang menangis, air matanya mengalir dengan deras dan bibirnya bergetar berusaha menahan rengekan yang tak tertahankan itu
Sasuke menghela nafas, ia menyeka air mata pada pipi Naruto dan tersenyum, "benar-benar jelek" ujar Sasuke dengan kekehan membuat Naruto kesal mendengarnya, padahal ia sudah bilang jika wajahnya jelek sekali
Setelah beberapa saat, tangisan Naruto berhenti, ia hanya menunduk dengan wajah murungnya, "sudah dua kali" gumamnya tiba-tiba
"ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dwarf in Love (SasuNaru)
FanfictionWARNING ! SasuNaru. Yaoi. Alternative Story. Rate : Teen s/d Mature Character belong to © Masashi Kishimoto Story Suatu hari hiduplah seorang kurcaci kecil yang tersesat di dalam hutan, dia sendirian di dalam hutan gelap ini, ia berharap ada seorang...