Episode 31

2.1K 281 17
                                    

Kepala Naruto terasa sangat berat, akhir-akhir ini dia memikirkan banyak hal dari kenapa Sasuke mencumbu nya dan juga ... tentang perasaan Itachi yang masih sama pada kakaknya, dia memang tak sepatutnya memikirkan hal tersebut namun pikiran dan hati nya bertolak belakang dan tak simetris, ketika pikiran nya menyuruh nya untuk berhenti memikirkan hal tersebut hati nya menolak dan ingin menjadi lebih egois lagi padahal dia sudah cukup egois memiliki sang Uchiha sulung di sisi nya padahal ada yang lebih membutuhkan sang Uchiha dari pada diri nya sendiri.

Kiba yang berada di sebelah Naruto merasa bingung pada sang sahabat kuning nya itu, ada apa dengan si pirang ini ? bukannya kemarin-kemarin dia masih berbunga-bunga macam kebun bunga ? ada apa lagi sekarang ?, "Naru ?" panggil Kiba pada Naruto namun Naruto tak mengindahkan panggilannya dan masih sibuk dengan dunia nya sendiri, Kiba mendesah, tak tahu apa lagi yang harus ia lakukan untuk membuat sahabat pirangnya lepas dari lamunan nya, "Naruuu !" panggilnya gedek sendiri tak di ladeni oleh sang sahabat yang aneh ini

"ada apa ?" tiba-tiba suara monoton terdengar membuat sang pria pecinta anjing itu menoleh dan mendapatkan pria dengan rambut mencuat bagai pantat ayam di belakangnya menatap ia dan Naruto penasaran

Kiba menghela, "entahlah, pagi-pagi aku datang dia sudah seperti ini, masuk dalam dunia aneh lagi" jelas Kiba pada sang raven di depannya

Sasuke menghela, pasti ada sesuatu yang terjadi dan sesuatu itu ia yakini adalah tentang Itachi, kakak nya benar-benar pintar membuat mood Naruto berubah-ubah dan ia penasaran bagaimana kakak nya itu bisa melakukan hal seperti itu, Kiba entah dia menangkap kode dari mana ia beranjak pindah tempat duduk dari sisi Naruto ke belakang, mempersilahkan sang Uchiha bungsu duduk di tempatnya semula nya.

Sasuke yang tau mengapa Kiba pindah tempat duduk menduduki tempat semula Kiba berada yaitu di sebelah sang pirang yang melamun tanpa kenal waktu bahwa sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai, Sasuke menaruh tas ransel nya pada meja, mengeluarkan semua barang yang ia butuhkan untuk jam pelajaran nanti sembari sesekali ia melirik pada Naruto yang tak kunjung sadar akan kehadirannya, "apa lagi yang dipikirkan dobe ini ?" Sasuke membatin penasaran, "Naruto" panggilnya datar pada sang pirang tapi sang pirang bahkan tak menyahuti nya, "Naruto !" panggil Sasuke lebih kencang lagi namun masih tak diladeni membuat Sasuke kesal sendiri, Sasuke meraih pundak Naruto, ia menepuk beberapa kali pundak mungil itu dengan tangan kanannya namun terhenti ketika ia tiba-tiba melihat mata se biru safir itu mengeluarkan air nya dan membuat Sasuke dan Kiba tersentak kaget

"apa yang kau lakukan Uchiha !?" tanya Kiba panik sendiri

"ada apa, dobe !?" tanya Sasuke bingung

Naruto menoleh pada Sasuke, ia kemudian memeluk erat tubuh Sasuke, menyembunyikan wajah penuh air matanya itu di dada bidang Sasuke, tubuh mungil itu bergetar, sesekali suara isakan terdengar, "bagaimana ini" gumam nya di sela isakan nya

Sasuke menghela, ia balas memeluk pelukan si pirang, ia melihat keseketir dan melihat begitu banyak orang memperhatikan mereka, dengan perlahan Sasuke berdiri dari duduknya sembari menggendong Naruto yang masih tak mau melepas pelukannya, alhasil Sasuke sekarang seperti sedang menggendong koala yang sudah nyaman di posisi nya dan tak mau terlepas begitu saja, dengan hati-hati Sasuke menggendong tubuh mungil itu pergi keluar dari ruang kelas

Orang-orang yang melihat kepergian Sasuke dan Naruto melongo, beberapa perempuan terdengar berbisik-bisik di belakang

"aku sudah bilang pasti SasuNaru !"

"tapi Naru sudah pacaran dengan Uchiha-senpai kan ?!"

"ayolah perasaan itu mudah berganti jika sudah bertemu yang lebih perhatian"

"jadi menurut mu ItaNaru akan selesai ?"

"cepat atau lambat pasti ... END !"

"sungguh kejam cara mu"

Kiba yang mendengar bisikan-bisikan fujoshi akut itu hanya bisa cengo tak bereskpresi jadi selama ini teman kelas nya itu mendukung seseorang menjadi belok

Sementara itu, Sasuke yang masih menggendong Naruto membawa Naruto ke UKS dimana tempat itu jarang ada orang bahkan guru yang bertugas di ruang UKS biasa berpergian entah kemana, mungkin karena bosan.

Sesampainya di UKS Sasuke menaruh tubuh Naruto pada ranjang namun sang pirang enggan untuk melepas pelukannya dan masih memeluk nya erat membuat Sasuke menghela, ia tidak tahu harus apa dia hanya bisa menepuk pelan punggung yang bergetar itu sembari mengusap pelan surai pirang pria mungil itu

"bagaimana ini ..." gumam Naruto kembali sembari terisak, "hiks ... bagaimanaa"

"ada apa ? kau bisa ceritakan pada ku" tawar Sasuke, Naruto kemudian melepas pelukannya ia menjauhkan wajah sembab nya dari dada bidang Sasuke yang telah basah karena air mata dan ingus itu, Naruto menatap Sasuke berkaca-kaca 

"bagaimana jika Itachi meninggalkan ku ? aku harus bagaimana ? aku ... " Naruto terdiam sejenak, ia memegang dada nya dengan tangan bergetar, "aku sudah tidak mau lagi kehilangan ... sakit ... sakit .... semua ini terasa sangat sakit ... hiks ... Sasuke ... tolong ... beritahu aku bagaimana cara agar ia terus bersama ku ... hiks ... aku tidak ingin kehilangannya lagi ..." Naruto kembali menangis dengan kencang membuat Sasuke tidak tega pada pria pirang itu, Sasuke menarik tubuh mungil itu ke dalam pelukannya mengusap punggung bergetar itu pelan

"tenanglah ..." ujar Sasuke dengan suara yang lembut berusaha untuk menenangkan Naruto, dia juga tidak tahu harus apa, dia hanya ingin Naruto segera tenang, ia bahkan sudah mengelus lembut punggung itu, berharap getaran pada punggung itu segera berhenti, "tenang, okey ?" ujar Sasuke kembali ia mengelus pelan surai pirang itu sesekali mengecup surai pirang itu, namun sang pirang tak kunjung berhenti menangis, Sasuke sudah tidak tahu harus apa, dia mati arah, tiba-tiba ia teringat akan jurus ibu nya biasa jika melihat anak kecil menangis, mungkin itu bisa di terapkan oleh Naruto yang mirip anak kecil ini.

Sasuke mengelus pelan surai pirang itu kemudian perlahan ia mendekatkan wajahnya pada kening Naruto, ia mengecup lama kening Naruto dengan lama sembari menghapus air mata yang jatuh dari mata biru safir itu dengan ibu jari nya, "jangan menangis, hn ?" ujar Sasuke dengan senyuman pada Naruto membuat Naruto tersentak, air mata nya berhenti mengalir, ia terpaku akan senyum menawan Uchiha bungsu di depan nya ini, Sasuke menghembuskan nafas lega, akhirnya Naruto berhenti menangis juga, "ada apa, hn?" tanya Sasuke bingung dengan Naruto yang terpaku itu

"ah" Naruto tiba-tiba tersadar, wajahnya tiba-tiba merona dan terasa panas, ia memegang keningnya yang entah mengapa ia masih bisa merasakan kecupan lembut sang raven  "ahhh .... AAAAAHHHHHH !!!" Naruto tiba-tiba berteriak kencang di depan muka Sasuke, ia memegang keningnya dengan kedua tangannya, wajahnya merah padam, dada nya kini berdegub kencang, ada apa dengannya ?!

"hey !? ada apa !?" tanya Sasuke penasaran kenapa anak ini ?

"k k k k kenapa kau mencium ku ?!" tanya Naruto tak percaya pada sang raven 

Sasuke bingung sendiri "untuk menenangkan mu ?" jawab nya ragu

"sebelum nya juga ! kenapa kau mencium ku !? bahkan sampai memasukkan lidah mu kedalam !!" tanya Naruto dengan wajah kebingungan dan masih dengan merah padam nya itu

Sasuke yang teringat akan hal itu langsung memalingkan wajahnya, kini giliran dia yang kabur dari hadapan sang pirang, dia berjalan dengan cepat ke arah pintu UKS dan pergi begitu saja meninggalkan sang pirang dengan penuh pertanyaan di benak nya.

(TBC)



Dwarf in Love (SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang