Dwarf in Love (SasuNaru)

Episode 44

Yahiko menatap garang pada Sasuke di depannya, pria ini benar-benar bedebah menurutnya, entah sejak kapan jika ia melihat Sasuke rasanya tinju ingin terbang ke wajah bak wanita itu dan menghajarnya habis-habisan.

Sasuke hanya tersenyum sinis menatap Yahiko yang hampir kehabisan kesabaran di depannya, "apa? kenapa tidak maju? kau takut?" provokasi Sasuke membuat semua siswa melotot menatapnya, bahkan kini Naruto sudah menepuk-nepuk punggung Sasuke untuk memperingatkannya.

"gila kau" umpat Shikamaru pelan pada Sasuke yang berada di sebelahnya

"bangsat" wajah Yahiko memerah menahan emosi, tangannya sudah terkepal dengan sangat erat siap untuk meninju siapapun yang berusaha untuk menghentikannya menghajar Sasuke

Naruto panik melihat Yahiko sudah tertelan oleh emosi, ia menggigit pelan bibir bawah nya sembari menatap ke arah Sasuke, "Sasuke!" Suaranya meninggi saat ia memanggil nama Sasuke, saat Sasuke menghadap ke arah nya suara hantaman telapak tangan ke arah pipi terdengar dengan sangat kencang hingga mengagetkan semua orang yang berada di ruang kelas, "sudah cukup!" peringat Naruto pada Sasuke

Mata Sasuke terbelalak merasakan perih di pipi kirinya, pikirannya kosong saat ia merasakan tamparan dari kekasihnya, "Naruto?" panggilnya pelan, ia menatap Naruto dengan alis yang bertaut meminta penjelasan

Naruto kemudian memberanikan diri untuk maju ke depan Sasuke menghadap Yahiko di depannya yang masih di tahan oleh beberapa siswa, ia kemudian membungkuk pada Yahiko yang berada di depannya membuat semua orang terbelalak kaget, "maafkan aku" ujarnya dengan mantap pada Yahiko di depannya, "harusnya aku menolak mu lebih cepat agar kau tidak berselisih dengan Sasuke" lanjutnya, tak ada yang bersuara sama sekali saat Naruto angkat bicara, mereka dengan seksama mendengar Naruto berbicara, keheningan ini sebenarnya membuat Naruto tak nyaman karena semua orang dapat mendengar suaranya, Naruto mengangkat tubuhnya, "maafkan aku, aku menyukai Sasuke" ujarnya mantap

Sasuke yang mendengar itu seakan lupa akan perbuatan Naruto barusan kepadanya, ia tersenyum dengan sangat puas dan bangga.

Yahiko menggigit bibir bawahnya pelan, tubuhnya melemas saat ia mendengar penolakan dari Naruto langsung, memang dari awal dia sudah tidak memiliki kesempatan dalam mendapatkan hati Naruto namun paling tidak dia sudah berusaha untuk mendapatkannya, "lepaskan aku" ujarnya pelan kepada beberapa siswa yang menahan tangan, kaki dan pinggangnya, siswa itu tampak ragu saat mereka akan melepaskan tangan mereka dari tubuh Yahiko, "aku tidak akan menghajar si brengsek itu, jadi tolong lepaskan" ujar Yahiko meyakinkan, membuat siswa-siswa yang menahannya melepaskan tangan mereka masing-masing dari tubuh Yahiko.

Yahiko menghela saat ia merasa bahwa ia sudah terlepas dari kaitan para siswa yang menghentikannya barusan, ia kemudian menatap ke arah Naruto, "baiklah" balasnya pada Naruto, "baik, aku sudah mengerti, maafkan aku karena telah merepotkan mu dengan perasaanku ini, namun terima kasih karena kau telah memberikan jawaban mu" ujar Yahiko pada Naruto dengan senyuman ia kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang kelas

Saat Yahiko telah keluar dari ruang kelas semua orang di dalam sana menghela nafas lega, untung saja tidak ada pertumpahan darah kembali, karena mereka sudah muak dengan pertengkaran Sasuke dan Yahiko yang terus berkelanjutan.

Naruto menghela nafas lega, ia kemudian melirik ke arah Sasuke yang menatapnya dengan datar, "maafkan aku" ujarnya pelan pada Sasuke, "apa sakit?" tanya Naruto sembari membelai pipi kiri Sasuke yang memerah, matanya menatap nanar pada pria raven itu, ia merasa bersalah telah menampar pipi Sasuke yang dari awal memang sudah sangat putih hingga sebuah tamparan keras akan meninggalkan bekas yang sangat terlihat disana

Sasuke menangkup tangan Naruto yang berada di pipinya, ia kemudian menarik pinggang Naruto mendekat ke arah nya, "aku sangat menyukai mu" ujar Sasuke sembari menyamankan wajahnya pada tangan Naruto yang masih berada di pipinya itu