Naruto dan Sasuke hanya terdiam sudah lebih dari 20 menit mereka terdiam, Naruto tak berani bersuara dan Sasuke memang sedang tidak niat bersuara, tiba-tiba Sasuke memecahkan keheningan tersebut, "kau belum menebus obat kan ?" tanya nya pada Naruto
Naruto menoleh, "obat ku bisa di tebus kapan-kapan, kau menangis saja !"
Sasuke menghela, ia menoleh pada Naruto dengan mata nya yang sembab ia mencoba untuk tersenyum, "aku sudah selesai menangis"
wajah Naruto memanas saat melihat senyum Sasuke "tampan" batin nya, menyadari sesuatu yang salah ia menggeleng-geleng, ia kemudian menatap Sasuke khawatir, "tenang saja ! aku tebal imun ! masih tahan jika tidak minum obat ! jika masih mau menangis menangis saja ! kan selama ini aku yang menangis terus !" balas Naruto mencoba untuk perhatian, jujur Naruto tak pernah ada di posisi untuk menghibur karena selama ini dia terus yang di hibur
Sasuke menghela, ia membelai surai pirang Naruto, "aku sudah tidak ingin menangis"
Naruto cemberut, "padahal tidak ada orang"
"bukan itu masalahnya" balas Sasuke ia kemudian berdiri dari duduk nya kemudian menggendong Naruto dengan tangan kanannya
Wajah Naruto lagi-lagi memanas, "KAU TAK PERLU MENGGENDONGKU !!" teriak nya
"aku ingin menyembunyikan wajah jelek ku, diam saja" Naruto yang mendengar itu hanya diam, bibirnya mengerucut, dia tidak senang dengan ini
Setelah menebus obat Sasuke yang masih menggendong Naruto membawa Naruto ke mobil nya, Sasuke terkekeh melihat wajah cemberut Naruto, "ayolah, sekali-kali kau harus membantuku"
Naruto masih cemberut, "padahal kau hanya perlu meminjam jaket ku"
Sasuke hanya tersenyum, ia kemudian masuk ke dalam mobil nya dan duduk di kursi pengemudi, "sebagai ungkapan terima kasih aku akan membelikan mu 3 mangkuk ramen saat kau sembuh, kau masih ingin marah ?"
Naruto yang mendengar itu seketika wajah nya menjadi cerah, ia menatap Sasuke dengan wajah berbinar, "AKU TAK MARAH !!" sangkal Naruto cepat, matanya menunjukkan binar cahaya pada Sasuke, menatap Sasuke bak ia adalah penyelamat hidup nya membuat Sasuke terkekeh pelan
Suasana sangat hening di dalam mobil membuat Naruto tak nyaman, ia bergerak kesana-kemari seperti cacing kepanasan, kadang ia mencoba untuk menarik perhatian Sasuke namun Sasuke terus menyuruhnya untuk diam karena ia sedang menyetir
Setelah beberapa saat mobil pun tiba di depan halaman rumah Naruto, karena lelah dan bosan Naruto pada akhir nya memutuskan untuk tidur karena tak tahan dengan keheningan mobil padahal radio sudah di nyala kan oleh Sasuke namun ternyata masalahnya adalah Naruto yang ingin bersuara bukan ia yang ingin mendengar suara.
Melihat Naruto terlelap membuat Sasuke membuang nafas pasrah, ia turun dari mobil kemudian membuka pintu belakang mobilnya, membawa Naruto dalam gendongannya kemudian menutup kembali pintu mobil itu, sebelum Sasuke membawa masuk Naruto kedalam rumah ia menyempatkan diri untuk mengunci mobilnya kemudian baru berjalan menuju kamar Naruto.
brak
Kushina yang berada di dapur untuk mengambil minum tiba-tiba mendengar suara pintu rumahnya terbuka dan tertutup, sepertinya itu adalah Naruto yang baru kembali dari klinik untuk check-up, "Naru-chan ~ kau sudah pulang ?" teriak Kushina namun tak ada yang menyahut malah hanya terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat, merasa penasaran Kushina keluar dari dapur, "oh astaga !" Kushina memekik, terkejut melihat Naruto yang terlelap di gendongan Sasuke, pantas saja panggilannya tak ada yang balas
"selamat malam, baachan" salam Sasuke membungkuk sedikit
"malam, Sasuke, baachan kaget sekali" ujar Kushina terkekeh sedikit
"ah, tadi saat aku hendak mengunjunginya ia hendak pergi untuk periksa jadi aku menemaninya ke klinik" seakan mengerti, Sasuke menjelaskan situasinya saat ini pada Kushina, Kushina mengangguk mengerti kemudian tersenyum
"bawa dia ke kamar, baachan tau ia sangat berat karena asupan lemak nya lebih banyak dari orang normal karena dia makan ramen terus" ujar Kushina pada Sasuke
Sasuke terkekeh kemudian ia permisi untuk membawa Naruto ke dalam kamar nya, melihat kedua nya pergi membuat Kushina terkekeh pelan, "sampai sekarang aku tidak mengerti kenapa Naruto lebih memilih Itachi dari pada Sasuke" gumam Kushina pelan, ia kemudian kembali ke dapur untuk mengambil beberapa jamuan untuk Sasuke nanti
Sasuke menghembuskan nafas lega, tangannya terasa ingin keram sedari tadi, jujur Naruto memang berat, "anak ini harus diet" gumam Sasuke menatap datar pada Naruto yang tertidur lelap seperti tak ada dosa, setelah menatap sebentar wajah Naruto yang pulas Sasuke beranjak pergi dari kamar nya, ia menutup pintu dengan sangat pelan agar tak membangunkan Naruto didalam sana
"kau tak perlu menutup pintu sepelan itu, dia tak akan bangun semudah itu" Sasuke menoleh menemukan Kushina yang tersenyum pada nya, "mau makan sebentar ?" tawar Kushina
***
"sebelumnya, aku hanya ingin memastikan, sekitar 10 tahun yang lalu kau kan yang bersama Naruto ?" tanya Kushina pada Sasuke sembari memakan jeruk yang ia kupas, Kushina melirik sebentar pada Sasuke yang menyerngit ia kemudian tersenyum, "apa jangan-jangan kau juga lupa insiden 10 tahun yang lalu saat kalian tersesat ?"
Mengerti yang dimaksud oleh Kushina Sasuke langsung tersenyum, "ahh ... tentu saja saya ingat"
"ya, tak mungkin kau akan lupa, apalagi dengan janji menikah dengan Naruto, hn ?" ucap Kushina jahil
Rona merah muncul di permukaan pipi Sasuke, ia menunduk sebentar kemudian tersenyum canggung, "itu hanya janji anak ke--"
"jadi apa kau berencana untuk mewujudkan itu ?" sebelum Sasuke sempat menyelesaikan kalimatnya, Kushina memotong kemudian tersenyum jahil pada Sasuke yang tiba-tiba tersedak, "kau tahu, Naruto itu naif dan polos, dia tak akan mengerti kecuali kau mengatakannya langsung, tapi siapapun tahu jika sebenarnya kau menyukai nya bukan ?" lanjutnya, kemudian tersenyum pada Sasuke
Sasuke merasa dia sedang diintimidasi oleh Kushina, apa artinya Kushina tidak setuju ? "maafkan saya, karena saya memiliki perasaan menyimpa--"
"oh tenang saja, baachan bukannya tidak suka, hanya saja ingin memastikan" lagi-lagi Kushina memotong
Sasuke langsung menatap Kushina bingung, lalu maksud nya apa ?
"baachan hanya ingin meminta tolong padamu, tolong jaga Naruto, karena dia bodoh, dia selalu tersakiti, semua orang tahu bahwa sekarang dia malah seperti pihak ketiga dalam hubungan Itachi dan Kyuu-chan" Kushina menghela, ia tersenyum canggung pada Sasuke "tapi ... kau bisa apa jika kau terlanjur jatuh cinta ? saat kau menyukai seseorang, kau hanya memiliki 2 pilihan antara menjadi jahat atau menjadi orang yang tersakiti, bukan berarti Naruto memilih untuk menjadi jahat, dia berusaha untuk memberikan kebahagiaan pada orang yang ia cintai, namun hasilnya ? semua orang tersakiti" Kushina menghela, ia kemudian menunduk, "aku tak ingin berpihak pada siapa pun ... kedua nya adalah anak ku, dan aku sebagai seorang ibu tak bisa berbuat apa-apa ketika kedua nya tersakiti karena masalah yang mereka miliki tak bisa di masuki begitu saja oleh orang luar, maka dari itu ... aku meminta mu untuk menjaga Naruto, saat ia suatu hari nanti tumbang atau mungkin tersakiti, tolong jaga dia, karena pada dasar nya manusia enggan menyerah untuk kedua kalinya" ujar Kushina tersenyum, ia tersenyum pada Sasuke
Sasuke terdiam, ia kemudian tersenyum pada Kushina, "baiklah, serahkan padaku, baachan"
Naruto terdiam di balik tembok yang memisahkan dapur dan ruang tamu itu, ia kemudian melangkah pergi menuju tangga, ia menaruh tangannya di dada nya, meremas pelan dada nya yang terasa sakit itu, "aku bukan orang jahat kan ?" gumam nya pelan sembari tersenyum pahit
-tbc
akhirnya bisa up juga setelah sekian lama hiatus, maafkan saya yang suka mendadak hiatus ini, Esher gatau soalnya mau nulis apa disini, ini aja berasa kacau banget TT.TT
Yang lupa, yang lupa, silahkan cek dari prolog lagi siapa tau mungkin ada chapter yang lupa dibintangin (#EakModusTersirat)
jangan lupa yak di vote atau comment gitu kritik pesan harapan di tahun 2019 :v
betewe ini itungannya udah mau setahun hiatus yak ? XD

KAMU SEDANG MEMBACA
Dwarf in Love (SasuNaru)
Hayran KurguWARNING ! SasuNaru. Yaoi. Alternative Story. Rate : Teen s/d Mature Character belong to © Masashi Kishimoto Story Suatu hari hiduplah seorang kurcaci kecil yang tersesat di dalam hutan, dia sendirian di dalam hutan gelap ini, ia berharap ada seorang...