Episode 14

2.1K 288 4
                                    

Suasana meja makan keluarga Namikaze ini sangat-sangat ramai dan ceria, setiap kali nya pasti ada saja yang di ributkan oleh sang pirang junior dan sang merah senior sedangkan kedua anggota lainnya hanya menyimak keributan tersebut.

"kaachan curang ! kenapa Sasuke terus yang di kasih dagingnya ! aku juga mau !!" protes Naruto pada Kushina yang sedari tadi terus memberikan banyak daging pada Sasuke yang dengan terpaksa harus menerima nya

Kushina menoleh menatap seksama pada putra bungsu tercinta nya, dengan sumpitnya ia mengambil sayur brokoli kemudian menaruh nya di mangkuk makan sang anak yang baru saja memprotes diri nya, "Naru, kau harus makan sayur yang banyak agar kelak kau tidak bodoh lagi" ujar Kushina pada Naruto yang menatap nanar sang ibu, apa sang ibu nya tadi baru saja mengatainya bodoh ?

"kaachan jahat !" pekik Naruto dengan sangat kesal pada sang ibu yang sedari tadi menghela mendengar ocehan sang anak

"Naru-chan dengar ya, Sasuke bisa lulus dengan nilai terbaik di Amerika itu karena dia suka dengan sayur, tiap hari dia makan sayur, bahkan Sasuke memiliki tubuh yang bagus dan kekar karena dia menyeimbangkan makanannya dengan sayur" jelas Kushina pada Naruto yang menatap kesal Sasuke

"bohong ! kaachan tau dari mana !?" balas Naruto meminta penjelasan

"tentu saja kaachan tau ! kaachan kan serba tahu !"

"aku butuh bukti !!" pinta Naruto telak

Sasuke yang menjadi bahan pembicaraan menjadi bingung sendiri, padahal dia tidak tiap hari makan sayur hijau, dia hanya makan sayur tertentu yaitu tomat tiap hari dan rutin

Kushina menoleh dan mendapatkan mangkuk Sasuke penuh dengan sayur tomat, Kushina menyeringai "lihat saya mangkuk Sasuke, penuh tomat ! T O M A T !" ujar Kushina pada Naruto dengan penuh tekanan di akhir kalimat

"tomat bukan sayur ! itu tidak termaksud !!" Naruto mulai menyangkal kenyataan

"tidak tidak ! tomat itu sayur !" 

dan mulai lah lagi pertengkaran tidak berarti antara sang anak bungsu Namikaze dan sang ibu Namikaze .

Sasuke menatap canggung pada Kushina dan Naruto yang bertengkar itu namun fokusnya buyar karena tiba-tiba sebuah sumpit menaruh sayur di mangkuknya , Sasuke menoleh dan mendapatkan sang kepala keluarga Namikaze tersenyum pada nya, "makan yang banyak ya ? tak perlu sungkan" ujar Minato pada Sasuke dengan senyuman, Sasuke mengangguk ragu dan mulai memakan nasi nya kembali sembari mendengar pertengkaran tak berarti kedua anak dan ibu di depannya

***

Suasana sangat canggung di pintu rumah keluarga Namikaze ini, entah apa yang harus di katakan oleh Sasuke dan entah apa yang ingin dikatakan oleh Naruto

Kushina yang melihat kecanggungan tersebut menghela nafas kemudian berjalan menuju pintu rumah nya menghampiri Sasuke dan Naruto

"hati-hati di jalan ya" ujar Kushina dengan senyuman pada Sasuke yang tersenyum tipis

"terima kasih atas makan malam yang lezatnya, baasan" ujar Sasuke, ia membungkukkan tubuhnya

Sebelum Sasuke sempat meluruskan tubuh nya Kushina menepuk kencang punggungnya hingga Sasuke hampir saja merintih, "duh jadi malu !" ujar Kushina, Naruto melotot menatap sang ibu yang baru saja memukul anak orang dengan polosnya, ibu nya benar-benar hebat

Naruto menatap sebentar pada Sasuke, ia berdiri di depan Sasuke dengan mantap, rasanya agak malu ketika ia sadar bahwa tinggi nya benar-benar jauh berbeda dengan Sasuke mungkin sekitar 7-10 centi ? 

"menyebalkan" umpat Naruto pelan dengan kesal ketika ia menyadari perbedaan tingginya dengan pria menyebalkan di depannya ini

"ada apa ?" tanya Sasuke pada Naruto, apa pria di depannya ini ingin mengukur tinggi nya ? 

Naruto mendongak menatap langsung pada mata Sasuke, ia menjinjit sedikit kemudian menepuk kepala Sasuke pelan kemudian mengelusnya

Kushina yang melihat itu terkekeh melihat tingkah putra bungsu nya tersebut

"besok tenang saja, jika kau kembali di cibir oleh orang-orang di sekitar mu aku yang akan melawan mereka ! jadi kau tidak perlu takut melawan mereka sendiri" ujar Naruto dengan senyuman tulus pada Sasuke yang terkejut mendengar hal tersebut

Sasuke tersenyum tipis pada Naruto, "aku memang selalu sendiri bukan ?" balas Sasuke pada Naruto

Naruto terkekeh geli mendengar hal tersebut, "kau tidak pernah sendiri, kau hanya tidak sadar saja" ujar Naruto, ia melepaskan tangannya dari kepala Sasuke kemudian tersenyum menatap nya

"baiklah, aku pulang dulu, terima kasih atas hari ini" ujar Sasuke kepada Naruto, ia kembali membungkukkan tubuh nya pada Kushina kemudian beranjak pergi 

Setelah memastikan Sasuke telah pergi, tiba-tiba wajah Naruto bersemu merah, Kushina yang melihat reaksi sang anak terkekeh geli, "kebiasaan mu menghibur orang tidak pernah berubah hm ?" sindir Kushina pada Naruto

"kaachan, aku tidak mau di usik, yang tadi benar-benar memalukan, kau tahu !?" kesal Naruto dengan wajahnya yang memerah seperti kepiting karena malu, ia kemudian pergi meninggalkan Kushina yang tertawa, menertawai dirinya 

***

Konoha University

Itachi menduduki dirinya di bangku taman, ia menghela nafas lelah, sejak tadi pagi ia masuk ke dalam universitas ini ia terus mendengar orang-orang yang berusaha menghibur dia, dan ia benar-benar tidak suka dengan orang yang merasa kasihan dengannya, "menyebalkan sekali" umpat nya kesal, bahkan sebenarnya ia sama sekali tidak merasa sedih jika hak ahli warisnya di pindah tangan kan pada adik nya, bahkan ia merasa beban nya sudah berkurang sejak ia tidak perlu menjadi ahli waris lagi, namun seisi universitas ini memiliki pikiran yang beda dengannya, menurut mereka semua hal itu adalah hal yang menyedihkan 

"benar-benar bodoh bukan orang-orang itu ?" 

Itachi menoleh dan mendapatkan Kurama duduk di sebelahnya sembari membaca buku ekonomi miliknya

"apa yang kau lakukan disini, Kyuu ?" tanya Itachi pada Kurama yang berada disebelahnya, Kurama menoleh, menatap datar pada Itachi yang berada di sebelah nya

"apa aku tidak boleh duduk disini ? kupikir ini adalah bangku milik umum" balas Kurama kembali membaca buku nya 

"tidak bukan itu maksud ku" 

"maka jangan bertanya, aku hanya ingin duduk disini, jika kau merasa tidak nyaman aku ada disini, maaf saja aku tak akan mengalah sebaliknya kau harus mencari bangku lain untuk duduk" jelas Kurama dengan tenang ia menutup buku ekonominya dan kembali menoleh pada Itachi yang tersenyum menatapnya, "kenapa kau tersenyum ?" tanya Kurama heran

"jika begitu aku tidak ingin pindah" balas Itachi tiba-tiba, "jika kau bersikeras duduk disini aku tidak ingin pindah, karena rasanya menyenangkan jika aku bisa berada disebelahmu" ujar Itachi pada Kurama 

Kurama terkekeh geli mendengarnya kemudian menyikut perut Itachi hingga Itachi merintih sakit, "benar-benar pria penuh gombal" ujar Kurama pada Itachi yang masih merintih karena rasa sakit di perutnya tak kunjung mereda

(TBC)



Dwarf in Love (SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang