Extra Part -Our Family moment

51.7K 2.2K 32
                                    

Pelantikan Sadam sudah dilakukan. Ia resmi memegang jabatan tertinggi di jajaran manajemen Gunawan Corp.

Kesibukan Sadam pun berkurang karena tugasnya hanya memantau kinerja CEO -CEO sub perusahaan dibawah Gunawan Corp. Meski tak sesibuk dulu namun sekarang Sadam harus benar benar jeli dalam mengambil keputusan, secara tidak langsung masa depan Gunawan Corp ada ditangannya.

Pelantikan baru saja selesai saat ini hanya ada makan malam bersama staff dan direksi. Inka terkekeh melihat Sadam dan putrinya tertidur.

Ayah dan anak tampak kompak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah dan anak tampak kompak. Sadam memakai tuxedo berwarna cream begitu juga Elisa. Gadis itu menggunakan gaun senada dengan ayahnya. 

 Lelaki itu kelelahan karena semalam menemani Elisa bermain hingga dini hari.Putrinya sudah berumur tiga tahun sekarang. "Papa bangun" bisik Inka.

Sadam mengerjapkan matanya. Wajah loading Sadam selalu menjadi hiburan tersendiri untuk Inka. "Ada apa ma?"

Mereka mengganti sebutanya karena Elisa sedang aktif-aktifnya meniru sekitar. Beberapa kali gadis kecil itu memanggil papanya dengan nama "Sadam" bahkan "Dam.. dam" adalah kata pertama  yang bisa Elisa lapalkan saat umur gadis itu delapan bulan.

Sadam langsung meminta Inka memanggilnya papa dan mengajarkan Elisa untuk memanggilnya papa bukan Sadam.

"Acaranya sudah selesai?" Tanya Sadam.

"Ini acara pelantikan kamu, kok malah tidur" ujar Inka.

"Aku cuma merem aja 5 manit.  Ngantuk banget kemarin kan Elisa baru bobok jam 3 pagi" ujar Sadam.

"Kamu sih anaknya diajak makan coklat. Sugar rush kan?" Ujar Inka.

"Gak lagi aku ngasih Elisa coklat malam-malam. Bisa aktif dan gak habis habis gitu tenanganya" keluh Sadam.

Inka hanya bisa terkekeh. Tangan Sadam terulur menyentuh perut Inka yang  membuncit.

Kabar bahagia. Inka hamil anak keduanya. Kehamilan kali ini cukup menyiksa. Inka harus merasakan mual parah terutama pagi hari. "Kamu udah minum susu?" Tanya Sadam.

"Belum, kita kan dari tadi disini" ujar Inka.

Sadam berdecak. Ia mengambil tas perlengkaoan Elisa. "Ini, aku udah bawain yang kemasan" jelas Sadam.

Elisa tersenyum. Ia mengambil susu yang diberikan Sadam untuk dirinya.  Om ferdi memanggil Sadam karena beberapa kolega ini berkenalan dengannya.

Sadam berpikir. "Udah kesana aja, Biar Elisa aku yang gendong"

Mata Sadam menyipit tak suka. Gila saja, Kehamilan istrinya sudah menginjak bulan ke delapan ditambah Elisa kadang suka aktif. "Gak, kamu lagi hamil besar gitu" ujar  Sadam.

"Biar saya saja yang mengendong Elisa" pinta Arthur.

"Gak perlu, terimakasih" ujar Sadam langsung. Enak saja, Arthur ingin menggendong putri cantiknya. Sadam masih ingat anaknya dihina -hina saat masih dalam kandungan oleh mantan pacar Inka ini.

Fated to LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang