29

822 60 0
                                    

-Daegu..

Irene sedang berada dipinggir hamparan ladang, menikmati semilir angin yg menyapu wajah cantiknya...

Dengan ekspresi wajah yang tersenyum  dengan mata yg terpejam, kini pikiranya sedang bertempur..
Siapa lagi orang yg bisa membuat irene bertempur dg pikiranya selain "kang seulgi ? "..

Benar.. Seulgi akhir2 ini sangat  mengganggu pikiran nya..


---

Irene membuka matanya, menghela nafasnya..
Melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat itu lalu beranjak menuju gudang, alias tempat mama papanya bekerja...

Irene melihat mamanya sedang berkutat dimeja kerjanya,, sedangkan Papanya sedang berbicara dg 2 orang karyawanya..

Irene pun mendekati mamanya..

" Ma.. Irene mau ketempat biasa boleh ? Sebentar aja kok.. "-ucap irene..

Sendirian ? "- tanya mama fanny yg sedikit khawatir pd putri nya..

" hmm.. Ngga ppa ma.. "- jawab irene karena tau kalo Mama nya sedang khawatir.

Jangan lama2 loh sayang.. "-pesan mama Fanny.

Hmmm.. Iyaa maa.. Irene berangkat dulu. " ucap irene lalu mencium tangan mamanya, dikarenakan jaraknya dg papanya yg lumayan jauh, terlebih Papa Taeng sedang  serius , barangkali membicarakan hal penting jadi irene tidak Pamit pd papa taeng, dan menitipkanya pd mamanya saja. .


-----


Disini lah Irene, di pinggir pantai.. Disebuah ayunan.
Tempat biasa yang selalu ia kunjungi, saat ia masih kecil 

Entahlah ..  Irene ingat betul kalau ia sering bermain kesini bersama teman kecilnya nya .

Tempat ini adalah tempat dimana Irene selalu memperlihatkan wajah cantiknya saat tersenyum, wajah cerahnya saat tertawa dan wajah Jeleknya  ketika irene menangis karena hal sepele. Dan tentu saja ia menunjukan hal-hal itu pada teman kecilnya, siapa lagi kalau bukan Seulgi...

Mungkin irene mengingat momen-momen itu, tapi ia tak ingat betul kalau Seulgi ikut andil dlm masa kecilnya itu..

"Benarkah seulgi teman kecilku disini? " tanya irene pada dirinya sendiri lalu tersenyum.

---

Irene sangat menikmati ayunan nya ,, 
Sesekali irene berpindah ke tempat duduk kayu yg berada tak jauh dari ayunan, berjalan ke belakang ayunan menuju tempat duduk yang mirip seperti kursi memanjang itu, lalu merebahkan tubuhnya..

Sampai akhirnya irene tertidur..

Irene terbangun saat sudah sore dan langit berwarna orange. Sangat sulit untuk irene  lewatkan, terlebih irene sangat menyukai senja (suasana matahari tenggelam dan langit berwarna orange) ..

Irene pun kembali melangkahkan kakinya, duduk diayunan itu.. Menikmati senja dg angin yg berhembus halus dikulitnya sambil sesekali menggunakan kakinya untuk mengayunkan ayunan nya..

Namun tak lama,. terdengar derap langkah yg mendekat..
Irene tahu pasti kalau itu adalah Mama nya..

Mama Fanny memeluk irene dari belakang..

"Irene sebentar lagi pulang ma.. Irene masih mau lihat senja dulu yaa..hhhe "- ucap irene lalu memegang tangan bundanya yg melingkar di perutnya.

Irene kaget.  Ini bukan tangan mamanya. Irene menoleh kearah tanganya untuk melihat sejenak siapa pemilik tangan itu..

" seulgi~... "- lirih irene ketika melihat jari tangan yg tak asing,

True Love - SEULRENE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang