47

840 60 8
                                    

Typo kesana-kemari

****

Bae. Coffee

----

"Unnie.." Panggil irene pd luna.

Luna pun mendekat "iya irene..? "

"Sebaiknya unnie dan oppa segera ganti pakaian dan berkemas, ini sudah malam dan sebentar lagi kafe akan kututup" kata irene.

Luna sedikit curiga "benarkah? Kau tidak tutup awal karena kami kan? " selidik luna.

Irene terkekeh "tidak Unnie, karena sinb libur jadi aku memutuskan untuk tutup lebih awal, dia mengatakan akan menjemputku nanti. Lagipula badanku juga pegal2" katanya disusul tawa.  Ini seperti menyindir luna yg juga menjadi barista sehari.
.

Luna tersenyum "kami tidak keberatan membantumu irene" ucap  luna.

Irene mengangguk "aku tau unnie, tapi aku yg merasa tidak enak. Hhhe"
"Lagipula, aku  tidak mengatakan apapun" elak  irene.

"Hey, kau mengatakan pegal2 seolah kami kelelahan dan kau memutuskan untuk menutup kafe lebih awal saja. Ingat, aku  masih muda dan tenagaku masih super" ungkap luna setengah becanda

"Hhha.. Iyaaa aku percaya padamu unnie" tawa irene.

"Tapi benar, aku menutup kafe karena memang aku ingin menutupnya. Tanpa alasan apapun.. hhhe.. Lagipula dami juga sudah tidur, sebaiknya kalian segera pulang" imbuh irene.

"Kau mengusir kami?? " tanya luna.

"Astaga Unnie.." Keluh  irene.
"Yaa.. Aku mengusir kalian! " katanya lalu pergi begitu saja, membuat luna menahan tawanya.

Jujur saja, luna sangat menyukai perhatian irene kepada keluarga kecilnya, bagaimana irene mencemaskan kesehatan nya dan minho, dan juga mengkhawatirkan dami.  Luna tersenyum lalu menghampiri minho untuk segera beberes.

---


Saat hendak di gendong, Dami malah terbangun dari tidur lelapnya..

Dia mengucek matanya dg pelan, mata kelincinya pun membulat dengan  sempurna membuat irene benar2 gemass.

"Kenapa dami bangun? Harusnya dami bobo aja.. Kan ini udah malem.. " kata Irene.

Dami mengedipkan matanya dg lucu "Bolehkan Dami meminjam boneka kelinci milik aunty? " tanya  dami.

Apa dia bangun karena tak lagi memeluk kelincinya? -pikir luna

"Hm..of course sayang. Dami boleh memilikinya" kata irene.

Irene mengambilkan bonekanya lalu dami langsung memeluknya dg erat "terimakasih aunty" ucap dami.

"Sama2 sayang..." Kata irene lalu mengecup pipi dami.

"Yasudah kalau begitu, kami pulang dlu Irene" pamit Luna.

"Hati2.. Begitu selesai langsung kabari sinb untuk segera menjemput.  Jangan kemana2 dan langsung pulang ya.. "

pesan minho, karena  irene masih akan mengelap meja, sebenarnya minho dan luna ingin membantu dan sekalian mengantar irene pulang tapi irene menolak dg tegas dan keras. Bahkan dirinya sudah mengamuk tadi tatkala keduanya kekeh ingin membantu bersih2 cafe.

"Baik oppa, unnie.. Kalian hati2 dijalan yaa" pesan irene.

Mereka pun pulang,

--

Saat sudah sampai diparkiran tiba2 irene menelfon Luna dan mengatakan ada yang ketinggalan..

Minho pun menyuruh luna dan dami masuk mobil terlebih dahulu,  karena luna menggendong dami yg sudah kembali terlelap.

True Love - SEULRENE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang