10 ~ Taruhan

506 126 93
                                    

Kali ini aku tak bisa kamu salahkan
Ini salahmu sendiri yang jadikan dia taruhan
Bukankah aku sudah mencoba menolak
Tapi kau bilang aku hanya mengelak, jadi nikmati karmanya


~ author

Hari ini akhirnya kelas Fiki, Fajri dan Zweitson sama sehingga mereka bisa berada di kantin bersamaan, tapi sedari tadi Fajri terus fokus menatap kursi kosong yang berada di samping Fiki, tempat yang dulu sering ditempati Fenly. Biasanya dia akan berada di sana sambil memakan batagor dan sedikit tersenyum saat melihat tingkah aneh sahabatnya, sudah dicoba untuk kuat tapi nyatanya Fajri merindukan Fenly.

Kini ia mengalihkan pandangannya pada pria yang baru saja datang ke kantin dan duduk di meja yang berada di samping mereka, pria itu tampak sendirian, ia asik dengan batagor yang ia pesan tanpa peduli dengan apapun yang ada disekitarnya, kini tanpa Fajri duga pria itu menoleh kearah Fajr, dengan cepat Fajri mengalihkan pangannya.

" Kenapa Ji ? " Tanya Zweitson bingung

" Ngga papa, gue kangen sama Nada, sampe sekarang dia masih diemin gue. Padahal gue udah minta maaf "

" Gara-gara Fenly kw itu kan ? Gue juga kesel sama dia... Dia bukan Fenly tapi sok soakan kaya Fenly nyebelin banget " kesal Zweitson

Sementara Fiki dia hanya menoleh pada Fenly dan memperhatikan pria yang tampak mengunyah batagor itu. Dia berfikir Fenly marah padanya, mungkin Fenly tahu jika selama ini Fiki melihat dia sebagai orang lain dan bukan dirinya sendiri. Fiki sedikit terkejut saat Fenly tiba-tiba bangkit dan berjalan mendekati mereka, Fenly meletakkan sebungkus coklat didepan meja Fiki.

" Buat ganti batagor kemaren... Gue ngga tahu Lo suka coklat atau engga, kalau Lo ngga suka buang aja " kata Fenly

" Gue ikhlas kasih batagornya "

" Lo kasih batagor itu buat Fenly, Fenly yang Lo kenal bukan gue... Gue juga ikhlas kasih coklatnya "

" Fiki ngga suka coklat apalagi dari Lo " kata Zweitson ketus

" Gue ngga peduli sih, kalau ngga suka tinggal buang, gampang kan. Asal buangnya jangan didepan gue... Paling engga hargai yang kasih "

" Gue suka kok Fen... Makasih ya.... Dan maaf kalau gue liat Lo sebagai orang lain "

" Lo kesini cuma mau kasih coklat ke Fiki kan ? Cuma itu kan ? Jadi sebaiknya Lo sekarang pergi dari sini ! " Kata Fajri tegas

" Lo ngga suka gue karena Nada ? Kalau dia sayang sama Lo dia ngga akan ninggalin Lo. Kalau Lo takut dia berpaling ke gue mungkin itu karena Lo ragu sama perasaan dia ke Lo "

" Nada sayang sama gue... "

" Oh ya ? Gue ngga percaya tuh, kalau gitu coba tanya langsung dong ke orangnya berani ? " Tantang Fenly

" Lo bener-bener ya... Lo suka sama Nada ? "

" Kenapa emang ? Dia istri Lo juga bukan, pacaran bisa putus kan ?. Lagian wajar kali gue suka Nada dia kan cewe, kalau gue suka sama Lo baru ngga wajar "

" Brengsek Lo Fen "

" Baru tahu Lo kalau gue brengsek ? "

" Gue tantang Lo balapan nanti malem, kalau Lo kalah Lo jauhin Nada dan pergi dari hidup bang Shan... Tapi kalau Lo menang gue bakal lepas Nada dan bebasin apapun yang Lo mau " tantang Fajri

" Gue ngga pernah balap dengan hadiah cewe "

" Alasan aja Lo, bilang aja Lo takut kan Lawan gue ? "

Fenly menatap Fajri sekilas kemudian tersnyum manis

" Gue tunggu nanti malem, kalau bisa ajak Nada sekalian " kata Fenly kemudian pergi dari hadapan Fajri

Exclamation Mark || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang