Tuhan selalu punya Hadiah untuk kita
Kadang ia berikan lewat terik matahari
Kadang lewat derasnya hujan
Kadang juga dalam gelapnya malam
Kamu terburu takut kemudian pergi
~ FenlyHari ini aku sudah diizinkan pulang tapi setiap seminggu sekali aku harus menjalani terapi berjalan, kini kemana-mana aku harus menggunakan kursi roda, aku juga sering melatih tanganku agar tidak kaku dengan memainkan gita. Aku benar-benar ingin sembuh dan kembali menjalani kehidupanku yang lama.
" Kalaupun gue nanti ngga bisa balap lagi, setidaknya gue masih bisa main musik... Bisa gila gue kalau semua impian gue satu aja ngga ada yang kesampean " monologku sambil mengotak-atik nada dengan petikan gitarku
" Fenly... Dek... Fen dimana sih ? " Teriakan kak Shandy membuatku menoleh kearah sumber suara
" Taman belakang kak " jawab ku
Kak Shandy tak lama datang bersama dengan Fajri yang baru pulang kuliah, baguslah dia mulai rajin masuk kuliah, aku sering dengar dari bang Gilang jika selama aku sakit Fajri dan Fiki sering sekali bolos kuliah. Mereka banyak mengorbankan segalanya untukku.
" Hai Fen... Gimana keadaan Lo ? Udah lebih baik ? " Tanya Fajri sambil berlutut agar tingginya sama denganku yang duduk di kursi roda
" Udah kok Ji, tinggal latih jalan aja ya... Butuh waktu yang lama mungkin buat bisa jalan lagi kaya dulu "
" Dek... Kakak kemaren bilang apa ? Kak Shandy bakal jadi kaki buat Adek " kata kak Shandy sambil mengusap pelan rambutku
" Kak... Jangan terlalu khawatir sama Fenly, kasian bang Han kalau urus kantor sendiri, kak Shan mulai besok kerja aja ya ! Fen ngga papa kok dirumah sendiri sampe kakak pulang, atau Fen bisa ajak Mavin ke sini "
" Tetep aja kakak ngga bisa biarin Fen sendiri "
" Gue temenin deh bang... Gue bakal minta sama dosen pembimbing akademik gue biar gue bisa kuliah secara daring dulu sampe Fen sembuh... Nanti kalau Fen udah sembuh baru deh gue kuliah biasa, lagian Fen juga kuliah daring kan ? Pasti bosen banget kalau sendiri " usul Fajri
" Tapi Lo ngga papa Ji kalau jagain Fenly sambil kuliah ? " Tanya kak Shandy
" Ummm... Malah gue seneng banget bisa jagain Fenly, selama Fenly ngga keberatan sih kalau gue yang jagain dia "
" Engga gue ngga keberatan kok... Makasih ya Ji "
" Gue nginpe sini kan ya ? Gue sekamar juga sama Fenly ? "
" Aji... Lo jagain Fenly selama gue belum pulang ! Kalau gue udah pulang Lo juga pulang sana ke rumah Farhan "
" Kan judulnya jagain bang... Jadi ya gue dua puluh empat jam ya harus ada di samping Fenly dong "
" Batu banget sih Adeknya Farhan ini, kalau gue bilang sampe gue pulang ya sampe gue pulang aja "
" Ngga mau... Gue ngga mau pulang, bang Han jarang pulang ! Lo kasih kerjaan ini itu ke bang Han sih, jadi gue mau di sini sama Fenly "
Aku kembali menggelengkan kepalaku kemudian fokus pada gitar milikku, kak Ferly apa dulu mereka juga seperti ini ? Betapa ajaib hadiah yang Tuhan berikan, Tuhan memberi hadiah sepeti mereka untuk hadir dalam kehidupanku. Aku kembali menoleh pada kak Shandy dan Fajri yang masih asik berdebat. Aku mengambil foto mereka berdua dan kini mengirimkan foto tadi pada bang Gilang. Beberapa saat setelah foto tadi dilihat oleh bang Gilang, dia langsung menghubungiku dengan panggilan vidio.
" Hai Fen... Kenapa lagi mereka ? " Tanya bang Gilang
" Ngga tahu bang... Ribut terus dari tadi "
KAMU SEDANG MEMBACA
Exclamation Mark || Un1ty
FanfictionSudah ribuan kali ku katakan Aku bukan dia dan aku tak ingin jadi dia Tolong jangan paksa kami untuk sama Kamu boleh memintaku melakukan apapun Tapi maaf untuk menjadi dia aku tidak bisa Sebuah kebetulan yang telah Tuhan rencanakan membawaku ma...