40 ~ Kembali

584 125 229
                                    

Setelah lamanya penantian
Setelah rasa terpuruk yang ku alami
Kini akhirnya kamu kembali
Ku harap kali ini kamu tidak pergi lagi


~ Fenly

Aku masih setia berada di samping bang Gilang untuk menunggunya kembali bangun, apa nanti saat bang Gilang bangun dia akan marah padaku seperti apa yang Zweitson dan Fajri lakukan padaku juga ? Aku tidak ingin menyakiti siapa-siapa bahkan aku juga tidak pernah meminta bang Gilang untuk melindungiku, tapi kenapa semua jadi salah ku ? Ku tundukkan kepalaku tapi tanganku masih setia menggenggam tangan bang Gilang.

" Fenly... " Lirih bang Gilang yang kini menarik perhatianku

" Bang Lang... Gue panggil bang Ridwan dulu ya biar Lo diperiksa " kataku panik

" Ngga usah... Gue ngga papa kok, cuma masih pusing aja dikit kayanya kebanyakan tidur ya "

" Bang... Gue khawatir sama Lo... Gue... "

" Bang Gilang... Lo udah sadar ? Lo gimana sih Fen kalau bang Gilang sadar tuh panggil dokter bukanya diajak ngobrol " kata Zweitson yang kini datang dan langsung menekan bel yang ada di dekat ranjang bang Gilang.

Ia sedikit menarikku agar menjauh dari bang Gilang, aku tak bisa menolak bagaimanapun bang Gilang seperti ini karena aku kan ? Bang Gilang celaka karena menyelamatkanku.

" Gue ngga papa Son.... Gue juga yang nahan Fenly biar dia ngga panggil dokter, jangan salahin dia ya ! "

" Lo kaya gini kan karena dia, coba aja Lo ngga lindungi Fenly, semua ngga akan kaya gini bang "

" Apaan sih ? Gue bakal mati kalau tahu yang rasain ini Fenly Son... Gue ngga bisa liat Adek gue luka apalagi dia harus kembali ke rumah sakit, gue ngga mau "

" Bang.... Jangan dibelain terus lah kalau emang salah, dia tuh ceroboh jadi orang dan kecerobohan dia bikin Lo celaka "

" Son.... "

" Zweitson bener bang, karena gue ceroboh Lo jadi kaya gini, maaf ya bang... Gue keluar dulu kalau gitu, cepet sembuh bang " kataku yang kini memilih untuk pergi dari hadapan bang Gilang dan Zweitson

Aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang cukup sepi, apa mereka benar ? Aku hanya pembawa sial untuk orang-orang di sekitarku ? Mavin pergi karena dia membantuku, kini bang Gilang celaka karena dia melindungiku, semua sumber masalah ternyata letaknya ada padaku. Bisa-bisanya aku bertingkah seperti korban padahal akulah yang jadi tersangka saat ini.

Karena kurang hati-hati atau entah orang itu sengaja, dia menabrak tubuhku dan membuat aku terjatuh. Ku periksa lenganku yang tergores pot bunga yang ada di lorong rumah sakit, orang yang tadi menabrakku masih berdiri tak jauh dariku.

" Setelah kaya gini harusnya Lo sadar kalau jalan tuh kudu hati-hati, bukannya ngelamun ngga jelas, ceroboh tahu ngga. Lo bukan cuma bisa bikin diri Lo celaka tapi orang lain juga kaya bang Lang misalnya, semua orang punya masalah Fen, tapi ngga semua orang memperlihatkan masalah itu biar dikasihani, jangan menyedihkan deh jadi orang " kata pria itu dengan nada kesal

" Ji... Gue ngga pernah minta dikasihani ya ! Dari kemarin Lo sama Zweitson salahin gue terus, gue capek kaya gini, Lo pikir gue mau bang Lang kaya gitu ? Lo pikir gue mau diri gue celaka ? Lo pikir gue mau punya masalah engga Ji ! Bahkan gue juga ngga mau kenal sama Lo semua... Hidup gue awalnya baik-baik aja, ngga kaya gini " kataku sambil bangkit dari posisiku yang tadi terjatuh

" Sadar ngga ? Kalau selama ini Lo semua yang tarik ulur gue ! Kalau Lo ngga suka sama gue, kalau Lo ngga suka liat gue, ngga usah banyak bacot dan drama, tutup mata aja. Tutup usia sekalian " kata ku makin kesal

Exclamation Mark || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang