Jadi inilah jawaban dari semuanya
Tentang sebuah misteri penuh tanda tanya
Tentang bagaimana takdir memainkan perannya
Dan bagaimana Tuhan memilih untuk mengishkannya~ author
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Fenly dan Ricky sampai di panti asuhan tempat Fenly dirawat. Jujur ada rasa ragu dalam diri Fenly apakah dia siap dengan fakta yang nantinya akan dia tahu ? Tapi dia benar-benar ingin tahu agar dia tidak terus kebingungan. Meski terkadang dia lebih suka kebingungan daripada tahu faktanya.
" Gue temenin " kata Ricky sambil menepuk bahu Fenly pelan
Fenly mengangguk dan kini berjalan bersama Ricky masuk kedalam panti, kedatangan mereka disambut ramah oleh anak panti yang mengenal Fenly. Fenly memantapkan lagi niatnya untuk menemui bunda yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu. Ia masuk bersama dengan Ricky, melihat kedatangan Fenly, bunda terlihat senang dan langsung memeluk tubuh Fenly.
" Bunda apa kabar ? " Tanya Fenly ramah
" Baik sayang.... Ada apa kamu sampe kesini ? Terus ini siapa ? "
" Ada yang mau Fenly tanyain, kangen juga sama bunda dan yang lain. Oh iya ini bang Ricky Bun, dia udah kaya Abang buat Fenly, dia dokter muda yang terkenal itu lho Bun "
" Kalau dokternya kaya gini malas sembuh ya pasiennya, dokternya ganteng sih " kata bunda yang disambut kekehan pelan dari Ricky
" Ya Tuhan bunda sampe lupa, ayo duduk ! Mau minum apa ? " Tawar bunda
" Ngga usah repot-repot Bun... Ada yang lebih penting dari sekedar minum soalnya "
Bunda menatap Fenly yang saat ini duduk bersamanya di sofa, sedangkan Ricky hanya menyimak obrolan dua orang didekatnya itu
" Jadi Fenly mau tanya apa sama bunda ? "
" Bun... Fenly udah dewasa buat sekedar tahu asal usul Fenly... Bun siapa sih Fenly ? Kenapa banyak orang yang yang samain Fen sama orang lain ? Apa bener Fen itu punya kembaran ? "
Bunda tampak terkejut dengan pertanyaan Fenly, tapi mungkin memang ini saatnya Fenly tahu semua kebenaran yang lama ia tutup rapat. Bunda meraih sebuah album foto dan memberikannya pada Fenly.
Fenly membuka album yang tadi diberikan oleh bunda, halaman pertama di isi oleh foto Fenly dengan Mavin sewaktu mereka kecil, Fenly terseyum tipis saat melihat foto itu, Ricky juga tampak memperhatikan album yang saat ini berada ditangan Fenly. Fenly membuka lagi lembar album tadi dan menemukan sebuah foto yang cukup menganggu dirinya.
" Ini siapa Bun ? Fen kayanya ngga pernah liat orang ini ! Kalau yang digendong itu Fenly kan ? " Tanya Fenly
" Itu... Bang Shan.. itu foto bang Shan waktu masih kecil " bukan bunda tapi Ricky yang menjawab pertanyaan Fenly
" Iya itu Shandy... Kakak kamu, dan yang digendong itu bukan kamu Fen... Tapi Ferly ! "
" Ferly ? Tapi yang kita tahu itu Fenly " bantah Ricky
" Bukan, anak itu Ferly saudara kembar Fenly.... Bunda sengaja simpan foto ini untuk berjaga-jaga andai Fenly bertanya tentang asal usulnya "
" Fenly ngga ngerti, jadi.... Fenly punya saudara kembar ? Tapi kenapa kita kepisah Bun ? "
" Ceritanya panjang Fen....dulu bunda pernah kerja di rumah Bu Melati, mama kamu, bunda bekerja dari sebelum Bu Melati menikah, Bu Melati orang yang sangat baik... Dia akhirnya menikah dengan pria baik dan tegas, pak Sanjaya papa kamu, tapi sebelum itu Bu Melati pernah hamil di luar nikah bersama Wijaya... Orang yang selalu ingin menggusur panti asuhan kita. Anak itu lahir dan diberikan pada Wijaya, setiap hari Bu Melati tidak pernah berhenti memikirkan anaknya itu, Bu Melati memberi nama anak laki-laki pertamanya itu Shandy, kakak kamu "
KAMU SEDANG MEMBACA
Exclamation Mark || Un1ty
FanfictionSudah ribuan kali ku katakan Aku bukan dia dan aku tak ingin jadi dia Tolong jangan paksa kami untuk sama Kamu boleh memintaku melakukan apapun Tapi maaf untuk menjadi dia aku tidak bisa Sebuah kebetulan yang telah Tuhan rencanakan membawaku ma...