17 ~ Berubah

610 122 73
                                    

Ini bukanlah sebuah fatamorgana
Ini juga bukan tipuan semata
Bukankah jelas jika aku menyanyangi kamu ?
Akan ku lakukan apapun untuk kamu


~ author

Mulai hari ini Fenly sudah tinggal sendiri di sebuah kontrakan, meski berulang kali Ricky katakan jika dia adalah kakaknya juga, Fenly menolak untuk tinggal bersama Ricky, tidak ingin merepotkan katanya, kini Fenly juga sibuk menata tumpukan kardus yang ia tahu berisi makanan dan beberapa karung beras yang masih berada di depan pintu kontrakan miliknya.

" Yang ngga tahu pasti mikir gue rampok mini market ini mah... Bang Gilang emang ya, gue tinggal sendirian tapi nyaris borong mini market buat gue, makanan sebanyak ini buat apa coba ? Haduhhh... Ngga ada makan susah, banyak makanan repot " keluh Fenly sambil mengangkut makanan tadi ke dapur

Ia menatap layar handphone miliknya yang berkedip, tertera nama Gilang di layar handphone miliknya, ia meletakkan kembali kardus yang tadi dia bawa dan memilih untuk menjawab panggilan dari Gilang.

" Halo bang..  ada masalah ? " Tanya Fenly

" Gimana kurang ngga Fen ? Atau Lo perlu gue beliin yang lain ? Kasur misal ? Atau kulkas ? Atau apa Fen yang ngga ada di lontarkan Lo ? "

" Bang... Jangan bikin gue kaya perampok ya, ini udah banyak banget bang Lang... Ngga usah kasih apa-apa lagi, ini juga kalau cuma kasur sama kulkas udah dikasih sama bang Ricky, gue ngga mau lagi lah... "

" Kan gue Abang Lo Fen, wajar kali gue kasih kaya gini ke Lo, kalau ada apa-apa bilang ya ! "

" Iya bang.... "

" Kenapa ngga ngomong kalau mesti bayar ujian ? Iya iya aja Lo tuh ! Sekarang urusan biaya kuliah gue yang urus, Lo diem aja belajar yang rajin, lulus..  oke "

" Bang Lang.... "

" Lo terima tawaran Ricky buat beliin Lo obat tapi ga terima bantuan gue, jangan bikin gue tersinggung ya Fen "

" Iya bang makasih ya... Gue ngga mau aja repotin Lo sama bang Ricky "

" Pernah gue bilang Lo bikin gue repot ha ? Lo tuh bener-bener ya "

Fenly menghela nafas kasar, abangnya yang satu ini memang berbeda, jika dulu dia bersikap lembut pada Ferly, akan lain jika pada Fenly yang memiliki watak lebih kaku dari Ferly. Tapi sekalipun Fenly anak yang kaku, dia akan menurut jika Gilang sudah berpidato seperti ini.

" Buka pintu, si Unyil sama Usro antar makan buat Lo ! Jangan lupa makan Lo ya ! "

" Iya bang... Makasih ya "

" Yaudah gue tutup, jangan lupa dimakan "

Fenly mengangguk meski ia tahu Gilang tidak bisa melihatnya. Fenly segara membuka pintu untuk orang kepercayaan Gilang itu.

" Ini makanan untuk mas Fenly, tadi kami juga diberi perintah untuk membantu mas Fenly... Mas Fenly silahkan makan sementara kami akan melanjutkan pekerjaan mas Fenly tadi " kata Unyil yang dijawab anggukan kepala oleh Fenly

Ya biarkan saja, toh dia juga harus hemat tenaga untuk balap.dengan Deven nanti malam, dia memang kesal pada Shandy tapi untuk membenci Shandy ? Fenly tidak akan pernah bisa. Meski baru mengenal Shandy, Fenly sadar jika dia sudah menyanyangi Shandy.

Fenly menikmati makanan yang tadi dibawakan untuknya sambil memperhatikan Unyil dan Usro yang lalu lalang mengangkat barang masuk ke dalam rumah. Apa dulu Ferly juga diperlakukan spesial oleh Gilang ? Itu yang selalu Fenly pikirkan hingga saat ini.

Exclamation Mark || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang