18 ~ Kisah Sayang

599 121 112
                                    

Ini bukan hanya tentang kasih sayang
Tapi ini tentang bagaimana Tuhan menuliskan skenario cinta
Ini bukan hanya tentang memberikan rasa sayang
Tapi bagaimana Takdir mengisahkan kata sayang


~ author

Perlahan Fenly membuka matanya, ia meneliti tempat dimana ia tidur, kembali lagi ke rumah sakit, kenapa dia selemah itu ? Berulang kali masuk rumah sakit hanya karena obat yang seharusnya dia minum tidak berhasil ia temukan, kini sakit itu ditambah dengan luka memar di sekitar wajah tampan miliknya. Fenly menoleh ke arah kursi yang tengah diisi oleh seseorang yang tengah tertidur sambil menggenggam tangannya.

Fenly tersenyum tipis saat menatap pria itu, ia mengusap rambut panjang pria itu pelan, ternyata sekesal apapun Fenly pada Shandy dia tidak akan membiarkan kakaknya itu terluka, dia juga tidak akan membawa Shandy masuk kedalam masalahnya dengan Deven.

" Maafin Fen kak.... Kalau aja kak Shandy ngga pernah ketemu sama Fen, semua ngga akan kaya gini... Kak Shandy ngga akan ketemu sama Deven dan ngga akan luka kaya gini... Maaf ya kak "

Saat Shandy tampak terbangun dari tidurnya, dengan cepat Fenly kembali memejamkan matanya berpura-pura tertidur.

" Fen.... Cepet sehat dong ! Kakak kangen " kata Shandy sambil mengusap rambut keemasan Fenly

Fenly membuka matanya dan langsung menatap Shandy, dengan senyum manisnya Shandy mendekati Fenly dan membawa adiknya itu kedalam pelukannya.

" Maafin kakak.... Kak Shandy kasar sama Fenly... Kakak sadar kalau Fenly bukan Ferly, Kaka salah, kakak minta maaf, Fen jangan sakit lagi, kak Shandy cuma takut kalau Fen kenapa-napa saat balap, kakak ngga mau kehilangan adik lagi jadi... "

" Kak... Pusing " keluh Fenly sambil memeluk erat tubuh Shandy, mendengar ucapan Fenly membuat Shandy diam dan memilih fokus dengan Fenly.

Shandy kini berpindah ke tempat tidur Fenly dan kembali memeluk tubuh Fenly erat, Shandy menyesal dengan semua hal yang pernah ia perbuat pada Fenly, mungkin ini kesempatan untuknya memperbaiki kesalahan yang pernah ia perbuat pada Fenly. Nindy benar jika dia tidak ingin kehilangan Fenly lagi dia harus berubah menjadi kakak yang lebih baik untuk Fenly.

" Kak... Bang Lang tahu Fen di sini ngga ? " Tanya Fenly yang kini menyandarkan kepala belakangnya pada dada Shandy.

" Ummm... Kayanya ngga tahu, kakak belum sempet kasih kabar ke bang Lang "

" Boleh minta tolong ambilin handphoe Fen ngga kak ? Fen mau kasih tahu bang Lang kalau Fen di sini, Fen ngga mau bikin bang Lang khawatir "

Shandy sempat kesal dengan permintaan Fenly kali ini, ingin sekali ia menolak permintaan Fenly, bisakah dia hanya berdua dengan Fenly di sini ? Dia tidak mau ada orang lain lagi, apalagi Gilang.

" Kak Shan..." Panggil Fenly lagi

" Biar Kakak aja yang hubungi bang Lang... Fen istirahat aja ga boleh main handphone " Kata Shandy yang kini menghubungi Gilang dengan handphone miliknya.

Fenly menurut dan memeluk salah satu lengan Shandy yang terulur memeluk tubuhnya, sesekali Fenly memainkan jemari Shandy yang menurut Fenly cukup lentik untuk ukuran jari laki-laki.

" Halo Lang... Fen masuk rumah sakit, penyakitnya kambuh, dia ngga mau Lo khawatir jadi gue hubungi Lo "

" Masuk rumah sakit gimana ? Kok Lo baru ngomong sih nyet ! Kenapa bisa kambuh coba ? Lo apain lagi Adek Lo ha ? "

" Lang... Gue ngga tahu kenapa bisa kambuh, nyalahin aja Lo kerjaannya "

" Gue ke sana sekarang kalau gitu "

Exclamation Mark || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang