32 ~ Pulang

498 116 70
                                    

Sedari awal ini memang bukan tempatku
Kehidupan kami jauh berbeda dengan mereka
Tidak ada yang memaksa untuk datang
Jadi saat ingin pergi, mohon jangan dihalangi


~ author

Fenly sudah berhasil mendapat kontrak dan gulungan sketsa bangunan mall yang akan perusahaan Gilang bangun, dengan cepat Fenly pergi dari ruangan Gilang dan menuju parkiran untuk pergi, akan berbahaya jika ia menemui Mavin sambil membawa gulungan sketsa dan kontrak itu, lebih baik Fenly pergi ke kontrakan Mavin dan menyembunyikan dua hal penting yang sudah ia curi tadi, dengan cepat Fenly menghubungi Mavin.

" Vin gue udah dapet apa yang kita butuhkan, baiknya kita ketemu di kontrakan Lo aja deh ! Masalah rancangan yang dibuat sama Fajri besok kita urus lagi, gue yakin besok kita masih ada waktu buat sabotase rancangan itu. Bahaya banget kalau gue bawa nih gulungan sama kontrak dan tetep ada di kantor ini "

" Oke Lo tunggu dideket motor gue, Lo bisa naik motor kan meski kaki Lo sakit ? Masalah rancangan itu gue bakal coba retas laptop Fajri... Semoga aja berhasil "

" Naik motor sih bisa, bawa motor gue yang belum bisa kalau sekarang, buruan Lo kesini "

" Iya gue izin sama Gilang dulu biar dia ngga curiga, diem-diem Lo disitu "

Fenly menutup sambungan telefon dan kini menunggu Mavin keluar dari kantor, tak berapa lama Mavin datang dan langsung memerintahkan Fenly untuk naik ke boncengannya, setelahnya mereka melesat pergi ke kontrakan milik Mavin. Tanpa mereka ketahui sedari tadi Fajri berada di dekat mereka.

" Lo siapa sebenarnya Fen ? Mau Lo apa ? Gue kira Lo sebaik Ferly, tapi gue salah. Lo ngga sebaik itu... Salah gue percaya sama orang kaya Lo Fen ! Lo mau bikin bang Gilang rugi atau gimana ? Lo keterlaluan Fenly, bang Lang harus tahu kebusukan Lo kali ini. Seharusnya dari awal gue tahu Lo punya rencana jahat, bang Lang udah baik sama Lo, tapi gini cara Lo bales kebaikan dia ? Tega Lo " kata Fajri yang kini langsung masuk ke kantor untuk memberitahu Gilang apa yang tadi dia dengar, Fajri sangat kecewa dengan apa yang Fenly katakan.

Ditempat lain Fenly dan Mavin sudah tiba di kontrakan milik Mavin, tanpa menunggu apa-apa lagi Mavin dengan cepat membuka laptop miliknya dan mencoba untuk meretas laptop milik Fajri, Mavin diuntungkan karena saat ini ia yakin laptop Fajri tengah menyala tapi dia cukup kesulitan karena sistem keamanan laptop Fajri yang cukup rumit.

" Pasti Farhan yang pasang sistem keamanan laptop punya Fajri... " Kata Mavin masih berusaha meretas laptop milik Fajri tadi.

" Kenapa emang ? " Tanya Fenly bingung dengan layar laptop milik Mavin yang kini penuh dengan bahasa pemrograman yang tidak ia mengerti

" Cukup rumit buat diretas tapi... Jangan panggil gue Mavin kalau kaya gini aja ngga bisa gue tangani " kata Mavin yang kini berhasil meretas laptop milik Fajri dan menghapus semua data rancangan dari Fajri

" Menurut Lo data itu bisa dipulihkan lagi ngga Vin ? " Tanya Fenly

" Gue yakin Farhan bisa, tapi gue lebih yakin kalau Farhan butuh waktu yang lama... Biar Fajri ngga curiga gue bakal kirim virus yang bisa bikin laptop dia kacau mungkin buat beberapa hari dia ngga bisa pake laptop dia "

" Lo ternyata sepinter itu ya Vin ? "

" Lo kira gue cuma bisa balap, taruhan sama ditangkap polisi aja apa ? Gini-gini dikelas belum ada yang bisa kalahin skil gue Fen "

" Percaya kok percaya... "

" Sekarang waktunya lembur buat cari bukti untuk tangkap pelaku sesungguhnya, Lo bantu gue buat kumpulin apapun yang bisa buktiin kalau Gilang ngga salah dengan gitu perusahaan si Doni itu bakal bayar ganti rugi ke Gilang "

Exclamation Mark || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang