22 ~ Sesal

528 114 102
                                    

Aku menyesal, sudahkah terlambat ?
Bisakah aku memperbaiki semuanya ?
Bisakah ku dapatkan maaf darinya ?
Semua meningalkan aku
Yang tersisa hanya Sesal


~ author

Zweitson membanting pintu Kamarnya kesal, ia telah kehilangan semuanya bahkan kini Shandy juga membenci hadirnya padahal dulu sebelum adanya Fenly semua berjalan baik-baik saja. Dia bebas bersama Shandy kapanpun, tapi semenjak ada Fenly semua orang fokus dengan Fenly dan mengabaikan dirinya bahkan kini membencinya, dasar menyebalkan.

Tatapan Zweitson kini ia kunci pada sebuah foto dirinya dengan Ferly, Zweitson meraih foto itu dan mengusapnya pelan, ia merindukan Ferly, baginya Fenly bukanlah Ferly dan Zweitson membenci Fenly yang saat ini berada di rumah Shandy.

" Lo kenapa pergi sih ? Gue ngga suka sama dia... Dia bukan Lo, gue ngga bisa terima kalau dia tinggal di rumah bang Shan, gue ngga rela kalau dia yang dapet perhatian bang Shan sama bang Lang, gue ngga suka dia ambil tempat Lo... Gue ngga mau dia ambil nama Lo Fen... Lo bukan Ferly nama Lo bukan Ferly, Lo itu Fenly temen gue... Lo ngga punya saudara kembar, mereka bohong "

" Fen.... Bawa dia pergi ! Gue ngga suka ada dia ! Lo aja yang balik ke sini sama kita... Gue benci dia Fen, dia bukan saudara Lo kan ? Gue bakal lakuin apapun biar dia pergi dari kehidupan bang Shan... Gue janji sama Lo. Kita ngga akan pernah lupa sama Lo Fen "

Kini Zweitson meletakkan kembali foto tadi dan meraih handphoe miliknya, ia mendapat pesan dari Deven, ya semenjak ia jauh dengan semua teman-temannya Zweitson jadi lebih dekat dengan Deven. Ia membuka pesan yang tadi dikirimkan oleh Deven padanya.

Son gue bisa ketemu sama Lo ngga ?
Sekarang penting !
Kalau bisa Dateng ke markas Jaguar
Gue punya rencana yang bagus banget
Gue yakin Fenly kali ini tamat

Zweitson tersenyum membaca pesan dari Deven, ia sedikit melirik kearah foto dirinya dengan Ferly yang tadi ia ajak bicara.

" Gue yakin kali ini dia bakal tamat Fen... Lo tenang aja " kata Zweitson yang kini langsung pergi ke markas Jaguar.

Ia terlalu termakan benci, dia bahkan tidak sadar jika saat ini tengah bermain-main dengan bahaya, dia belum mengetahui siapa yang dia ajak kerjasama. Mungkin setelah dia tahu dia akan berfikir dua kali jika ingin berteman dengan Deven.

🍒

~ author

Setelah Fenly tidur Mavin keluar dari kamar Fenly dan bergabung dengan teman Fenly yang lain, Mavin duduk dengan raut wajah serius seolah dia mengkhawatirkan sesuatu. Sementara yang lain juga menatap Mavin bingung.

" Dia... Tuh anak bukan orang jahat kan ? Siapa tadi anak yang pake kacamata ? " Tanya Mavin pada orang-orang yang bersamanya

" Zweitson namanya Zweitson bang " jawab Fajri

" Mavin ! Panggil gue Mavin ngga pake bang, atau kak... Geli gue dengernya. Iya sejak kapan dia kenal dan Deket sama Deven ? "

" Yang gue tahu sejak dia punya masalah sama Fenly sih, udah lumayan lama juga mereka kenal dan temenan, yang gue tahu Zweitson juga pernah main ke markas Jaguar sih "

" Gue takut apa yang terjadi sama gue kejadian juga sama dia... Gue tahu tuh bocah bukan orang jahat, dia cuma kemakan omongan Deven aja... Dulu gue anggota Jaguar juga tapi semenjak Fenly ikut gue keluar dari panti gue milih buat keluar dari Jaguar, gue ngga mau dia ikutan masuk ke pertemanan yang ngga sehat "

" Tunggu maksud Lo gimana ? " Tanya Farhan

" Gue kira Lo dukun yang tahu semuanya Han ? " Ledek Mavin yang disambung tatapan kesal dari Farhan

Exclamation Mark || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang