Mílìkkù

168 25 6
                                    

P.deni menyuruh Aksa memimpin teman²nya untuk melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu, karna p.deni sendiri ada urusan rapat dengan dewan guru.

Aksa tersenyum bangga saat dirinya di pilih menjadi pemimpin oleh p.deni walah hanya memimpin gerakan pemanasan tapi ia cukup bangga diri.

Aksa maju kedepan, menghadap ke arah teman²nya, berdehem pelan sambil mengatur nafas.

"Njirrr lama amat tong" ujar seorang siswa kelas Ips

"Ya sabar dong. Inget ! Orang sabar gajinya besar" ceramah dari aksa

"Sotoy lo, gimana kalo nggak kerja. Kan nggak dapet gaji"

"IDL (itusih derita lu)" jawab aksa

"Ehemmm, oke ! Kali ini gue bakal ngajarin kalian tentang gerak pemanasan yang bener" kata aksa lantang sambil bergaya ala guru

"Ikutin gerakan gue" imbuhnya lagi

"Bacot lo kak, tinggal gerak doang juga. Kebanyakan cingcong, makin panas ini" celetuk Via

"Eh buset ngegas amat buk" ujar aksa

"Udah vi, ntar makin lama kalo lo bacot mulu" lerai Prilly sambil mengusap bahu via mencoba membari ketenangan. Akhirnya via kembali tenang walau mulutnya tak henti mengumpati aksa

"Ikutin gue yakk" teriak aksa

Aksa menaruh kedua tangannya di pinggang, lalu bokongnya ia goyangkan ke kanan dan ke kiri. Seakan menikmati aksa terus bergoyang tanpa henti. Sedangkan teman² meringis malu melihat kelakuan aksa, mereka semua tidak ada yang mengikuti gerakan aksa. Gila saja jika mereka mengikuti pemimpin laknat macam aksa.

Genta,nichol dan rafa terbahak melihat bokong tepos aksa yang di gerakan ke kanan dan ke kiri. Sementara Arfali & Gibran menatap datar. Mungkin jika aksa bukan sahabat mereka, maka mereka berdua sudah menendangnya menuju amazon. Namun sangat di sayangkan aksa adalah sahabat karib mereka.

"Memalukan" desis Gibran

Arfali menghela nafas panjang, ia sudah terbiasa dengan kelakuan ajaib aksa, namun tetap saja dirinya yang meresa malu.

Sementara Prilly cs mengernyit bingung, gerakan macam apa yang kakak kelasnya itu ajarkan

"Sialan ! Di ajarin lo kita makin sesat kak" teriak Giza

"Gerakan lo kek bebek nggak laku" ujar Ikha kesal

"Anjirrr gue jadi malea olga kalo kek gini caranya" frustasi Rindia

Aksa berhenti bergoyang, kemudian mulai menengkan anak didiknya yang mulai protes

"Anjirrr udah kek guru aja gue" gumam aksa

"Kak biar gue aja yang mimpin" seorang gadis mengacungkan tangannya ke atas

"Kan gue yang di suruh beb" protes aksa

"Lo nggak bener ngajarnya kak, badan gue jadi pegel² karena ngikutin gerakan lo"

"Berhubung lo cantik. Gue ngalah deh, lo harus bersyukur karna lo orang pertama yang buat gue ngalah" kata aksa dengan senyum manisnya

Gadis yang mengajukan diri tadi adalah Prilly, ia sudah jengah melihat gerakan aneh aksa. Matanya serasa ingin tertutup saat melihat aksa bergerak seperti cacing kepanasan.

Prilly maju ke depan, membuat atensi murid kelas Ipa & Ips itu memusatkan perhatiannya kepada prilly.

"Oke ! Kali ini gue yang bakal mimpin buat pemanasan, kalo ada yang nggak suka. Silahkan keluar lapangan" suara tegas dan datar Prilly mampu membuat semua orang tak berkutik. Apalagi tatapan tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya semakin membuat mereka bergedik ngeri

POSSESIVE ROMANCE    ✅ON GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang