Disini, tepatnya di sebuah rumah mewah yang di rombak menjadi basecame terlihat puluhan pemuda sedang membolos di karenakan hilangnya sang queen. Sebenarnya Arfali melarang mereka untuk membolos, namun sikap keras kepala yang sudah mendarah daging membuat Arfali mengiyakan saja. Nichol,genta dan aksa kini sedang asyik bermain PS beralaskan karpet bulu. Ketiganya tidak menghiraukan ocehan dari para sahabatnya yang lain karna fokus mereka bertiga adalah memenangkan permainan.
Sedangkan Rafa dan Gibran tengah bersantai di sofa, tangannya tak henti menggulir layar ponsel untuk mencari info keberadaan sang queen.
Arfali sendiri kini sedang berada di kamar utama basecame ini, tangan besarnya tak henti mengotak-ngatik laptop yang ada di hadapanya. Sesekali matanya melirik ponsel yang berada di sebelah laptopnya.
Karna bosan menunggu, akhirnya Arfali melangkah keluar kamar untuk menemui anggota Scorpio yang saat ini sedang berkumpul di ruang utama. Dapat arfali lihat bahwa sahabat²nya sedang asyik dengan dunia mereka sendiri. Mendengus pelan, mengingat para anggotanya membolos dengan mengatakan bahwa mereka ingin membantunya mencari Prilly maka dirinya mengiyakan saja. Tapi dapat dilihat jika saat ini mereka semua hanya berleha-leha ria. Sungguh terlalu
Mendengar derap langkah dari tangga, puluhan anak² Scorpio itu kompak menatap sang ketua yang berjalan menuju sofa single di sebelah Rafa
"Udah dapet info belum ar ?" Tanya Rafa
melihat wajah kalut sang ketua, Dapat mereka simpulkan bahwa orang² suruhan dari ketuanya itu belum mengetahui keberadaan sang queen.
"Tenang ar, gue yakin si queen baik² aja. Wong bolosnya bareng temen²nya" ucapan santai aksa membuat semua orang mendelik, apalagi melihat tatapan tajam Arfali yang semakin membuat mereka merinding.
Aksa menoleh lalu menyengir ketika di tatap tajam oleh Arfali.
"Nggak usah di ladenin, babi kalo di kasih nyawa ya gitu" rafa mencoba menenangkan sepupunya agar tidak terjadi baku hantam antar sepersahabatan.
Ting !
Suara dentingan ponsel dari saku salah satu anak Scorpio mengalihkan atensi mereka. Sedangkan yang menjadi pusat atensi hanya menyengir.
"Sorry bang, dari gebetan gue keknya" cengir Bara
"Hilih sok punya gebetan. Palingan juga emak lo yang nyuruh lo pulang karna belom minum susu" cibir aksa
Bara melotot tak terima, hayolah dirinya sudah berusia 17 tahun. Masak iya masih minum susu sih ??
"Sorry nih ya bang, susu gue bukan SG* tapi susu yang langsung mengalir dari sumbernya langsung" protes Bara
"Wah wah wah, masih bau kunyit juga. Udah susu²'an" ujar aksa, matanya melotot tajam seakan ingin menguliti bara dengan tatapannya.
Bara memukul kepala belakang aksa "enak aja, maksud gue susu sapi bang. Bukan susu lont*"
"Lah produk baru ya Bar ?, kog gue nggak pernah tau kalo ada produk susu lont*" tanya genta dengan wajah di buat sepolos mungkin
"Asyu, nggak usah bacot deh. Mending lo liat hp lo yang dari tadi bunyi terus Bar !" rafa sudah tidak tahan dengan ke absurd'an para sahabatnya apalagi yang di bahas hal² yang berbau susu, ia jadi pengen kan 😊
Eeits jangan salah paham dulu pemirsah, yang di maksud rafa itu susu yang ada di gelas itu loh. Bukan yang di bawa kemana-mana ✌
Bara dengan tidak sabaran mengambil hp di saku celananya. Ia menduga hpnya tidak berhenti berbunyi karna ada gosip terbaru. Jangan salah walaupun Bara cowok, tapi dia sangat suka hal² yang berbau gosip. Jadi jika kalian menginginkan teman untuk bergosip bisa hubungan Bara segera 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE ROMANCE ✅ON Going
Teen Fiction#Attention please ! Cerita ini tentang anak SMA yang jatuh cinta, dengan kuasa yang berada di tangannya dia dapat melakukan apapun sesuai keinginannya. Bahkan untuk mengikat seorang gadis yang mencuri perhatiannya. Oke sekian jangan terlalu banyak...