Putraku👦

105 22 15
                                    

Typo bertebaran

_______________

HAPPY READING
_______________







Sedari tadi prilly menghabiskan waktunya dengan cemilan serta minuman yang berada di depannya. Dia belum mengabari Arfali sama sekali, ingin menghubunginya namun sekarang mager sedang merajai pikirannya bahkan untuk menggambil hp pun ia malas. Jadi keputusannya yaitu tidak perlu menghubungi arfali😂

"Pril, si genta chatt gue nih. Nanyain keberadaan lo" ucap via di sela-sela acara makannya sambil memainkan hp'nya

"Biarin ajalah, gue lagi males ngadepin si arfali" jawab prilly enteng

"Anjirrr, berani amat situ buk manggil Arfali tanpa embel-embel kakak" kata Ikha menaik turunkan alisnya untuk menggoda Prilly

"Kenapa gue harus takut ?. Nggak bakal di hajar juga gue kalo cuma manggil dia tanpa embel-embel kakak"

Ke empatnya menggangguk mengiyakan secara kakak kelasnya itu bucin kepada prilly, mana berani si arfali menghajar prilly hanya karna hal sepele seperti itu

"Gabut 😑" keluh prilly

"Gini nih murid yang nggak ada akhlaq. Kalo ada pelajaran malah ngeluh, giliran free ngeluh juga. Mau lo apa sih pril ?" Tanya Rindia gemas

"Maunya ada pelajaran yang santai sambil di perbolehin rebahan gitu rin" ujar prilly cengengesan

4 sahabatnya itu menggeleng pelan. Dalam hati mereka saat ini mengabsen nama-nama binatang

"Keluar yuk !" Ajak giza tiba-tiba

"Kemana giz ?" Tanya Rindia

"Sini gue bisikin !"

Prilly,via,ikha dan rindia segera mendekat ke giza. Lalu giza membisikkan sesuatu yang di sambut gembira oleh kelima nya. Menatap satu sama lain lalu tersenyum riang

"Gue yang izin ke kevin" kata Prilly tegas dibalas anggukan oleh keempatnya

Prilly berdiri, lalu berjalan menghampiri kevin yang terlihat seperti sedang bermain game bersama dion dan Reza

"Vin, gue izin ke toilet yah"

"Iya. Tapi abis ke toilet balik lagi ke kelas, awas lo kalo sampe oleng ke kantin" kata kevin dengan nada mengancam

Prilly mengacungkan kedua jempolnya. Lalu kembali menghampiri para sahabatnya

"Yokkk"

Kelimanya meninggalkan kelas tanpa beban. Sambil melirik kanan kiri untuk memastikan keadaan aman terkendali.

"Manjat aja kali yakk ???" Tanya via

"Siapa dulu nih ?" Tanya rindia melirik kanan kiri

"Lo aja duluan giz, gue bagian terakhir aja. Soalnya takut lo pada ngintip daleman gue" ujar prilly vulgar

"Njirrr sensor napa pril ! Bikin kuping sakit aja" dengus ikha

Prilly mengangkat bahu acuh "biarin. Nggak ada orang lain juga kan"

"Bacod anjirrr, kapan manjatnya iniii" ucap Rindia kesal

Akhirnya satu-persatu dari mereka memanjat tembok belakang sekolah dengan mulus meski awalnya terjadi drama-drama alay ala mereka

"Ini kita ke warung, yang bayar siapa ?"

Mendengar ucapan ikha, keempatnya menggeleng polos. Mereka sama-sama tidak membawa dompet, karna dompetnya berada di tas masing-masing

"Ngutang dulu aja, ntar suruh arfali bayar"

Mendengar ide gila prilly, mereka merasa seperti sedang menggali kuburan untuk diri sendiri. Mereka tau arfali pasti tidak keberatan untuk mentraktir mereka, tapi tetap saja jika menyangkut nama Arfali maka keberanian pada diri mereka hilang tak berbekas.

"Ogah, mending gue balik kelas aja"

"Bener tuh, gue nggak mau buat masalah"

"Gue masih mau hidup damai pril"

"Ck, baru gitu aja lo semua udah mundur aja. Belum di suruh perang beneran" prilly mencibir sahabatnya yang takut kepada Arfali

"Mending perang aja pril, daripada nyari masalah sama arfali" ujar giza

"Udahlah, buruan ke warung"

Via menarik ikha, hingga membuat mereka berhenti berjalan

"Apa'an lagi sii vi ?" Decak ikha

"Eum-, jangan ke warung pojok girls, anak-anak scorpio lagi nongkrong disana" cicit via, wajahnya terlihat gugup

"NAH ! Bagus dong jadi kita nggak perlu ngutang. Minta bayarin Arfali aja" prilly bertepuk tangan dan tersenyum polos, seakan baru mendapatkan mainan baru

Via melotot lucu, tangannya mengguncang badan Prilly. "Jangan gila pril !, bisa abis kita kalo ketahuan bolos"

Prilly sedikit menimang-nimang alasan apa yang akan ia berikan jika Arfali bertanya. Menjentikan jari, sepertinya ia menemukan alasan yang pas. Tidak di ragukan lagi jika Prilly memiliki otak yang encer. 👍


Tanpa ragu Prilly melangkah menuju warung yang saat ini di gunakan oleh anak-anak scorpio untuk membolos. Dan dengan amat terpaksa keempat sahabatnya ikut serta juga

_______✅✅✅______

Ketika prilly dan ke 4 sahabatnya masuk ke dalam warung, mereka sudah menjadi pusat perhatian. Apalagi ketika mata Prilly tak sengaja bertatapan dengan Arfali, membuat prilly salah tingkah

"MOMMY...."

Semua orang yang berada di sana memusatkan pandangan ke arah anak kecil yang berteriak. Dalam pikiran mereka bertanya siapa kiranya yang bocah panggil mommy itu ???


Prilly menegang ketika mendengar teriakan yang tak asing di telinganya. Matanya membola ketika tau siapa yang berteriak itu. Sungguh Prilly ingin pingsan untuk saat ini.


Bocah kecil tampan berlari menghampiri kelima gadis yang masih termangu di tengah-tengah pintu. Keempatnya masih diam dengan keterkejutannya. Sementara prilly memasang senyum manis untuk menyambut sang putra.


Di meja yang Arfali tempati terjadi keheningan akibat teriakan bocah kecil yang sempat membuat mereka terkejut bukan main. Apalagi ketika anak kecil nan tampan itu memeluk queen mereka dengan senyum yang tak luntur, dan anehnya lagi Prilly juga tidak menolak. Bahkan terlihat Prilly membalas pelukan anak kecil itu dengan tulus

Tangan Arfali mengepal memperlihatkan urat-uratnya yang menonjol. Hatinya sedang menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi, apa yang prilly sembunyikan hingga dirinya di buat terkejut seperti ini. Jantungnya berdetak tak normal ketika telinganya mendengar pekikan anak kecil itu yang menyebut kekasihnya mommy.


"I- itu. Kenapa bocah itu manggil queen mommy ?!" Tanya aksa gugup, dengan mata yang mengerjab pelan. Mencerna kejadian di depannya

"Nggak usah pake emosi !, tanya baik-baik dulu baru lo ambil keputusan" rafa tau tabiat sang sepupu yang tidak bisa berbagi apa yang sudah di cap sebagai miliknya maka dari itu dia berusaha menenangkan sepupunya yang sedang berada di ambang amarah


"Bener kata rafa. Lo tanya baik-baik dulu, jangan main asal nyimpulin" nichol menepuk pelan pundak Arfali.


Arfali menatap prilly dan bocah kecil yang terlihat tak ingin lepas dari kekasihnya itu. Menghela nafas pelan, mungkin kali ini Arfali akan menuruti kata sepupunya itu

Anak-anak scorpio menatap takut-takut kepada ketuanya. Bahkan mereka kembali fokus ke kegiatan sebelumnya seakan-akan mereka tidak melihat kejadian itu.

Arfali melangkah ke arah Prilly, membuat teman-temannya menerka nerka apa yang akan di lakukan ketuanya itu.

"Gue yakin bakal ada perang dunia ke tiga" celetuk genta

"Mulut lo lemes amat" aksa menggeplak mulut genta

POSSESIVE ROMANCE    ✅ON GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang