Kini Prilly dan para sahabatnya sedang bersantai di taman yang terletak di belakang sekolah, Prilly dapat melihat sahabat²nya sedang menggerutu kesal serta mengumpat tidak jelas."Emang setan lo pril, pake acara ngadu sama arfali lagi. Untung kepala gue nggak lepas dari badan" gerutu via
"Bener² sahabat lucknat, anjirrr gue ngeri pas inget tatapan Arfali yang tajemnya ngalahin silet" cerocos ikha
"Sialan emang" maki Rindia
"Eh nggak boleh ngumpat lo rin, dosa" Prilly berkata dengan wajah polosnya sambil sesekali menjilat ice cream yang Arfali belikan tadi.
Tadi Arfali sempat memarahi para sahabatnya, tak tanggung² bahkan Arfali menyuruh mereka menjauhi Prilly. Bukannya menghentikan atau melerai Prilly justru asyik melihat drama antara kekasihnya dan para sahabatnya. Saat itu para sahabat Prilly memaki Prilly dalam hati, mana berani mereka memaki Prilly secara langsung yang ada mereka akan menjadi tubuh geprek dadakan.
Prilly meringis saat mengingat kejadian itu, namun dalam hati sedikit senang melihat drama yang jarang terjadi itu
Definisi sahabat tai
Prilly menatap giza yang sedari tadi diam tanpa ikut berbicara sedikitpun, matanya juga terlihat sayu serta tatapan kosong yang begitu ketara.
Menepuk bahu giza pelan, membuat giza menoleh ke prilly "lo kenapa giz ?, dari tadi diem mulu"
Giza menggeleng pelan memperlihatkan senyum paksanya "gue nggak papa kok pril"
Mata Prilly memicing curiga tidak biasanya giza banyak diam seperti saat ini, biasanya dia akan sangat bawel
Rindia,ikha,dan via menatap Prilly sambil menggelengkan kepala tanda tidak tau menau mengenai masalah giza
"Lo bisa cerita ke kita nyet kalo ada masalah, jangan lo simpen sendiri. Lagi pula masalah lo nggak bakal kelar kalo nggak lo bagi ama kita" tutur ikha dengan nada lembut
"Njirr modal copas aja sok keras" cibir via
"Diem anjir, masih gue pantau mulut lo" sewot ikha
Prilly terkikik geli mendengar celotehan sahabat²nya. Prilly juga melihat giza tersenyum meski senyumnya mengandung beribu makna
"Udah oyy, ini lagi bahas giza. Ngapa lo berdua yang bacot sih" kesal rindia, ini tuh waktunya mendengar keluh kesah sahabatnya. Eh malah duo racun debat nggak jelas
Giza menatap satu persatu temannya, ia terharu mendapat perhatian dari mereka. Walau sifat mereka non akhlaq
"Gue bakal cerita. Tapi nggak sekarang"
Para sahabatnya mengangguk, mungkin itu masalah pribadi yang tidak bisa di publikasikan kepada mereka.
"Jangan sungkan buat curhat sama kita. Kita kan bestie" celutuk via heboh
"Iya. Lo sahabat kita giz, jadi jangan sungkan berbagi. Apalagi berbagi duit hehehe" kata Prilly ngawur
"Njirrr mata duitan lo pril" ikha mendengus kesal mendengar ke matre'an sahabat barunya.
Mereka fine² aja, toh Prilly nggak beneran matre. Malah Prilly yang sering mentraktir mereka ber 4 di kantin
"Gimana kalo ntar malem kita ngemall" ujar rindia antusias karna memang dirinya sudah lama tidak pergi ke mall
Dengan semangat 45, via dan Prilly mengangguk setuju. Di susul ikha dan giza yang mau tidak mau harus tetap ikut.
"Berangkat bareng atau sendiri²" tanya via
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE ROMANCE ✅ON Going
Teen Fiction#Attention please ! Cerita ini tentang anak SMA yang jatuh cinta, dengan kuasa yang berada di tangannya dia dapat melakukan apapun sesuai keinginannya. Bahkan untuk mengikat seorang gadis yang mencuri perhatiannya. Oke sekian jangan terlalu banyak...