POSSESIVE ROMANCE ✅ON Going

Dānsä

Beberapa jam kemudian tepatnya pukul 21.00 WIB acara dansa di mulai, anak² Scorpio menekuk wajah mengingat mereka kesini hanya sendiri tanpa pasangan. Miris memang tapi tak apalah kan masih ada sahabat yang menemani.

"Gini nih kalo nggak punya pasangan, yang laen pada dansa kita cuma bisa gigit jari" celetuk salah satu anak Scorpio

"Biarin elah, gue juga nggak bakal mati kali kalo cuma karna nggak dansa doang" sewot aksa

"Lah si aksa malah ngegas, santuy napa sa" cibir nichol

"Bos sono lu ajak si Prilly dansa, kan lumayan tuh biar nggak keliatan jomblonya" aksa menyuruh Arfali dengan gaya songongnya

"Lah iya, kalo lo nggak mau, biar gue ar yang dansa sama Prilly" rafa mengompori Arfali, dan yah Arfali cukup terpancing. Buktinya Arfali sudah menatapnya datar seakan-akan dirinya adalah mangsa yang siap diterkam.

Arfali masih bungkam, namun tanganya menarik tangan prilly lembut. Berdiri dari kursinya, hingga mereka berdua kini menjadi pusat perhatian anak² Scorpio.

Arfali merengkuh pinggang Prilly hingga tak ada jarak di antara keduanya, Prilly melotot lucu namun ia juga mengalungkan tangan'nya ke pundak Arfali, dirinya cukup risih karna memang arfali menghapus jarak di antara mereka, namun tak bisa di pungkiri bahwa Prilly juga menikmati hangatnya rengkuhan dari kakak kelasnya ini

Oke ralat- My boyfriend

Prilly gugup saat Arfali dengan terang²an menatap kedua matanya intens, jantungnya mulai berdisco ria. Astaga apa dirinya punya penyakit jantung, mengapa setiap dekat dengan kakak kelasnya ini jantungnya berpacu lebih cepat.

By: google

Arfali semakin mengeratkan pelukan'nya, matanya fokus menatap wajah gadisnya. Hingga lampu pesta menyorot mereka berdua.

Tanpa Arfali & Prilly sadari kini mereka berdua telah menjadi sorot camera dari para wartawan yang sedang mencari moment. Bahkan seluruh tamu undangan memusatkan pandangannya kepada muda mudi yang saat ini tengah asyik dengan dunia mereka sendiri. Arfali & Prilly tidak terganggu dengan kedipan flash camera yang silih berganti menggambil gambar mereka

Bahkan orang tua prilly mengatupkan mulut saat melihat putri kesayangan mereka sedang berdansa dengan putra dari rekan bisnisnya

Orang tua Arfali menganga takjub, seakan mereka melihat ke ajaiban dunia, seumur² mereka hidup anak satu²nya itu tidak pernah mau dekat dengan gadis manapun, bahkan jika ada gadis yang mendekat kepadanya maka ia akan memberi perhitungan kepada gadis itu.
Namun kali ini mereka berdua benar² syok melihat putranya tanpa malu memeluk seorang gadis di depan umum dan di saksikan oleh ribuan tamu undangan.
Dan saat lampu menyorot putranya, mereka kembali di buat terkejut melihat gadis yang sedang asyik mengalukan tangan'nya di pundak putranya, yah gadis itu adalah putri dari rekan bisnisnya bahkan bisa di bilang sahabatnya. Karna mereka sering melakukan kerja sama dalam segi usaha

"Astaga dad, itu bener al kan dad" ujar Mrs.hellena dengan wajah syok'nya

"Menurutmu ?" Tanya Mr.xavier

"Ck ternyata putramu tidak lah gay dad" ujar Mrs.hellena dengan wajah cemberut

"Arfali bukan gay mom, tapi dia tipe orang pemilih" papar Mr.xavier

"Astaga mereka benar² cocok. Aku akan mengajak Mrs.nadya untuk berbesanan denganku" kata Mrs.Hellena antusias

Akhirnya setelah sekian lama, Mrs.hellena akan memiliki menantu. Nilai plusnya adalah calon menantunya adalah putri dari rekan bisnisnya. Ah pasti tidak sulit untuk menyatukan mereka berdua.

Mrs.hellena tersenyum-senyum tak jelas membayangkan putranya menikah dan memiliki anak. Pasti bahagia memiliki cucu yang lucu² yang dapat memberi warna di mansion nya.

"Jangan memikirkan hal yang tidak²" tegur Mr.xavier yang membuat Mrs.hellena kembali tersadar dari haluan'nya

"Kau ini membuat haluan'ku buyar. Astaga suami macam apa kau ini" Mrs.hellena berdecak kesal

Mr.xavier menggelengkan kepala pelan. Sesekali ia terkekeh melihat wajah menekuk istri tercinta'nya, benar² lucu.

Kembali lagi kepada pasangan yang saat ini tengah asyik menikmati dunia mereka sendiri, seakan yang lain mengontrak saja.

Prilly mulai gelisah saat dirinya menjadi pusat perhatian semua tamu undangan, ia risih saat para wartawan memotretnya tanpa henti. Arfali yang mengetahui ke risih'an Prilly langsung saja membawa Prilly kepelukan'nya, membenamkan wajah prilly di dada bidangnya. Prilly mendengus kesal karna tidak bisa bernafas, namun ia juga menikmati kehangatan yang Arfali berikan.

"Kak, gue nggak bisa nafas. Lo sengaja ya mau mempercepat kematian gue" sewot Prilly

"Diam"

"Diim" Prilly mengolok-olok Arfali dengan gaya menye menye

"Udah oy, inget di sini jomblo semua"

"Jangan tebar ke uwu'an di depan gue napa"

"Ck jangan bikin gue gantung diri gara² liat adegan uwuw ini" pekik aksa dramatis

"Makanya cari pacar bang, jangan cuma ngembat cewek orang aja. Hoby kok ngembat cewek orang, situ nggak laku ya" candaan itu berasal dari baja, yang semakin membuat suasana heboh

Aksa mencak² tak terima atas tuduhan baja. Seumur-umur aksa tidak pernah mengambil pacar orang, yang benar adanya adalah pacar orang yang oleng ke aksa, berhubung aksa tidak kuat iman jadilah mereka pacar aksa

Ingat !
Aksa tidak pernah merebut, mereka sendiri yang oleng ke aksa.
Jadi bukan salah aksa loh ya

Aksa melahap kue yang ada di depannya hingga tak tersisa. Aksa sudah malas meladeni percekcok'an anak² Scorpio, bukannya berhenti nanti yang ada semakin membuat aksa naik darah.

Benar-benar biang rusuh anak² Scorpio ini

"Udah kali bos, di dunia ini masih banyak orang" cibir genta yang sudah malas melihat ketuanya sedang uwu²an di depan mata

Sopankah begitu !!?

Hingga akhirnya Prilly lebih dulu melepaskan tangannya dari pundak Arfali, melepaskan diri dari pelukan kakak kelasnya ini. Lalu kembali duduk di kursi tadi

"Ciee Prilly dansa sama pabos"

"Cieee bakal jadi bubos nih"

"Cocok kog pril"

"Ajak pacaran lah bos, trus traktir kita deh" ujar genta cengengesan, sudah di bilangkan kalo genta ini penyuka gratisan.

Prilly mendengus sebal, jadian katanya
Ck belum di suruh juga udah jadian. Ketinggalan berita mereka

"Diem"

Anak² Scorpio tidak ada yang berani menggoda Arfali lagi, karna sang ketua sudah memerintahkan untuk diam.