Bab 34

3.9K 263 62
                                    


Halooo aku sudah sembuh, hasil PCR sdh negatif  beberapa hari lalu

Sekarang lanjut ceritanya reader..

Kl banyak vomen q bakal giat up, apalagi ada yg koreksi typo q😁

Berarti kalian bener2 reader yg baik dan perhatian☺️



******


'dor' 'dor'

Dua peluru melewati kepala Jimin, peluru melewati kepalanya menggores sedikit telinga Jimin. Dia tak merasa takut ataupun terkejut, Jimin diam tak bergerak ataupun berkedip sama sekali. Hal biasa baginya, dia bukan beruntung tapi sang penembak memegang sengaja tak mengenainya. Sang penembak bukan ceroboh atau tidak bisa menembak, tapi sengaja tak mengenainya dan sengaja hanya menggores telinga sebagai peringatan.

" Kau membuat lelucon Jimin?" Suara rendah dan dinginnya sang penembak." Kau tak seceroboh ini sebelumnya, kau hacker handal dan kau teliti. Dan, apa ini?kau kecolongan Jimin."

Jimin hanya diam mendengarkan, sungguh dia lelah. Dia belum pulang ke apartemennya setelah transaksi, dan di telpon anak buahnya kabar yang buruk. Ya, transaksinya gagal, senjata yang akan di kirim ke client tak pernah sampai. Baru beberapa jam di kirim jam berikutnya senjatanya lenyap tanpa jejak. Jimin ingin pulang, tapi ternyata anak buahnya lebih dulu menelepon memberi kabar. Dan ia sekarang di sini berdiri di sini siap menjadi pelampiasan amarah sahabatnya sekaligus bos nya.

" Maafkan aku bos." Kalau Taehyung sedang dalam mode amarah, Jimin akan melupakan hubungan sahabat sementara. Sekarang ini di hadapannya adalah seorang atasannya yang sedang marah, dan Jimin akui kesalahannya itu.

" Jangan kau pikir kita sahabat, kau bisa bersikap santai Jimin. Aku tak main-main jika masalah pekerjaan." 

" Akan kuselidiki segera." 

" Itu sudah tugas mu, aku ingin dalam beberapa jam sudah mendapatkan laporan di atas meja ku." Taehyung memasukkan pistolnya di laci meja.

Jimin keluar dari ruangan Taehyung dan meninggalkan markas dengan wajah dingin. Dia memasuki mobilnya dan pergi dari markas. 

'dug' 'dug' 

Jimin melampiaskan kekesalannya dengan memukul stir mobilnya. Dia kesal karena di permainkan, entah siapa itu Jimin berjanji akan memberi pelajaran orang yang telah main-main dengannya. Sambil masih mengemudi, dia mengambil ponsel di sakunya dan menelepon seseorang.

" Halo, Daniel tolong selidiki seseorang untukku."

" Wow..wow ...bung tunggu dl, ini baru pukul 3 dini hari nyawa ku belum terkumpul ngomong-ngomong." Dengan suara yang serak. 

" Aku pastikan nyawamu tak akan terkumpul jika data itu tak kau serahkan siang nanti." Dengan penuh penekanan. 

" Oke baiklah. Tapi kenapa kau tak mencari sendiri, kau kan paling handal mencari seseorang."

" CK...aku tak punya banyak waktu, aku akan mengurus yang lain. Kalau tak menemukan orang itu segera, kita akan mati di tangan Taehyung. 

" Waww, kau tak mau mau mati sendiri ya." Kekeh Daniel terdengar.

" Tidak. Aku akan membunuhmu dulu sebelum Taehyung membunuh ku, jadi jangan kecewakan aku."

Terdengar helaan nafas sesaat "baiklah, kau akan mendapatkan data orang itu siang nanti."


Kantor Kim

"Jungkook". Panggil seseorang di bilik sebelahnya. 

THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang