BAB 7

4.7K 346 6
                                    


Red Dragon adalah orang berpengaruh kedua setelah taehyung, tapi bisa dikatakan posisi mereka itu setara. Taehyung lebih berpengaruh karena dia mulai menjajaki dunia siang, alias bisnis normal. SedangKan Red Dragon hanya merambah di dunia malamnya. Tidak ada yang pernah tahu siapa Red Dragon, karena banyak dari mereka selalu bergerak di malam hari. Mereka bergerak secara diam-diam dan licin.

" dari yang aku dengar Suga adalah seorang wanita." cengir jimin.

Taehyung merotasikan matanya, dia jengah dengan pikiran kotor jimin. Dia selalu penasaran dengan seorang wanita.

" ku dengar dia sangat cantik." tawanya sumringah.

" kau kemanakan nayeon nantinya."

" ck..bukan urusan ku, dia banyak menuntut dan terlalu jalang." jimin mendengus.

" sepertinya suga ini berbeda, di penuh misteri, penuh tantangan bagi ku."kata jimin lagi.

Taehyung menghembuskan nafasnya lelah. Tak habis pikir apa yang di dalam otak jimin.

" kau saja belum menemukannya, entah wanita ato laki-laki kau belum tahu. Dan satu lagi dia adalah musuh mu."

" aku tak peduli, aku ingin mendapatkannya." dengan senyum smirknya yang penuh rencana." Suga..sugar..gula..manis, hmm sepertinya dia manis." tawanya lebar sampai bisa menghilangkan matanya yang sipit.

"terserah mu." menghela nafas, lalu berdiri dari kursi kerjanya." aku mau pulang."

" Mwo, tak biasanya pulang cepat." tanya jimin bingung.

" ada jungkook di Mansion."

" dia belum pulang?"

" dia tak punya keluarga, aku biarkan dulu dia tinggal di Mansion."

" Hwaaa..daebak..benarkah ini kim taehyung the killer, tak biasanya kau peduli dengan orang lain kim." jimin tertawa renyah.

Yang digoda hanya diam tanpa menjawab, hanya jimin yang berani menggoda seorang kim taehyung . Mungkin karena mereka tumbuh bersama sejak kecil, jadi jimin tidak takut untuk menggoda sahabatnya yang killer ini.

" aku ikut tae. Aku ingin melihat kooki ku." dengan senyum dan merangkul taehyung.

" dia bukan kooki mu jimin." geram taehyung.

" cemburuan." ejek jimin.

Taehyung hanya mendelik sahabatnya yang cebol ini, ingin sekali dia meledakkan kepala jimin. Untung sahabatnya sendiri.

Jimin hanya tertawa mendengar perkataan taehyung. Taehyung tidak suka panggilan yang disematkan oleh jimin pada jungkooknya.

Heol, apa dia baru mengatakan jungkooknya. Dia benar sudah jadi gila. Taehyung dan jimin keluar dari kantor dan memasuki mobil bergegas menuju mansion.

Jungkook pov

Jungkook tampak senang berada di mansion, bisa bermain dan membantu para pelayan di mansion. Tapi di mansion ini banyak aturan yang tidak boleh dilakukan, salah satunya tidak boleh sembarangan masuk ruangan yang ada di mansion ini. Harus dengan ijin taehyung.

Jungkook sangat senang ada jimin datang bersama taehyung. Oh ya, jungkook sudah tahu nama tuan nya bernama Kim Taehyung, seorang pelayan yang memberitahukannya.

Saat ini jimin dan jungkook berada di ruang tengah sedang mengobrol, sesekali jungkook tersenyum malu karena jimin memanggilnya dengan kooki. Tidak seperti taehyung yang kaku dan datar, jimin orang yang mudah untuk didekati. Jungkook juga menduga bahwa jimin seorang player, terbukti dengan mulut nya melontarkan rayuan pada jungkook.

" hee... lihat senyum manismu kooki, indah sekali. Tampaknya aku akan betah berada di mansion ini mulai sekarang." dengan senyum lebarnya yang menutupi mata sipitnya.

Jungkook mendengar tersipu-sipu dan tertawa.

" pulang ke rumahmu sendiri jimin." sinis taehyung yang sedari tadi hanya diam, duduk sambil mengutak atik ponselnya.

Mendengar ucapan taehyung, senyum jimin langsung pudar digantikan dengan lirikan tajam pada taehyung.

" hey batu...tetaplah diam menjadi batu sana." ucap jimin tajam.

Taehyung menghentikan mengutak-atik ponselnya, dan langsung menatap tak kalah tajam dari jimin. Sungguh taehyung ingin menenggelamkan teman cebolnya ini ke sungai han.

Sedangkan jungkook, hanya terkikik pelan melihat dua sahabat saling mengejek. Baginya ini seperti pemandangan yang lucu, meski dia sempat takut pada tatapan taehyung.

"pulang, jungkook butuh istirahat." usir taehyung pada jimin.

"ya ..ya.. Aku akan pulang." sewot jimin." aku pulang dulu kooki, istirahatlah semoga cepat sembuh." sambil mengusap kepala jungkook.

Jungkook mengangguk." iya hyung." sambil tersenyum manis.

" Aigooo...seharusnya memang kau ku bawa pulang ke apartemen ku saja kooki." sambil mencubit pipi jungkook dengan gemas.

"hyuung~." dengan dan nada manja kesakitan.

Tanpa banyak kata tahyung meraih tangan jimin dan berusaha melepaskan tangan jimin dari jungkook.

" pergi atau aku harus menyeretmu keluar." dengan melotot.

" isshh..tak asik..bye kooki." berjalan keluar sambil melambaikan tangan pada jungkook.

Jimin sudah menghilang di balik pintu utama mansion. Beberapa menit, taehyung menyuruh jungkook masuk ke kamar untuk minum obat dan istirahat. Tanpa banyak kata jungkook berdiri dan naik menuju kamarnya.

TBC

GIMANA CERITANYA SAMPE SINI..MASIH BELUM GREGET KAH???

KRITIK DAN SARAN DONK DEDEK ZAYAAANG

KASIH VOTENYA JUGAAA

KASIH VOTENYA JUGAAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang