BAB 28

3.1K 201 14
                                    

Hoeek..hoeek..hoek

"ashh, sial kenapa perut ku rasanya mual sekali." umpat seseorang.

Taehyung menyalakan keran wastafel di kantornya dan menucuci mulutnya. Akhir-akhir ini perutnya terasa tidak enak saat pagi hari. Saat dia ada kantor dia selalu bolak-balik ke kamar mandi. Taehyung keluar dari kamar mandi bertepatan dengan jimin yang masuk ke dalam ruangannya.

" kau muntah lagi?" tanya jimin. Karena ini bukan kali pertama melihat taehyung pucat dan muntah-muntah. Sungguh ini tidak biasa bagi seorang taehyung sang pembunuh muntah dan tampak lemah. 

"hm." berjalan lemah menuju kursi kerjannya dan bersandar.

"kau tak ingin ke dokter. Ini tak biasa tae, aku khawatir kau punya penyakit kronis."

" Tidak."

" atau.. . Heol tae apa kau hamil ? " sambil melotot kepada Taehyung. " apa kau frustasi di tinggal jungkook lalu kau berubah jadi bottom?"

Taehyung hanya menatap datar jimin yang mengoceh. Dia tak mengerti kenapa jimin bisa menjadi seorang hacker genius dengan otaknya yang sempit itu. 

" Jika aku tidak lemas,rasanya aku ingin mengeluarkan isi otak siputmu jimin." 

Jimin menelan ludahnya sendiri. Dia tahu taehyung cuma asal bicara, tapi jika bicara dengan wajah yang dingin itu rasanya sungguhan. Otak siput dia bilang, genius begini di bilang otak siput.

" aku cuma khawatir, periksakan dirimu ke dokter. Musuhmu pasti akan tahu, jika kau dalam keadaan lemah begini, mereka akan menghancurkanmu. Segera pergi ke dokter."

" ya..ya.. ." 

" semalam kau menguntit jungkook lagi?"

Meski taehyung tak pernah cerita, tapi dia tahu kalau taehyung hampir setiap malam mengikuti jungkook jika pulang malam. Dia tak mengerti Taehyung, jika dia masih mengharapkan jungkook, kenapa tidak langsung saja menemuinya. Bukan seperti Taehyung yang selalu memaksakan seseorang. Sepertinya hanya kepada jungkooklah taehyung menjadi lemah.

" kau tak usah khawatir tae, jungkook orang yang tangguh. Bahkan dia bisa mengalahkan seorang mafia. " sedikit mengejek Taehyung.

" Jungkook tak bisa membunuh, dia bukan sepertu itu. Dia hanya membanting nya, maka dari itu aku yang turun tangan."

" Heol, jungkook yang manis membanting orang?" jimin tertawa keras.

Taehyung juga terkejut jungkook begitu hebat bela diri. Dia kira jungkook hanya mempelajari dasarnya, tapi ternyata cukup lihai. Dia tahu saat dia duel dengan jungkook malam itu, tapi dia juga tahu jungkook tak cukup mampu membunuh seseorang.

" kau tak ingin bertemu dengannya tae?" jimin membuyarkan lamunan taehyung.

" Tidak." 

" hisshh penguntit keras kepala."

" aku tidak menguntit."

" langsung datang padanya, bujuk dia. Jika dia tidak mau,seret dia. Haaahh, kau ini kenapa jadi bodoh kalau menyangkut jungkook."

Taehyung hanya diam dan mencerna ucapan jimin. Bukannya dia tidak berani, hanya dia tidak mampu untuk menatap jungkook secara langsung. Dia masing ingat wajah jungkook malam itu, sangat rapuh dan kecewa. 

" Sebentar lagi kau pasti akan bertatapan muka dengan jungkook, cepat atau lambat."

" aku tau, tapi tidak sekarang."



"hyung, sedang apa?" jungkook mendekati hyungnya yang sedang memasak di dapur. 

THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang