Bab 19

3.5K 214 3
                                    


BAB 19

Triing..triing...triiing...

Ponsel berbunyi mengganggu taehyung yang masih tengah mengantuk karena memang ini masih tengah malam. Dia bangun dan melihat jungkook masih tertidur dengan posisi membelakanginya. Dia cepat-cepat meraih ponselnya agar tidak membangunkan jungkook.

" ada apa?" dengan nada dingin.

"..."

" apaa! Sialan keluarga Choi sudah mati tapi tetap saja masih merepotkan." sambil mengusak rambutnya.

"..."

" Cari siapa saja yang dulu bekerja dengan choi Junki dan musnahkan, aku tak ingin orang-orang choi junki mengobrak-abrik usaha ku."

"..."

" kau bilang Choi Junki tak memiliki anak, apa kau yakin jimin?"

"..."

" hmm, selidiki lagi keluarga Choi Junki dengan teliti, jika dia benar memiliki keluarga lain musnahkan. Ahh.. Jangan itu terlalu mudah, jual mereka sebagai budak buat mereka sengsara."

"..."

" hmm aku tunggu kabarmu." lalu taehyung mematikan panggilan dan meletakkan di meja nakas. Taehyung melihat jungkook kembali,lalu mendekat memeluknya dari belakang dan tertidur kembali.

Pagi di Mansion

Taehyung menggeliat bangun dan meraba sampingnya. Ternyata jungkook sudah tidak ada, dia mengedarkan ke seluruh ruangan dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Dia bangun dan terduduk sambil menggaruk-garuk kepala. Taehyung mendengar suara gemericik air di kamar mandi ' ah pasti jungkook sedang mandi'. Tak lama pintu kamar mandi terbuka, jungkook keluar dengan hanya memakai handuk di pinggang.

" kau sudah bangun?"

" hmm..lubang mu tidak sakit?" tanya taehyung terang-terangan.

" tidak terlalu." kata jungkook singkat.

Taehyung terus memperhatikan gerak-gerik jungkook yang sedang mengambil pakaian di lemari. Ada yang aneh menurut taehyung tapi dia tidak tahu apa. Dia mengangkat bahunya tidak mengerti.

" aku akan mandi dan pergi kekantor." taehyung turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi. Sedangkan jungkook tidak menjawab hanya diam dan memakai bajunya.

Jungkook turun menuju meja makan, dia sangat kelaparan pagi ini. Dia duduk di kursi menunggu pelayan menyiapkan sarapan.

"ashh..sial lubang ku masih sakit."

Jungkook tak nyaman duduk di kursi, pantatnya masih sakit. Untung taehyung menggempurnya tidak terlalu keras semalam.

Jungkook langsung mengambil makanan ketika makanan sudah di meja, dia benar-benar kelaparan sekali.

" kau tampak lapar?" tiba-tiba taehyung datang dan duduk di kursi.

" hmm" jungkook menjawab dengan anggukan.

Taehyung mengambil roti lapis dan memakannya buru-buru, karena dia akan berangkat ke kantor pagi ini.

" jika masih sakit aku akan mengantarmu ke rumah sakit." kata taehyung sambil mengunyah.

" aku tidak apa-apa."

" baiklah, aku segera berangkat ke kantor. Ada saleb di laci ku, kau bisa oles itu agar tidak sakit. Jika masih sakit kita ke rumah sakit."

" iya." tersenyum tipis.

" aku pergi." berdiri mendekati jungkook mengecup dahinya dan pergi.

Kantor

Taehyung membuka berkas-berkas yang menumpuk sejak pagi. Sudah siang tapi dia tak menampakkan akan istirahat, dia masih berkutat dengan tumpukan kertas di depannya.

Dia harus menyelesaikan dokumen ini,lalu pergi ke kasino untuk mengurus beberapa masalah.

'tok tok tok'

" masuk." kata taehyung yg masih menunduk melihat dokumennya.

" tuan Kim Namjoon sudah datang pak." kata sekertarisnya.

" baik, antarkan masuk." sambil membereskan kertas-kertas di depannya dan berdiri menyambut tamunya.

Seorang pria tinggi berkacamata masuk keruangan taehyung dengan penuh wibawa. Siapa yang tak kenal dengan Kim Namjoon, di seorang pengusaha yang sangat terkenal. Sahamnya di mana-mana, jika dia berhasil membuat seorang Kim Namjoon menanamkan sahamnya di hotelnya dia akan untung besar.

" Tuan Kim Namjoon selamat datang, silahkan duduk." sambil berjabat tangan.

" terima kasih." membalas jabatan tangan taehyung dan duduk.

" bagaimana perjalanan anda ku dengar anda melakukan perjalanan ke LA."

" cukup baik." tersenyum.

Mereka lalu melakukan perbincangan bisnis dan sedikit hal pribadi. Tampaknya usaha taehyung tidak sia-sia, kim namjoon akhirnya akan menanamkan sahamnya di Kim Korp.

" aku sangat beruntung bisa menanamkan saham ku di sini tuan Kim."

" tidak aku yang beruntung di sini."

" lain kali kita harus makan malam bersama."

" baik, anda bisa mengaturnya."

Kim namjoon berdiri di ikuti taehyung, mereka berjabat tangan.

THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang