BAB 18

3.7K 217 5
                                    


"aahh menyebalkan." gerutu yoongi yang berdiri di depan kaca di dalam kamarnya. Yoongi sedang membenahi wignya untuk penyamarannya hari ini.

" ini harus menempel dan merekat dengan kuat agar wig ini tidak mudah lepas." katanya diri sendiri. " kalau bukan karena misi, aku tak sudi bertemu si cebol bantet mesum itu." gerutunya lagi.

Hari ini dia akan bertemu dengan targetnya dan harus bisa mendapatkan informasi. Kemarin dia gagal, tapi sekarang dia harus berhasil karena dia tidak ingin sering bertemu dengan Park jimin.

Ya, dia tahu kalau jimin sedang mencari-carinya Suga. Itu nama yoongi jika di dalam dunia gelapnya. Dia lebih di kenal dengan nama Suga, sang pesuruh misterius dan kaki tangan Red Dragon. Sebenarnya dia suka bekerja sendiri, tapi dia sering bekerja dengan Red Dragon. Pernah dia ingin merekrut yoongi masuk ke kelompoknya,namun yoongi menolak. Yoongi tidak ingin terikat, dia orang yang bebas. Kali ini misinya adalah mencari informasi pada Park Jimin dan kelompoknya. Ia juga tahu jimin tengah mencari informasi tentang dirinya, tapi itu tidak mudah. Red Dragon menyembunyikan semua data tentangnya dengan sangat rapat sekali.

'Ting tong'

Suara bel apartemen yoongi berbunyi tanda ada seseorang datang.

" cepat sekali." merapikan tampilannya lalu keluar kamar.

Ceklek

Saat membuka pintu berdiri seorang namja dengan tampilan rapi dengan senyum merekah dan mata yang menyipit.

"hai.." sapanya.

" hai jimin."

" sudah siap?"

" hmm sudah, kajja." sambil menutup pintu.

" kajja." sambil menyodorkan lengannya untuk di gandeng.

Yoongi menyelipkan tangannya merangkul tangan jimin lalu berjalan bersama. Penasaran kenapa jimin bisa tahu apartemen yoongi dan yoongi tidak keberatan jimin mengetahuinya? Ingat, yoongi selalu berpindah-pindah tempat dan dia memiliki beberapa apartemen lagi yang tidak semua orang tahu kecuali jungkook. Maka dari itu yoongi tidak keberatan Jimin datang ke apartemen nya, toh nantinya jika misi selesai dia akan menjual apartemennya.

Sesampainya di restoran mereka duduk berhadapan, selama di perjalan tak banyak mereka berbincang hanya sekedar menanyakan kabar dan bla bla bla.

" mau pesan apa?" tanya jimin.

" steak dan anggur saja."

Jimin memanggil pelayan dan mulai memesan, setelah pelayan pergi jimin memperhatikan yeoja di depannya. Yoonji sangat manis, tampilannya sangat sederhana tapi elegant. Dengan riasan yang tidak terlalu tebal,membuatnya menjadi cantik alami.

" kau cantik sekali."

Yoongi yang mendengarnya hanya tersenyum. ' apa dia harus senang di bilang cantik, heol..dia seorang namja' batin yoongi.

" aku merindukan mu jadi aku mengajakmu kemari." sambil menopang kepalanya dengan kedua tangannya.

Yoongi mendengus. " kau pengangguran ya."

Jimin terkekeh " tidak sayang,justru aku sibuk sekali sampai aku merindukanmu ingin bertemu."

'heol sayang dia bilang, cih playboy kampung'

" wah aku tersanjung jimin, kau sibuk tapi masih sempat memikirkan ku." yoongi tersenyum manis. " apa pekerjaanmu jimin sampai kau sangat sibuk sekali."

" hanya mengurus ini dan itu."

" ini itu apa?" pancing yoongi.

" mengurus hotel, kasino dan club."

" waah kau orang yang kaya ternyata," kata yoongi terang-terangan.

" tidak juga, aku hanya orang kepercayaan saja."

" tetap saja kau menduduki jabatan yang penting." sambil memajukan badan menyangga dagu dengan tersenyum manis pada jimin.

" kau mau menemani ku malam ini yoonji?" tanya jimin terang-terangan.

" maaf jimin aku bukan seorang pelacur." masih tersenyum dengan santai.

Tiba-tiba saja pembicaraan mereka terputus karena pelayan datang mengantarkan makanannya. Jimin dan yoongi makan sambil berbincang, tak banyak yang di dapat dia gali dari jimin. Meski seorang playboy dan perayu ulung, tapi jimin masih berhati-hati jika menyinggung pekerjaanya. Dia seorang yang teliti dan sangat menjaga rapat soal pekerjaan.

Setelah selesai mereka langsung pulang, jimin mengantar yoonji ke apartemennya. Setelah sampai di depan pintu mereka berdiri di sana.

" maaf terburu-buru pulang, aku ada urusan lain."

" tidak apa" katanya santai sambil menyender di pintu apartemennya." kau sepertinya sangat sibuk"

" ada masalah di kasino, aku harus mengurusnya sekarang."

" ada apa?"

" biasa hanya tikus kecil."

" apakah menggigit?"

" tidak akan ku beri kesempatan dia menggigit, aku akan membasminya terlebih dahulu sebelum menggigit ku ." dengan tersenyum smirk, entah sejak kapan jimin sudah merapat di depan yoongi, sehingga tidak memungkinkan bagi yoongi untuk mengelak. Dengan pelan jimin menyentuh dagu yoongi dan mengusap bibir yoongi dengan perlahan.

" bibir yang mungil." bisik jimin. Yoongi hanya terdiam membeku dan menelan ludah 'park jimin brengsek,ingin aku menendang selangkangannya'. Yoongi masih diam membeku, kalau dia tidak sedang dalam menyamar.

Dan tak beberapa lama benda lunak melumat bibir yoongi dengan lembut. Yoongi sedikit tertegun, tapi berhasil mengontrolnya segera. Jimin menyesap bibir mungil yoongi, meresapi penuh nikmat. Yoongi pun tanpa sadar membalasnya dengan pelan. Jimin melumat dengan lembut dan menjilat bibir mungilnya. Mereka saling melumat dan merasakan satu sama lain. Tak lama jimin melepaskan lumatannya dan mengecup singkat untuk mengakhirinya.

" sangat lembut." dengan suara serak.

Yoongi mengambil nafas dalam-dalam dan masih terdiam. Jimin tersenyum lembut saat melihat rona merah di pipi yoonji.

" kau memerah yoonji" sambil mengusap pipinya. " aku pulang dulu" mengecup pipi nya langsung jimin pergi.

Dengan gugup yoongi menengok ke kanan dan kekiri dengan gugup,memastikan tidak ada orang. Setelah mengontrol debarannya, yoongi langsung masuk ke dalam apartemennya menutup pintu dan bersandar di pintu.

" brengsek" sambil melepas wig dan melemparnya. Dia menyentuh dada dan meremat bajunya. " debaran sialan, ada apa ini." gerutu yoongi.

" aarrgghh Park Jimin sialan." umpatnya lagi.


TBC

THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang