BAB 23

3K 200 3
                                    


Tampak dua pasang sedang berciuman di dalam mobil dengan sangat panas dan menggebu-gebu. Mereka adalah jimin dan yoongi.

Awalnya jimin hanya mencium yoonji sebagai ucapan selamat malam, tapi ternyata bibir yoonji terlalu nikmat sehingga dia menjadi kebablasan. Dia tak mengira jika dia menjalin hubungan yang seperti ini, hanya mencium tanpa menyentuh. Ini bukan gayanya, biasanya dia akan langsung menarik keranjang dan bergulat di ranjang selama berjam-jam. Tapi yoonji berbeda, dia selalu menolak dan menjaga jarak dengan dirinya. Jadi dia pikir untuk melakukannya dengan pelan-pelan.

Yoonji melepas tautannya untuk mengambil nafas, ntah mengapa dia bernafsu sekali saat berciuman dengan jimin. 'bibir sexy sialan' umpatnya dalam hati, lama-lama dia bisa terlena oleh jimin. Jungkook benar dia harus berhati-hati, kalau tidak dia akan terjatuh dan nikmat oleh pesona jimin.

" yoonji ahh, apa aku tidak boleh mampir ke apartemen mu?" sambil terengah-engah mengambil nafas dan kepala mereka masih menempel satu sama lain.

" tidak sekarang." yoonji mengontrol nafas nya dan menjauhkan diri dari jimin. " aku lelah, besok aku akan melakukan perjalanan panjang."

" tidak bisakah kau menundanya." jimin memohon .

Yoongi terkekeh pelan " tidak, ini masalah pekerjaan." kata yoonji meyakinkan jimin.

" baiklah, kapan kau kembali?"

" aku tidak tahu mungkin 3 hari atau seminggu, jika urusan ku selesai akan segera kembali."

" kau berjanji akan menghubungiku jika kembali."

" hmm." sambil tersenyum tipis ' aku berjanji tidak akan pernah lagi bertemu denganmu jimin'.

" baiklah aku akan masuk ke dalam."

" selamat malam, dan selamat beristirahat." sambil tersenyum merekah.

Yoonji pun keluar dari mobil jimin dan memasuki gedung apartemennya. Setelah yoonji tak terlihat lagi, jimin menyalakan mobil dan pergi dari parkiran apartemen.

Jimin pov

Sudah 3 hari lebih jimin tidak bisa menghubungi yoonji, dan itu membuat jimin cemas. Dia terus mengirimi pesan pada yoonji dan sesekali meneleponnya. Tapi ternyata ponsel yang dia hubungi tidak aktif. Taehyung yang sedari tadi melihat gerak-gerik jimin menjadi jengah. Pasalnya sekarang ini jimin dan taehyung sedang membahas mengenai pekerjaan.

" jimin."

" hmm" jimin menjawabnya tanpa menoleh ke taehyung.

" kita sedang diskusi saat ini."kesal taehyung.

" hmm." masih saja jimin tak menoleh, dia masih berkutat dengan ponselnya.

Dengan sebal taehyung melempar pensil yang di pegangnya dari tadi ke arah jimin.

" waeee.." akhirnya jimin menoleh.

" kau ingin ku pecat hah." kata taehyung sebal." kita sedang rapat sekarang, kau ingin membuat bangkrut perusahaan ku hah!" teriak taehyung.

" tak perlu teriak-teriak." dengan malas dia meletakkan ponselnya di meja.

" kau ini, ada apa sebenarnya hah? Perusahaan kita sedang kacau. Omset hotel dan kasino menurut, banyak dana hilang entah dimana, pengiriman senjata akhir-akhir ini selalu gagal. Dan kau sekarang santai-santai memainkan ponselmu saat diskusi, kau mau mati di tangan ku hah." jelas taehyung panjang lebar.

" ck..aku juga tidak tau kenapa bisa menjadi begini. Aku sudah menjaga ketat keamanan semua komputer, entah kenapa masih kecolongan."

" maka dari itu konsentrasi cari pelakunya sampai dapat." kata taehyung lelah.

Jimin memberengut seperti anak kecil yang ngambek karena telah dimarahi orang tuanya.

" kau kenapa selalu memainkan ponselmu hah, siapa yang coba kau hubungi?"

" aku tidak bisa menghubungi yoonji, sudah 3 hari lebih ponselnya tidak bisa di hubungi"

Taehyung mengerutkan dahinya " apa yoonji tidak ada hubungannya dengan kekacauan di perusahaan ku jimin?"

" aku yakin, dia tidak pernah mengajaknya ke apartemen ku maupun kantor. Dan aku selalu berhati- hati dalam ucapan ku, kau tau itu tae."

Taehyung mengangguk-angguk " tapi rasanya aneh dia menghilang tepat saat perusahaan kacau." sambil memainkan jari di dagunya

Jimin hanya diam, bukannya dia tidak curiga. Tapi dia yakin bahwa dirinya tidak mengatakan hal-hal mendalam tentang perusahaan.

"Apa kau sudah menyelidiki latar belakangnya?" tanya taehyung.

" masih diselidiki anak buah ku." jimin memijit kepalanya yang lelah." apa jungkook tidak mengatakan apa-apa?"

" dia bilang hanya mengetahui yoonji akan pergi keluar negri, dan tidak mengatakan hal yang lainnya." taehyung membereskan kertas yang dipegangnya dan berdiri. " aku pulang."

" ck... akhir-akhir ini kau sangat lembek, kau tidak ingin membunuh lagi?menyiksa korbanmu lagi?"

" aku sedang malas."

" orang yang sedang di mabuk cinta sangat mengerikan, bisa merubah orang yang yang kejam menjadi melow." ejek jimin.

" aku tidak." kata taehyung singkat.

" ya..ya..ya .. Aku percaya." jimin terkekeh.

Taehyung sebal dengan ejekan jimin pergi dengan muka membunuh. Setelah taehyung menutup pintu, jimin tertawa lepas melihat tingkah taehyung.

" hahahahah... apa-apaan itu dia seperti remaja yang sedang puber hahaha." jimin tertawa sambil memegang perutnya karena sakit menahan tawa. Tiba-tiba tawanya terhenti ketika seseorang mengetuk pintu ruangan jimin.

" ya masuk."

Seorang suruhannya masuk ke dalam ruangan menuju depan meja kerja jimin.

" bagaimana penyelidikanmu?" kata jimin serius.

" saya sudah menyelidikinya bos, tidak ada penerbangan luar negeri dan dalam negeri atas nama Yoonji bos." jimin mengernyit.

" apa kau sudah menyelidiki stasiun kereta atau terminal bus?"

" sudah bos, tapi tidak ada yang bernama yoonji melakukan perjalanan keluar dari seoul maupun keluar Korea." jelasnya." dan saya sudah mencari di apartemen yang alamat bos kirim kemarin, tapi ternyata apartemen itu sudah kosong dan berganti pemilik bos. Dan tetangga sekitar apartemen itu tidak mengetahui siapa yoonji, karena apartemen itu baru dihuni 1 bulan yang lalu dan di jual baru beberapa hari kemarin. jadi tidak banyak tetangga yang mengetahuinya bos."

'brak'

Jimin menggebrak meja kerjanya " sialan" jika apartemen itu dihuni baru 1 bulan yang lalu, berarti itu bertepatan dengan dia bertemu dengan Yoonji. Jadi selama ini yoonji sengaja mendekatinya? Apa kekacauan ini juga ulahnya? Banyak sekali kebetulan di sini dan jimin benar-benar tidak suka.

" jalang sialan!" kata jimin murka. " cari dia sampai ketemu, bawa dia ke hadapan ku hidup-hidup!"

" baik bos." lalu pesuruh itu pergi dari ruangan jimin meninggalkannya dengan penuh tanya dan amarah.


TBC

THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang