Bab 33

3K 195 16
                                    

Haalllooooo semua siap membaca??

terimakasih sudah menunggu story ku...

seneng sekali story ku banyak yg voment akhir2 ini, jd Krn aq seneng bgt aq lanjut ceritanya ya

Voment kalian sangat menentukan mood ku buat nulis

Langsung aja cuzzz Selamat Membaca!!!



Hotel Kim 

Taehyung duduk di kursi kebesaran di kantornya dengan pandangan dingin. Tidak ada pergerakan yang berarti, taehyung hanya duduk di balik meja kantor dengan sorot mata yg dingin. Dengan bersandar di kursi dengan mata dinginnya yang seolah-olah ingin membekukan siapa saja yang masuk ke ruangan kantornya.

Kalian bertanya kenapa????yaa..tentu saja ini ada hubungannya dengan kookienya. Yeah setelah kepulangan acara kantor villanya Taehyung bersikap dingin. Ada apa di villa? Tidak ada, iya tidak ada. Tidak terjadi apa-apa di sana, karena kookienya selalu menghindarinya selama di villa. Hahahaha (UPS maaf)

Jungkook mati-matian menghindari Taehyung, dia selalu saja bersama teman-temannya. Tidak ada celah buat Taehyung untuk mendekati Jungkook. Entah kenapa Taehyung jadi pengecut, bukankah dia Mafia bisa saja dia memaksa. Tapi tidak dilakukan Taehyung, karena dia tidak mau Jungkook merasa tidak nyaman saat dia mendekatinya.

'brak'

" Yakk, ini sudah berapa hari kau diam seperti patung es!" Jimin masuk tanpa mengetuk pintu, dia kesal dengan tingkah Taehyung yang konyol.

" Kau mau mati?" Kata Taehyung datar.

Jimin merollingkan matanya jengah, dia bosan dengan sikap anehnya Taehyung, hanya karena Jungkooknya tidak memperdulikannya. Kadang Jimin heran benarkah sahabatnya ini seorang pembunuh berdarah dingin?

" Sampai kapan seperti itu, ini sudah 5 hari sejak dari villa Tae, bangkitlah urusi kerjaan mu yang menumpuk di depanmu itu. Apa kau buta? Aahh iya kata orang cinta itu buta." Kata Jimin sarkas.

" Kau urusi semua, aku akan menaikkan gajimu."

Jimin membuka mulutnya tak percaya mendengar kata- kata Taehyung. Di kantor Jimin juga kerepotan gara-gara Taehyung yang menunda pekerjaan.

" Kau betul si Killer?" Kata Jimin tak percaya" hey, dunia tidak akan kiamat jika Jungkook tak memperdulikan mu."

"Bagi ku sudah kiamat."

'hell' batin Jimin " Apa dengan melarikan diri akan merubah sikap Jungkook terhadap mu?hey, tidak. Jungkook tidak akan berubah jika kau hanya duduk di sini seperti patung " kesal Jimin.

Tamehyung menghela nafas, Jimin benar dengan dia duduk seperti ini tidak merubah apapun. Dia hanya tak mampu berfikir, dia butuh ketenangan. Dia ingin tapi rasa bersalah menggelayutinya, sehingga ragu untuk maju. Entah kenapa dirinya seperti ini, sejak Jungkook pergi dunia seperti hampa. Padahal dia sendiri tak pernah berhubungan dengan yg lain tidak apa-apa. Tapi sekarang dunianya seperti sepi.

"Ayolah kembali ke Kim Corp, tunjukkan pada Jungkook kau seorang pejuang. Cukup tunjukkan batang hidungmu, pasti Jungkook akan bergetar hatinya." Bujuk Jimin.

" Begitukah?" Taehyung ragu. " Terakhir aku mengikuti saran mu tidak ada hasilnya." 

" Ckk, ini baru awal Tae. Dan apa kau menyerah begitu saja, apa kau ingin Jungkook di rebut oleh temannya itu? Ku lihat Jungkook dekat dengan 1 timnya itu.'

Taehyung mengeratkan giginya dan mengepalkan tangan. Hell, dia tak menyerah begitu saja, apalagi menyerahkan miliknya pada orang lain. 

" Haahhh, kajja kita ke kantor." Kata Taehyung berdiri sambil merapikan jasnya.

" Okeeyy." Jimin tersenyum lebar karena sahabatnya ini akhirnya bergerak juga. " Ahh, ya nnti malam ada transaksi senjata, apa kau mau ikut?"

" Hmm."

Sekali lagi Jimin tersenyum lebar sampai matanya tak terlihat. Mereka berdua keluar dari ruangan sambil Jimin sambil merangkul sahabatnya. Tentu saja Taehyung mencoba melepaskannya, beberapa kali Jimin mencoba terus dan pada akhirnya Taehyung menyerah di rangkul sahabat pendeknya. 


Apartemen Jungkook

Jungkook sedang menonton tv sambil memakan camilannya, dia sudah makan malam tadi. Mungkin karena dia sekarang sedang mengandung, jd Dia merasa masih lapar. Jungkook sedang menonton film favoritnya, dia masih belum mengantuk padahal sudah pukul 10 malam.

Tiba- tiba pintu kamar terbuka dan yoongi keluar dari sana dengan berpakaian rapi serba hitam. Jungkook memperhatikan hyungnya yang merapikan pakaiannya.

" Mau menjalankan misi Hyung?" Tanya Jungkook .

" Hmm..malam ini aku akan pulang menjelang fajar, jangan menunggu kook." 

Jungkook menghela nafas, dia seperti beban bagi hyungnya saat ini. Sekarang kondisinya tidak bisa melakukan apapun untuk membantu Yoongi Hyung.

" Ingin rasanya aku ikut Hyung"

" Mwo..uhh uri Jungkook ku manja, ingin menempel terus uhh." Sambil mengusak-usak rambut Jungkook. " Kau di apartemen saja jangan kemana-mana."

" Aku ingin membantu hyung~." Sambil merebahkan kepalanya di paha Yoongi. 

" Tidak. Masih ingat terakhir kau membantu misi ku, lihat sekarang kondisimu."

" Itu tidak sengaja Hyung." Sambil memberengutkan bibir. 

" Kau dengan diam di rmh saja Hyung lebih tenang. " 

Meski kejadian sebelumnya adalah kebetulan, dia tidak mau melibatkan Jungkook lagi. Dia tidak mau membahayakan adiknya lagi, cukup sekali. Meski kejadian dengan Taehyung sebuah kebetulan, dia tidak mau ambil resiko melibatkan Jungkook lagi. Kali ini misinya hanya mengamati gerak gerik seseorang. 

" Tidurlah, jangan terlalu malam, besok pagi akan Hyung antar ke kantor."

" Otte ." Jungkook sumringah. 



Yoongi sudah berada di pelabuhan sesuai alamat yang di kirim kepadanya. Dia berada di sebuah gudang tak terpakai yang sangat besar. Yoongi mengenakan baju hitam dengan masker dan hodie hitam, tenggelam di sudut kegelapan gudang sedang mengamati. Dia mendengarkan aerpone di telinganya untuk mendengar suara di aerpone telinganya.

"Ash~ kenapa terasa Dejavu, aku jadi teringat pekan lalu." Gerutu Yoongi." Aku harap tak bertemu si pendek itu lagi." Gerutunya lagi.

Yoongi mempersiapkan pistol kedap suaranya dan alat pelacak. Yoongi melihat sebuah truk yang akan pergi membawa muatannya. Dengan cepat dia menembakkan alat pelacak itu di ban mobil.

Setelah pekerjaan selesai di mengirim sebuah pesan

' pekerjaan q sudah selesai.'

Tak lama sebuah pesan balasan muncul

' bagus selanjutnya biar yang lain mengurus'

Tanpa membalas Yoongi pun membereskan peralatannnya dan pergi berjalan tenang di kegelapan. Kali ini pekerjaannya mudah, tanpa halangan. Sepertinya nanti ada yang murka, Yoongi menyeringai di kegelapan.


TBC


MAAF BLM KASIH ADEGAN TAEKOOKNYA ..ENAKNYA NANTI KETEMUNYA GMN YA?AQ MAU KASIH KONFLIK KONFLIK APA YA???..

KONDISI KU BLM PULIH .. AKU NULIS INI SAMPE 3 HARI...

PENGENNYA MAU KASIH KONFLIK TP OTAK Q MASIH BLM MAMPU MIKIR YG RUMIT,HEHEHE..








THE KILLER KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang