PROLOG

1.8K 158 3
                                    

Hei... Bagaimana rasanya melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat?

Dunia yang berbeda dengan dunia yang kau tinggali. Sebuah dimensi lain yang terpisah jauh.

Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat mereka.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Maaf kan Kakek bodoh mu ini
(Name)































"(Name), kenapa kau mengambil teh? Apa kau haus?" Tanya seorang wanita berusia tiga puluh tahunan. Wanita itu menatap putri nya yang berusia enam tahun kala itu, membawa sebuah nampan berisi teh untuk tamu.

"Eh, Kaa-san di ruang tamu ada tamu. Dia bilang teman nya kakek."

Ibu gadis itu terkejut. Mata nya melebar, seluruh badannya bergetar takut, kaki nya lemas. Dengan segala kesadaran dan kekuatan yang tersisa. Wanita itu mendekati anak perempuan nya.

"(Name), biar Kaa-san saja yang membawakan ini. Kau pergi bermainlah di luar dengan teman-teman mu!" Wanita itu berkata selembut mungkin, berusaha agar tidak bergetar.

"Tapi, Kaa-san..."

Aku tidak punya teman.

Wanita itu kembali menatap mata (e/c) anak bungsu nya. Mata itu, persis seperti kakek nya.

Senyum lembut menghiasi wajah sang Ibu. Dengan lembut dia mengusap pipi tembam itu.

"Pergi bermain lah keluar dengan kakakmu!"

Lembut. Itulah sifat Ibu (Name).
Tapi, apakah sifat itu untuk semua orang?

***

"Hmm.... Ku kira yang akan datang anak itu, ternyata kau ya Rui."

"Tak akan ku biarkan kau menyentuh putri ku, Youkai sialan!"

(Surname) Rui wanita berusia tiga puluh tahunan, seorang ibu rumah tangga yang dikenal lembut kini memberikan tatapan mematikan kepada Youkai yang duduk di ruang tamu. Suara yang tadinya terdengar lembut kini terdengar berat penuh penekanan.

"Jangan begitu Rui, aku hanya ingin menyapa keluarga Shirou yang baru saja dia tinggalkan." Youkai itu kini menyeringai.

Sosok awalnya adalah seorang wanita dengan rambut hitam panjang digelung menggunakan kimono putih. Namun kini yang terlihat adalah sosok dengan kulit pucat, wajahnya terlihat mengerikan dengan darah diseluruh area wajah Youkai itu nampak mengeluarkan aura membunuh.

"Ucapkan selamat tinggal pada keluargamu, dan ucapkan hai pada Shirou!"

***

"KAA-SAN, TOU-SAAN!!!"

"BERANINYA KAU!!!"

***

"Kakak, tidak akan meninggalkan ku kan?"

"Tidak akan. Kalaupun aku pergi kau harus tetap hidup (Name)!"

***

"PEMBOHONG! DASAR PEMBOHONG!"
"SEMUA NYA PEMBOHONG!"
"TAKDIR SIALAN!!!"

***

"Kau (Surname) (Name) kan?"

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang