"Meskipun begitu, ku mohon jangan lakukan (Name)! Natori-san dan Matoba-san sangat mengkhawatirkan mu."
"Matoba-san mengkhawatirkan ku? Jangan bercanda dia bahkan mau menjualku."
Natsume terdiam, dia telah terikat janji dengan Matoba Seiji untuk tidak mengatakan yang sebenarnya. Kenyataan yang mengatakan bahwa Matoba begitu menyayangi (Name). Dia mengirim gadis itu ke klan Kekkain bukan untuk dijual, melainkan untuk perlindungan.
(Name) ikut diam melihat reaksi Natsume, dia bertaruh orang yang paling ia percaya ini pasti menyembunyikan sesuatu.
"Anu, (Name)-san siapa dia?"
Suara Daichi memecah keheningan yang berat. Segera (Name) menarik tangan Natsume mendekati anggota voli.
"Dia temanku, namanya Natsume."
"Natsume Takashi, teman dekat (Name). Terima kasih sudah menjaga dan berteman dengannya," ucap Natsume ramah sambil membungkuk.
"A-ah (Name)-san juga banyak membantu kami dengan kemampuan fisiknya yang luar biasa," jawab Daichi sedikit canggung.
"Kemampuan fisik?" Tanya Natsume sambil menatap galak (Name).
"(Name) kau baru pulih, jangan memaksakan tubuhmu!"
"Aku baik-baik saja, Natsume! Apa perlu aku buktikan?"
"Jika kau melakukan itu akan ku laporkan ke Natori-san."
"Sial, aku lupa kau diam-diam tukang ngadu."
Tsukishima sedikit kesal dengan interaksi (Name) dan Natsume yang begitu dekat. Bukan, itu bukan cemburu layaknya cinta anak SMA enemy to lovers. Tsukishima kesal karena izin (Name) adalah liburan ke Kyoto sedangkan apa yang dia dengar sekarang?! Baru saja pulih? Apa yang terjadi dengan gadis itu sebenarnya? Kenapa dia tidak lebih jujur dari dulu?
"Ternyata pembohong tetaplah pembohong ya," ucap Tsukishima sarkas.
Natsume reflek menatap nyalang Tsukishima, dia tahu persis masa lalu (Name) termasuk penghinaan yang selalu temannya terima saat masih kecil.
"Apa maksudmu?" Tanya Natsume sambil maju ke depan (Name) dan berhadapan langsung dengan Tsukishima.
"Bukannya dia kemarin liburan ke Kyoto? Walinya sendiri yang bilang."
"Kau tidak tahu apa-apa tentang—"
"Sudahlah Natsume, kau hanya membuang-buang waktumu jika berurusan dengannya. Katakan, apa sebenarnya tujuan mu kemari? Ku yakin bukan hanya sekedar menjenguk ku kan?" Tanya (Name) diikuti seringai tipis yang membuat Natsume merinding.
"Kau benar, tapi lebih baik kita bicarakan di luar saja."
(Name) mengangguk dan izin sebentar dengan Daichi. (Name) segera menyusul Natsume keluar, menyisakan anggota voli yang penuh tanda tanya besar di kepala mereka.
"Kata-kata yang keluar dari mulut (Name)-chan dan Natsume itu membuatku bingung," ucap Nishinoya dengan kondisi kepalanya sudah berasap.
"Ucapan mereka aneh. Apa maksud sisa kesempatan (Name)-san tinggal satu? Membawanya kembali? Dan Masoba atau siapalah itu berniat menjual (Name)-san?" Sugawara penasaran dengan kata-kata (Name) dan Natsume.
Semua orang terdiam dan secara bersamaan menatap Tsukishima meminta sebuah penjelasan tentang kebohongan yang laki-laki itu maksud.
"Tsukishima bukankah kau mengenal (Name)-san sejak dulu?" Tanya Sugawara membuat Tsukishima dilanda tsunami kenangan masa lalu.
"Kenapa tidak tanya orangnya langsung saja?" Tanya balik Tsukishima malas.
"Dan kau yakin dia akan menjawab?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionHei... Bagaimana rasanya melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat? Dunia yang berbeda dengan dunia yang kau tinggali. Sebuah dimensi lain yang terpisah jauh. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat mereka. "TAKDIR SIALAN!!!!" "(Name)...