35. ANGIN MALAM

421 75 5
                                    

"Nona, tidak mungkin?! Bagaimana bisa?" Sou menatap tak percaya sesuatu di hadapannya. Dia memang tahu bahwa Nona nya kuat dan memiliki sesuatu yang di luar akal sehat. Tetapi, ini lebih dari itu.

"Kalau begini semuanya bisa diawasi kan?" Tanya (Name) licik.

"Apapun yang terjadi aku akan terus berada di sisi Nona! Hanya orang atau youkai bodoh yang berani menjadi musuh Nona," batin Sou bangga.

Sou pergi bersama dua sosok yang dipanggil oleh (Name), mengawasi para onmyouji yang janggal di mata (Name). Sedangkan sang gadis memilih untuk pergi ke suatu tempat dibanding pulang ke apartemen yang disediakan Natori.

***

"Sebelum aku bagikan tugasnya, jawab dulu pertanyaan ku. Bagaimana kalian bisa dipanggil oleh Nona?" Sou bertanya dengan antusias kepada dua sosok di depannya.

"Jawabannya mudah, itu karena kemampuan Phoenix milik (Name)-chan," jawab sosok gadis dengan senyum manis.

Sou memiringkan kepalanya tanda tak mengerti

"Kau bodoh ya? Aku disucikan dengan api itu. Jadi aku bisa dipanggil kembali selama gadis itulah pemegang Phoenix."

"Kekuatan sang legenda Phoenix ternyata tidak main-main," Sou berkata kagum.

"Baiklah, kalau begitu.... Sawatari Yuika kau awasi klan Kobayashi dan Kamitani! Nakano Akira kau awasi klan Takanashi dan Sato!"

"Tunggu dulu! Jangan bilang kau ingin mengawasi dua klan besar sendirian?" Tanya Akira tak percaya.

"Ku yakin salah satu dari klan itu lah alasan Nona memberiku misi ini. Jadi, biar aku sendiri yang mengawasi klan Saimori dan Hino."

Tanpa menunggu lebih lama lagi, tiga sosok itu berpencar ke masing-masing tujuan. Sawatari Yuika dan Nakano Akira terpanggil lagi dengan kekuatan Phoenix (Name), membantu Sou melakukan pekerjaannya.

***

(Name) berjalan sendirian digelap nya malam. Apartemen milik Natori rasanya begitu jauh karena sang gadis dari tadi terus berjalan memutar. Hingga akhirnya ia berhasil sampai.

Namun, saat di depan pintu ia memasang kuda-kuda siaga. Karena pintu yang seharusnya terkunci kini sedikit terbuka. Sama sekali ia tidak merasakan aura youkai, jadi kemungkinan lain adalah manusia.

"Jangan bilang mereka sudah bergerak?" Batin (Name) berteriak.

(Name) mengeluarkan 'pisau' nya, mengubah benda itu menjadi pedang. Dengan langkah cepat masuk ke dalam apartemen.

SRATT!!!

Pedang miliknya kini berada di leher seseorang yang ada di ruang tamu miliknya. Darah sedikit keluar dari sana, membuat sang empu meringis kesakitan.

"Apa yang kau lakukan (Name)??!!" Orang itu berseru kesal.

"Salahmu masuk ke tempat orang seperti pencuri, Matoba-san."

Matoba Seiji berdecih kesal, kemudian mencari sapu tangannya. Mendengus kesal sambil menggerutu melihat hasil didikan Natori yang terlalu bar-bar.

"Benar-benar, sebenarnya apa yang diajarkan Shuuichi. Sampai kau sebar-bar ini? Jika kau tetap di klan Matoba mungkin kau bisa menghadapi situasi dengan tenang."

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang