21. REUNI

524 106 9
                                    

"Senpai, pelatih.... Maaf, boleh aku izin tidak mengikuti ekskul selama beberapa hari?" Tanya (Name) kepada semua orang tiba-tiba.

Mereka semua terkejut dengan ucapan (Name) takut jika gadis itu akan keluar saat Yachi masuk. Yachi juga mulai memikirkan hal yang tidak-tidak masalah izin (Name).

"Wali ku, akan ke luar kota aku diminta ikut karena dia sangat khawatir."

"A-ah, kalau begitu tidak apa-apa (Name). Jika kau butuh persiapan, kau boleh pulang lebih awal," Daichi menjawab.

(Name) mengangguk dan segera mengemasi barang-barangnya, berpamitan dengan yang lain dan pergi meninggalkan gymnasium. Mereka yang tidak tahu bertanya-tanya dengan apa yang terjadi.

Shimizu pun menjelaskan nya dengan sabar agar adik kelasnya tidak khawatir dan berpikir (Name) akan keluar.

"Itu, karena kalian yang merepotkan Uso-chan. Dia jadi tidak tahan dengan kebodohan kalian dan keluar," sarkas Tsukishima membuat keempat orang yang merasa memasang aura suram.

"Tsukishima, hentikan itu!" Daichi berseru kesal.

"Ngomong-ngomong Tsukishima kenapa kau selalu memanggil (Name) dengan sebutan itu?" Tanya Sugawara penasaran.

Yang lain juga tiba-tiba tertarik dan mendekat, Tsukishima yang kini menjadi pusat perhatian menggerutu dahinya kesal.

"Benar juga ya, sejak dia datang pertama kali ke sini kau langsung memanggilnya begitu. Apa kalian saling kenal sebelumnya?" Tanya Tanaka.

"Aku dan Yamaguchi dulu satu SD dengannya. Semua anak-anak di sana memanggilnya begitu, bahkan guru-guru tidak tahan dengannya, belum ada sebulan dia sudah dikeluarkan."

"Eh?!" Semua orang terkejut tak terkecuali pelatih Ukai, bagaimana mungkin (Name) yang terlihat kalem di matanya membuat guru-guru tidak tahan.

"Me-memangnya apa yang dilakukan (Name)-san?" Tanya Hinata penasaran.

"Seingatku dia sering berteriak, marah, dan menangis secara tiba-tiba," Yamaguchi menjawab sambil mengingat-ingat masa lalu.

"Dulu dia akan marah saat dipanggil Uso-chan, tapi sekarang dia malah tidak menyangkal nya sama sekali," tambah Tsukishima.

"Kenapa (Name)-san sering begitu?" Gumam Hinata yang dapat didengar oleh semua orang.

"Mungkin gangguan mental karena orang tua nya meninggal saat itu? Ku dengar orang tua (Name) meninggal saat kecil, semua saudaranya satu persatu juga menghilang," suara Yamaguchi terdengar bergetar.

Semua orang yang mendengar itu tercekat. Kebenaran pahit akan masa lalu (Name) yang mereka dengar membuat rasa simpati mereka bergejolak.

"Perempuan itu tidak layak mendapatkan simpati kalian." Suara angkuh Tsukishima memecah keheningan gymnasium.

Semuanya menoleh dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan.

"(Name) pernah nyaris membunuh salah satu guru secara tiba-tiba di kelas."

Orang-orang terkejut. Aura gymnasium menjadi berat, kalimat yang terlontar dari mulut Tsukishima bukanlah gosip ataupun rumor, tetapi kenyataan yang terjadi di depan matanya saat SD dulu. Memori itu masih terekam jelas di otak genius nya.

"YOSH SEMUANYA MULAI LATIHAN!!!" Suara pelatih Ukai memecah ketegangan yang ada. Mereka semua tergagap dan melakukan pemanasan untuk melupakan fakta yang dilontarkan Tsukishima.

"Tsukishima, sebaiknya kau jangan pernah mengatakan ini kepada yang lain! Kalian semua juga! Jangan sampai informasi ini keluar!!" Teriak pelatih Ukai.

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang