KRING!!!!
Jam tanda selesai istirahat berbunyi. (Name) buru-buru kembali ke kelas. Permintaan Ayakashi tadi (Name) iyakan. Mencari laki-laki dengan surai oranye dan mendapatkan kembali serulingnya.
"Ada yang janggal dari perkataan Ayakashi tadi. Jika memang orang yang mengambilnya masih disini, bagaimana mungkin dia tidak bisa menemukan nya?" Batin (Name).
Saat (Name) hampir sampai ke kelasnya. Angin dari jendela koridor bertiup sangat kencang.
(Name) reflek memasang kuda-kuda dan bersiaga. Gin, juga entah sejak kapan berdiri di samping (Name) dengan wujud manusianya.
Mata (Name) dan Gin saling bertemu. Memberi isyarat.
"Ada Ayakashi berbahaya disini!"Angin bertiup lagi, membuat sebuah suara yang mengerikan bagi (Name)
"Pergi atau mati!"
Mata (Name) membulat. Merasa ada aura Youkai, (Name) berlari mengikuti nya.
Persetan dengan pelajaran, Ayakashi ini bisa saja mencelakai atau lebih parahnya membunuh manusia.
Terus berlari, hingga jendela koridor tiba-tiba pecah.
PRANG!!!!
(Name) reflek menyilangkan tangannya ke depan untuk melindungi wajah.
Di luar sana, ada Ayakashi berbentuk seperti manusia, tapi tidak memiliki rambut ataupun mata. (Name) tahu Ayakashi apa itu.
Sosok yang selalu ada disetiap sekolah. Seperti penguasa sekolah selama bertahun-tahun. Sosok itulah yang kerap membuat keributan atau mencelakai anak-anak sekolah.
(Name) hendak melawan. Akan tetapi, dia kalah cepat. Makhluk itu justru mencekik nya lalu melempar (Name) ke dinding. (Name) terbatuk dan mencoba menghirup oksigen.
Gin tak tinggal diam, dia mengendalikan salah satu ekornya untuk menangkap sosok itu.
Makhluk itu dengan gesit menghindar, lalu pergi menembus langit-langit koridor. Gin hendak mengejar, tetapi melihat kondisi (Name) yang lemah menghentikan niat nya.
(Name) melirik ke Gin, dan menganggukkan kepala. Memberi isyarat untuk mengejar.
"Aku baik-baik saja, kejar Ayakashi itu!" Suara (Name) terdengar parau.
Gin dengan berat hati meninggalkan (Name) dan mengejar sosok itu.
(Name) mencoba berdiri. Seluruh badannya sakit. Bagaimana tidak? Dicekik lalu dilempar secara brutal ke dinding yang dibawahnya terdapat pecahan kaca yang tidak sedikit.
(Name) mengangkat tangan nya, melihat telapak tangan yang kini merah penuh darah, tatapan nya kembali mati dan kosong. Dia berdiri saja disana. Memasukkan tangan ke saku rok.
Hingga siswa dan guru yang berada di dekat sana datang mengerubungi (Name). Seorang guru perempuan dengan rambut pendek datang dan memarahi (Name) habis-habisan.
Ayolah, baru hari pertama sudah terkena masalah dan diberi peringatan keras dari Youkai. Benar-benar hebat (Name), Natori-san pasti akan menceramahi mu habis-habisan. Belum lagi hampir seluruh siswa keluar, benar-benar memalukan.
"Ikut sensei ke ruang guru sekarang (Surname)-san!"
(Name) hanya mengangguk, mata sayu nya menatap siswa yang mengerubungi nya. Manik (e/c) nya menangkap sosok laki-laki pendek dengan surai oranye.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
أدب الهواةHei... Bagaimana rasanya melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat? Dunia yang berbeda dengan dunia yang kau tinggali. Sebuah dimensi lain yang terpisah jauh. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat mereka. "TAKDIR SIALAN!!!!" "(Name)...