Setelah kasus Sawatari Yuika, (Name) mulai rutin membasmi para youkai di Miyagi dibantu Gin dan Sou. Setiap sore mereka menyusuri daerah di Miyagi.
Jalanan, gunung, daerah perbatasan, bahkan hutan sudah mereka kunjungi. Membuat nama (Name) terkenal di kalangan youkai.
(Name) juga melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan baik. Nilainya memang tidak semuanya sempurna, tetapi selalu stabil. Gadis itu unggul dalam pelajaran sejarah dan sastra tetapi lemah dalam matematika. Cukup normal seperti orang-orang yang memiliki kelemahan dalam bidang akademik.
Namun, masih ada satu masalah yang belum ia selesaikan. Ekskul. (Name) sama sekali belum bisa memutuskannya. Jika boleh jujur dia tidak ingin mengikuti ekskul apapun.
(Name) terus berpikir, satu-satunya hal yang membuatnya tertarik adalah keberadaan sosok yang 'unik'.
Tunggu!
(Name) mengingat sesuatu. Di sini ada sosok itu! Sosok 'unik' yang membuat nya rela mencari barang antik ke mana-mana. Sosok yang terlihat seperti sinar mentari. Hinata Shoyo!
"Aku lupa kalau Hinata-san memiliki energi spiritual yang unik," gumam (Name).
***
"Sou, dulu kenapa kau mengincar Hinata-san?" (Name) bertanya tanpa basa-basi saat istirahat makan siang. Begitu bel berbunyi gadis itu segera pergi ke atap sekolah untuk berbicara dengan Sou.
"Seperti yang Nona katakan dulu, manusia itu memiliki energi spiritual yang unik. Tapi bukan hanya itu, dia punya kemampuan yang lain," jawab Sou.
"Kemampuan apa?"
"Maaf Nona, saya juga tidak yakin. Lebih baik Anda lihat sendiri, apalagi saat dia melakukan sesuatu yang disebut voli."
"Voli ya...." Mendengar kata voli (Name) langsung teringat pada satu sosok orang di masa lalu.
"Kalian, bersihkan sampah-sampah itu duluan! Nanti aku menyusul," pinta (Name) kepada dua youkai nya.
"Dimengerti, Nona!"
Gin dan Sou segera pergi dari hadapan (Name) melakukan tugas mereka masing-masing.
Selain membasmi youkai, (Name) memberi mereka tugas untuk menelusuri jejak orang tuanya di Miyagi. (Name) ingin tahu bagaimana kehidupan mereka dulu, karena ayah dan ibunya belum sempat menceritakan segalanya.
"Berapa lama lagi aku harus bertahan di dunia ini?" Ucap (Name) sembari menatap langit Miyagi.
"Perjalanan mu masih panjang, Nak." Sebuah suara membuat (Name) berbalik. Mata (Name) menangkap sosok youkai yang tak asing.
"Anda.... Yang meminta bantuan ku dulu?" Youkai tua penghuni pohon SMA Karasuno yang meminta (Name) untuk menggendong nya kembali ke pohon.
Youkai tua itu mengangguk. Kemudian tersenyum hangat layaknya seorang kakek kepada cucunya. Menatap mata
(e/c) misterius."Jangan menyerah dulu Nak, hidupmu masih panjang. Takdir yang mengikatmu tidak akan membiarkanmu mati begitu saja, tunggu lah sampai sang takdir sendiri lah yang melepaskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionHei... Bagaimana rasanya melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat? Dunia yang berbeda dengan dunia yang kau tinggali. Sebuah dimensi lain yang terpisah jauh. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat mereka. "TAKDIR SIALAN!!!!" "(Name)...