"(Name)-sama ada yang ingin saya tanyakan." Gin berkata sedikit ragu.
"Apa?" (Name) menjawab dengan lesu karena mengantuk.
"Apa Anda sudah makan malam?"
(Name) berjingkat, dia lupa bahwa sejak tadi dia tertidur. Gadis itu terbangun karena Sou membangunkannya untuk memberikan laporan.
"Aku mengantuk," jawab (Name) jujur.
Gin menghela nafas, bergegas menuju dapur, mencuci tangan, menggunakan apron, dan membuat segera sesuatu. Jarak antara (Name) dan Gin tidak begitu jauh, gadis itu berada di meja makan dekat dengan dapur yang hanya dibatasi oleh tembok pendek.
(Name) dibuat terdiam dengan skill memasak Gin, ini memang bukan kali pertama (Name) melihatnya. Namun, dia masih tetap terkesima.
"(Name)-sama, apa Anda punya niat untuk memberitahu masa lalu Anda kepada Sou?" Gin bertanya, sambil memasak omurice.
Mendengar pertanyaan Gin, (Name) menatap Sou yang masih terkapar di dekat sofa ruang tamu tak jauh dari dapur. Dia tersenyum tipis, senyum misterius yang menjadi ciri khasnya jika melihat sesuatu yang menarik.
"Sejak awal aku sudah bilang untuk mendapatkan kepercayaan ku terlebih dahulu."
Beberapa saat apartemen itu sunyi, hingga (Name) tiba-tiba berdiri dan menatap Gin yang hampir selesai memasak.
"Gin, buat tiga omurice! Kita makan bersama. Sou, bangunlah! Aku tahu dari tadi kau sudah sadar."
Tubuh Sou bergerak seperti tersetrum. Gin yang berada di dapur mengerutkan dahinya. Sou kemudian bangun dan segera menuju meja makan, duduk tepat di sebelah (Name).
"Hehehehe.... Nona benar-benar hebat bisa menyadari hal itu." Sou tersenyum seperti orang gila di mata Gin, hal itu membuat jijik ingin sekali dia melempar teflon yang berisi minyak panas ini ke muka menyebalkan Sou.
***
"Enak..." (Name) bergumam. Mendengar pujian dari (Name) Gin rasanya seperti terbang ke langit.
"Hee~ ternyata kau berbakat menjadi chef ya, Kitsune."
Perempatan imajiner muncul di dahi Gin, baginya perkataan Sou bukanlah pujian karena nada dan ekspresinya tidak menunjukan demikian.
"Daripada kau, hanya pura-pura pingsan dari tadi."
"A-aku hanya menilai keadaan tahu! Siapa tahu kau mengatakan hal tidak-tidak padaku kepada Nona!"
"Kau pikir aku youkai macam apa hah?!"
Perdebatan kembali terjadi di antara Gin dan Sou, keduanya saling bertatapan dengan background listrik di antara mereka. Aura di antara mereka bahkan cukup membuat youkai kecil di sekitar apartemen ketakutan.
"Berhenti berdebat di meja makan dan cepat makan makanan kalian!" (Name) menengahi mereka tanpa menatap ke lawan bicara. Tetap memakan omurice buatan Gin dengan lahap. Berbeda dengan Gin dan Sou yang langsung terdiam dan lanjut makan.
"Yah, setidaknya suasana menjadi lebih ramai berkat mereka." Batin (Name).
Drrt... Drrt...
Bunyi ponsel (Name) mengalihkan antensi sang pemilik. Melihat nomor asing yang mengirim pesan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionHei... Bagaimana rasanya melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat? Dunia yang berbeda dengan dunia yang kau tinggali. Sebuah dimensi lain yang terpisah jauh. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat mereka. "TAKDIR SIALAN!!!!" "(Name)...