33. KLAN ONMYOUJI

440 79 4
                                    

"Nona, Anda kenal dia?!" Tanya Sou terkejut. Youkai yang menjadi lawan Sou menurunkan pedangnya, membuat Sou ikut melakukan hal serupa.

"Di mana Gin?" Tanya (Name) sembari berjalan menuju Sou.

"Di belakang kuil, berhadapan dengan Hyakki Yakou ku." Bukan Sou yang menjawab, tetapi Rikuo dengan nada congkak.

"Hee~ bocah yang dulu terlihat naif sekarang sudah memiliki Hyakki Yakou ya. Ditambah melawan dua youkai ku," gumam (Name) dengan nada meremehkan.

"Kau masih naif."

Crang!!!

(Name) tiba-tiba menyerang Rikuo dengan pedang miliknya tanpa aba-aba, Rikuo menyeringai sambil menahan serangan mematikan (Name).

"Hm~ sepertinya Gyukki-san dan yang lain mengajari mu dengan baik."

Tadinya (Name) iseng menguji kemampuan Rikuo, tapi niatnya ia batalkan setelah melihat kemampuan Rikuo yang meningkat. Anak SMP yang dulu tidak bisa menahan serangan tiba-tiba itu kini berhasil melawan balik.

Kedua orang yang tadi beradu pedang kini melompat mundur sama-sama menyunggingkan senyum kebanggan. Sedangkan Sou hanya menatap dengan bingung kedua orang di sana.

"Nona, belum cerita tentang youkai ini kepadaku," gumam Sou sambil melirik Rikuo tajam. Rikuo yang sadar mendapat lirikan dari Sou balas menatap sambil menyeringai.

"Nee-san, sepertinya youkai baru mu ini kebingungan."

(Name) melirik ke arah Sou, kemudian menghela napas meruntuki kecerobohan nya. Lupa menceritakan terlebih dahulu siapa Rikuo.

"Dia.... Cucu Nurarihyon, dia manusia tapi memiliki darah youkai. Nura Rikuo."

"Nurarihyon?!" Kaget Sou sambil menatap Rikuo.

"Kau seharusnya kenal kan?" Tanya (Name) datar.

"Tentu saja! Aku pernah bertemu dengannya dulu. Tapi, sampai memiliki cucu itu berarti aku sudah sangat tua ya," ucap Sou murung.

"Karena kau youkai, ku rasa belum terlalu," jawab (Name) sekenanya.

"Lalu Rikuo, cepat suruh Hyakki Yakou mu berhenti! Atau Gin akan menghabisi mereka."

"Bertarung lah denganku sebentar Nee-san, dengan begitu aku akan meminta mereka berhenti."

(Name) mengernyit kan dahinya. Sejak kapan Rikuo begini? Apa Gyukki melakukan sesuatu padanya?

"Tadi sudah bukan?"

"Itu hanya salam reuni."

"Tidak. Aku sudah berjanji hanya mengangkat senjata untuk melawan musuh. Dan kau bukan musuhku," jawab (Name) tegas.

"Apa nee-san ingin mereka mati?" Tanya Rikuo dengan nada mengancam.

"Terlalu cepat seratus tahun untuk membodohi ku dasar bocah."

(Name) berjalan santai ke dalam kuil menatap atap kuil dengan malas. Beberapa saat lengang, hingga tiba-tiba (Name) mengeluarkan aura yang luar biasa.

"Kalian mau keluar sendiri atau harus ku jemput?"

Hening.

Namun, beberapa saat kemudian angin berhembus kencang. Bersamaan dengan hal itu ratusan youkai dan Gin datang di hadapan (Name) dengan wajah ketakutan.

"Maafkan saya, Nona. Ini perintah Rikuo-sama!" Ucap Gin berkeringat dingin.

"Hei, kenapa kau menyalahkan Tuan Muda!! Kau sendiri setuju dengan alasan mengerjai Tengu itu!" Teriak seorang gadis dengan kulit seputih salju dengan kimono senada dengan kulitnya.

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang