TWINS - 04

16.3K 1.1K 50
                                    

🌸
Kalian ga mau ada yang komen gitu? Masa ga ada yang komen sih😭
Komen 'aku cantikk' juga gapapa😊

Terserah deh yang penting ini cerita ga kayak hutan, sepi banget bestiee😭

Happy Reading♡.
______________________

"Lora, udah belum?" Livi menghembuskan nafasnya bosan menatap lora yang masih fokus menulis.

"Kenapa emang?" Tanya lora tanpa menoleh kearah gadis di sampingnya.

"Ini kan waktunya istirahat. Jadi, ayo kekantin" ajak livi.

"Tinggal sedikit lagi" balas lora.

Gadis berambut coklat panjang itu merasa sedikit kesusahan saat awal-awal belajar hingga dirinya jadi yang terakhir mengerjakan tugas yang guru berikan. Maklum saja lora masih tidak terbiasa menulis dengan bahasa indonesia mengingat saat tinggal di cina, dirinya setiap hari menulis bahasa mandarin.

"Sudah, ayo" lora membereskan buku-bukunya. Livi mengangguk dan bangkit dari duduknya.

Sebelum beranjak, lora melirik tempat duduk lira. Ternyata kembarannya itu sudah tidak ada disana.

Mereka berdua berjalan menuju kantin, banyak yang masih melihat lora dengan tatapan berbagaimacam. Bahkan ada yang melihatnya dengan tatapan aneh mengira jika gadis itu lira yang berganti penampilan menjadi gadis lebih feminim dengan polesan make up tipis di wajahnya.

"Kamu makan apa?" Tanya livi saat mereka sudah berada di kantin yang cukup ramai.

"Ehm, bakso kayaknya enak" balas lora melihat stand bakso yang tidak jauh dari mereka berdiri.

"Ayo kita beli, aku juga pengen beli itu" ucap livi.

Keduanya memesan masing-masing satu porsi bakso dan es jeruk. Tetapi saat mencari bangku, ternyata semua bangku sudah terisi kecuali...

"Livi!" Seseorang memanggil livi. Dengan kompak keduanya menoleh.

"Eh itu Tamara, ayo kesana" livi mengajak lora duduk di meja yang sudah di isi oleh beberapa siswa perempuan dan salah satunya ada lira.

"Duduk sini" seorang gadis yang bernama Tamara menepuk sebuah bangku kosong disampingnya kemudian livi duduk disamping gadis berkuncir satu itu.

"Lora, kamu duduk sini" ucap livi menepuk kursi sampingnya. Lora mengangguk dan duduk disamping gadis itu.

"Hai, nama lo lora kan? Kembaranya si lira" ucap seorang gadis yang duduk di depan lora. Gadis itu mengangguk dengan tersenyum.

"Wih manis banget senyumnya, kenalin gue Febiola. Lo bisa panggil Biola" ucap gadis itu. Lora ingat jika gadis ini yang duduk di samping lira saat di kelas.

"Kalau gue tamara" tambah gadis yang berada di samping livi.

"Lora" balas lora membalas jabatan biola dan tamara.

Disana tidak hanya ada lora, livi, tamara dan biola saja. Namun, juga ada lira yang acuh bermain ponsel dan satu gadis yang sedang membaca novel di tangannya.

"Lin, lo ga mau kenalan sama lora?" Tanya biola menyikut lengan gadis yang tengah sibuk dengan novel di tangannya.

Gadis berambut hitam kebiru-biruan itu menoleh "Celine Domani, panggil aja Celin"

"Lora" balas lora tersenyum. Gadis itu tidak membalas senyuman lora dan kembali sibuk dengan novelnya.

"Sifatnya emang gitu, maklumin aja ya" ucap biola. Lora kembali tersenyum dan mengangguk.

"Hai guys" sapa seorang gadis dengan senyum ceria menghampiri meja mereka.

"Tumben telat?" Tanya tamara.

"Biasa urusan negara" balas gadis itu. Gadis ber-name tag Viona Aghata itu duduk di samping lira.

Lira yang tadinya berfokus hanya kepada ponselnya kini memasukkan benda itu kesaku bajunya dan tersenyum menyambut viona.

"Hai" sapa viona tersenyum kemudian mengecup pipi lira.

Ugh ugh

Seketika lora tersedak melihat tindakan viona itu. Tenggorokannya terasa sangat perih, beruntung livi segera memberikan es jeruknya.

"Kamu gapapa?" Tanya livi. Lora mengangguk. Gadis itu masih menetralkan nafasnya.

"Kayaknya lora baru lihat lira di cium sama cewek deh hahah" celetuk tamara dengan tertawa.

"Bahaya nih" tambah biola ikut terkekeh.

"Eh kembarannya lira ya? Kenalin gue Viona Aghata, ketua osis yang paling cantik sepanjang masa" ucap viona tersenyum bangga menyodorkan tangannya. Lora membalas dengan tersenyum canggung.

"Lora"

"Mereka emang gitu sifatnya, kaya orang pacaran" bisik livi. Lora hanya diam menatap lira dan viona yang sikapnya bukan seperti teman biasa.

*****

Seorang gadis yang mencepol rambutnya asal kini duduk di pinggir kolam renang dengan kaki yang di masukkan kedalam kolam.

Bibir gadis itu menyesap vape yang ada di tangan kanannya.

Sudah setengah jam lora dalam posisi seperti itu, tidak ada yang bisa menghilangkan kebosanannya, Semuanya nampak membosankan bagi lora.

Bunda dan ayahnya tengah pergi ke sebuah acara dan pasti malam hari akan pulang. Sedangkan sherlly pergi bersama teman-temannya sepulang sekolah tadi.

Jangan tanya lira dimana, lora saja tidak tau. Sejak pulang sekolah, lora sudah tidak melihat gadis itu dimana-mana bahkan di kamarnya.

Lora sebenarnya ingin keluar rumah untuk jalan-jalan. Tetapi ia takut nanti tersesat. Dirinya masih tidak tau daerah disana.

Ting

Sebuah pesan masuk pada ponsel lora. Gadis itu segera membukanya.

Liviaaa🍒.

Ayo ke mall
20 menit lagi aku sampai

Okee👌.

Lora tersenyum. Gadis itu segera masuk kedalam rumah dan bersiap-siap untuk pergi bersama livi.


____________
See you...

TWINS (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang