TWINS - 15

12.7K 857 15
                                    

🌸
Happy Reading♡.
___________________

Seorang gadis menyesap nikotin yang berada di apitan jari antara telunjuk dan jari tengahnya.

Hembusan angin menerpa wajahnya membuat rambut panjang hitam sedadanya berhembus.

Saat ini lira duduk di rooftop sekolah sendirian setelah pergi dari kantin begitu saja dan jam pelajaran sudah berbunyi satu jam yang lalu.

Pintu rooftop terbuka, seorang gadis menghampiri lira dan duduk disampingnya.

Lira melirik sekilas pada viona dan kembali menatap kearah depan.

Dengan santainya viona mengambil sebungkus rokok dan pemantik di saku baju lira kemudian gadis itu juga menyalakan satu batang rokok untuk ia hisap.

Beberapa saat hening, kedua gadis itu sama-sama menikmati sepuntung rokok di tangan mereka masing-masing.

"Cemburu?" Pertanyaan tiba-tiba yang viona lontakan membuat lora menoleh kepadanya.

"Ga tau" balas lira.

"Dia kembaran lo sendiri" ucap viona dengan terkekeh. Lira diam tidak membalasnya. "Ya ga masalah sih menurut gue. Tapi lebih baik lo berhenti sampek sini sebelum dia suka balik sama lo. Lo ga mikirin kalau misalnya orang tua kalian tau lo suka sama dia?"

"Lo kejahuan kalau mikir" balas lira.

"Ya mending mikir gitu daripada terlanjur jadi panjang urusannya" ucap viona. Setelahnya keadaan menjadi hening.

"Ini aneh" gumam lira. Viona menaikkan alisnya seaakan bertanya maksud lira.

"Aneh bisa cinta sama kembaran sendiri" jelas gadis itu dengan terkekeh.

"Mungkin karena gue ga tumbuh dewasa bareng dia jadi ngerasa bukan saudara kembar tapi orang asing yang bisa saling jatuh cinta" lanjutnya. Viona hanya diam mendengarnya.

"Besok gue ke LA" ucap viona.

"Ngapain?" Tanya lira sedikit terkejut mendengar ucapan viona yang terlalu mendadak.

"Gue bakal menetap tinggal disana" lira yang mendengar itu semakin terkejut.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Gue juga ga tau, tapi sakit mommy makin parah dan butuh perawatan dirumah sakit. Ga ada yang jagain selain daddy" jelas viona. Lira mengangguk paham.

"Semoga mommy lo cepet sembuh. Lain kali gue kesana buat jenguk" ucap lira. Viona mengangguk membalas.

*****

Saat ini jam sudah berada di pukul 3 sore. Bel sekolah baru saja berbunyi.

Saat ini lira menatap tajam kedua manusia yang berada tepat di depannya.

"Boleh ya, sebelum malem aku pulang kok" ucap lora menatap harap kembarannya.

"Terserah" balas lira pergi begitu saja menaiki motornya.

Lora yang mendapat respon lira yang tidak mengenakkan menghelah nafas.

"Ayo deh kita pergi" ucap lora mengandeng tangan xander untuk pergi menuju mobil pria itu.

"Yakin? Kembaran kamu ga ngasih izin, aku anter pulang aja ya" ucap xander.

"Kok gitu, kita udah lama ga main bareng loh" balas lora tidak suka.

"Yaudah deh ayo" xander terkekeh mengacak rambut lora gemas melihat wajah cantik lora yang kesal.

Lora tersenyum senang. Keduanya masuk kedalam mobil xander dan pergi dari halaman sekolah yang mulai sepi.

Disisi lain seorang gadis yang baru masuk kedalam rumah dengan wajah yang terlihat kesal.

"Kenapa tuh muka" ucap sherlly saat berpapasan dengan lira di tangga.

Lira tidak menanggapi sherlly dan pergi begitu saja.

"Pms ya" ucap sherlly kesal ucapannya tidak di tanggapi sang kakak.

Brak

Lira membanting pintu kamarnya membuat sherlly yang masih di tangga terlonjak kaget.

"Biasa napa, kalau marah jangan banting pintu dong. Pintu kamar tuh mahal" teriak sherlly kesal sendiri melihat tinggah aneh lira.

Lira melemparkan tasnya begitu saja dan duduk di pinggir kasur.

Seperti de javu. Tapi saat ini berbeda, Dulu ia meninggalkan lora untuk pergi bersama viona. Sekarang lora meninggalkan dirinya untuk pergi bersama xander.

Kesal sekali lira rasanya. Ya sekarang memang dirinya cemburu akan hal itu.

Haruskah lira melarang untuk lora berdekatan dengan xander? Tapi apa haknya?

Lora hanya kembarannya jadi itu bukan haknya melarang lora berdekatan dengan siapapun. Tetapi lira cemburu jika lora terlalu akrab dengan xander.

*****

Seorang perempuan cantik berjalan di sebuah mall. Tidak lama kemudian seseorang menabraknya dari belakang.

"Eh"

Perempuan itu menoleh dan ia terkejut melihat wajah seseorang yang ia kenali.

"Maaf kak, saya ga sengaja" ucap gadis yang menabrak perempuan itu.

Perempuan itu terdiam dengan menaikkan alisnya bingung. Sedangkan gadis disebelahnya juga bingung tidak mendapatkan respon dari lawan bicaranya.

"Kak?" Panggil gadis itu.

"Lora?" Seseorang memanggil gadis itu seketika lora menoleh dan tersenyum pada xander yang kembali dari toilet.

"Kamu kenapa?" Tanya xander khawatir.

"Ngga, aku gapapa cuman tadi ga sengaja nabrak kakak ini" jelas lora.

Perempuan yang tidak sengaja lora tabrak menaikkan alisnya "lora?" Batinya terkekeh.

"Kakak ada yang sakit?" Tanya lora lembut memegang lengan perempuan itu. Seketika perempuan itu tersadar dari lamunannya.

"Ya-ya gue gapapa" balasnya dengan tersenyum.

"Bener gapapa?" Tanya lora memastikan. Perempuan  itu mengangguk.

"Nama kakak siapa? Siapa tau nanti kita ketemu lagi aku bakal ajak kakak makan buat permintaan maaf" ucap lora.

"Nama gue soya" balas kembali tersenyum.

"Nama kakak bagus, nama aku lora" balas lora.

"Aku pergi dulu ya kak, nanti kalau ketemu aku traktir" ucap lora, soya mengangguk.

Lora dan xander menjauh dari soya. Senyum miringnya terlihat jelas dengan menatap punggung kecil lora yang mulai menjauh.

"Cantik dan menarik"

________________________
Hai, ada yang rindu cerita ini ga?
Maaf ya baru bisa up hehe

See you... jangan lupa votenya ya, aku berharap banget bisa 1k vote😊❤

TWINS (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang