TWINS - 13

13K 946 2
                                    

🌸
Happy Reading♡.
___________________

Saat ini seorang gadis tengah bermanja-manja dengan kasur empuknya seperti biasa.

Bibirnya tidak berhenti menyesap vape yang berada di tangan kanannya dan menghembuskan setiap asap dari bibir merah mudanya.

Drttt drttt

Lora melirik layar ponselnya, seketika mata gadis itu berbinar melihat sebuah nama yang sudah lama tidak menghubunginya.

'Hallo'

"Argghhh xander aku kangen tau!"

'Jangan teriak-teriak baby'

"Gimana ga teriak, kita udah 2 bulan ga ketemu"

'Besok aku ke indonesia'

"Hah serius?!"

'Iya cantik'

"Sama siapa?"

'Sendiri'

"Loh riendra ga ikut?"

'Masih ada urusan, tiga hari berikutnya dia nyusul kok'

"Yess. Jangan lupa kabarin aku kalau udah sampai"

'Siap baby. Aku tutup dulu ya, masih ada urusan yang belum aku selesaikan'

"Okay, see you xander"

'See you too'

Setelah mematikan telfonya senyum lora tidak luntur. Akhirnya dia akan bertemu kembali dengan teman tersayangnya itu.

Tok tok tok

Lora bangkit dari rebahannya untuk membuka pintu kamar.

Saat terbuka ia tersenyum tipis melihat lira berdiri di depan pintu kamarnya.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Ikut gue ke mall" balas lira.

"Mau ngapain?"

"Ada yang harus gue beli"

"Ohh tunggu, aku siap-siap dulu" lora segera mengambil baju di lemari kemudian menggantinya di kamar mandi.

Selagi menunggu lora berganti baju, lira masuk kedalam kamar lora. Melihat-lihat setiap sudut dari kamar bercat putih itu.

Tatapan mata lira Terjatuh pada sebuah bingkai foto yang berada di nakas.

Seingat lira, minggu lalu ia tidak melihat bingkai foto itu. Artinya lora baru meletakkannya disana.

Lira duduk di pinggir kasur kemudian mengambil bingkai foto itu.

Tiga gadis manis berusia sekitar 4 tahun tengah tersenyum ceria menatap kamera dengan berbagai mainan yang di letakkan di depan mereka.

Lora keluar dari kamar dengan dress di atas lutut berwarna crem dengan bunga-bunga kecil sebegai motifnya.

"Ngapain?" Tanyanya menatap lira.

"Ngga" balas gadis itu kembali meletakkan bingkai foto itu di nakas.

Lora terdiam menatap sendu bingkai foto yang lira letakkan.

"Aku merindukannya" gumam gadis itu masih bisa di dengar oleh lira.

Lira menoleh menatap lora "siapa?"

"Kura" balas lora.

"Ingin bertemu?" Tanyanya.

"Siapa?"

"Kura"

"Kamu tau dia dimana?" Tanya lora dengan mata berbinar. Lira mengangguk.

"Serius? Ayo kita temui dia" balas lora dengan antusias.

"Baiklah, ayo"

Dengan segera lora mengambil tas dan ponselnya kemudian keluar mengikuti lira.

Butuh sekitar 15 menit akhirnya mobil lira sampai di parkiran sebuah rumah sakit.

"Kenapa kita kesini?" Tanya lora bingung saat mereka keluar dari dalam mobil.

"Jalan di samping gue" Lora mengangguk dan mereka berjalan bersama masuk kedalam rumah sakit itu.

Sesampainya di kamar nomor 104, lira mengetuk pintu itu beberapa kali dan masuk kedalam diikuti lora.

Didalam ruang rawat itu ada gadis yang tengah duduk bersandar di atas kasur rumah sakit bersama gadis berwajah datar yang tengah menyuapinya makanan. Dan ada 4 gadis lainnya yang duduk di sofa ruangan itu.

"Udah datang lo" sapa tamara menyambut kedatangan kedua gadis itu.

"Gimana keadaan lo?" Tanya lira menghampiri gadis yang berada di ranjang rumah sakit. Gadis itu hanya menjawab dengan senyum tipisnya.

Tatapan sakura beralih menatap lora yang masih diam di tempatnya.

"Ra" panggil lira. Lora tersadar dan menghampiri gadis itu.

"Lo nyari kura kan?" Tanya lira. Lora yang semakin bingung dengan maksud pertanyaan lira tetapi ia tetap menjawab dengan anggukan.

"Dia kura" tambah gadis itu menunjuk gadis di atas ranjang rumah sakit.

Tatapan lora menoleh kearah sakura yang tersenyum tipis kearahnya. Dan seketika mata lora membulat.

"Ka-kamu kura?" Tanya lora dengan terbata-bata. Sakura mengangguk.

Mata lora berkaca-kaca menutup mulutnya tidak percaya menatap gadis di depannya ini.

"Jangan nangis" ucap sakura dengan suara yang pelan.

Lora menghampiri sakura dan langsung memeluk gadis itu. Sakura membalasnya dengan mengelus punggung lora pelan.

"A-aku kangen kamu tau" ucap lora masih dengan isakannya. Sakura tersenyum mendengarnya.

Setelah pelukan mereka terlepas, lora menatap wajah dan tubuh sakura yang terbalut baju rumah sakit.

"Kamu kenapa? Kamu sakit?" Tanya lora dengan sedih. Sakura tidak menjawab pertanyaan lora.

Lira menepuk bahu lora lembut "nanti gue ceritain"

Lora bingung tapi gadis itu memilih mengangguk.

Mata lora beralih kepada gadis datar yang sedari tadi diam duduk di kursi samping ranjang rumah sakit sakura.

"Dia gisella, temen kita" ucap lira. Lora tersenyum dan menyodorkan tangannya.

"Lora"

"Gisella"

Sebenarnya lora masih ingin berbicaran dengan sakura tentang banyak hal. Tetapi lira mengajaknya untuk kentin karena lira tau sakura tidak akan membalas ucapan lora.

Saat dikantin lira memesankan makan siang untuk lora karena gadis itu tau lora belum makan sedari pagi karena bangun kesiangan dan malas untuk keluar kamar.

"Makasih" ucap lora dengan senyum manisnya. Lira berdehem membalas dengan mengacak-acak rambut lora membuat pipi sang empu memerah.

___________________
Aku back!!
Ada yang rindu?

Maaf ya baru up karena aku ada masalah hehe

Hari ini aku up dua kali tapi nanti aja ini masih pagi atau up lagi kalau votenya udah 350?

Jangan lupa sarapan bestiee besok udah puasa
See you....

TWINS (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang