TWINS - 16

10.8K 810 11
                                    

🌸
Happy Reading♡.
_____________________


"Maaf kak nunggu lama" ucap seorang gadis yang baru saja kembali dari toilet.

"Iya gapapa" balas perempuan didepannya tersenyum.

"Makasih udah mau terima traktiranku" ucap lora, soya terseyum membalas "ngga masalah"

Hari ini lora tidak sengaja bertemu soya saat dirinya membeli buku di toko dekat cafe yang mereka datangi saat ini. Sebenarnya lora pergi bersama xander tadi. Tetapi laki-laki itu harus ke bandara untuk mencemput riendra. Lora tadinya ingin ikut tetapi saat bertemu soya, ia pun mengurungkannya dan xander tidak masalah pergi sendendirian.

Lora hanya ingin  mengajak makan siang sebagai permintaan maaf tempo hari. Dengan senang hati soya menyetujuinya.

"Rumah kakak deket sini?" Tanya lora membuka pembicaraan.

"Ngga" balas soya.

"Terus kenapa milih cafe ini kalau jauh dari rumah kakak"

"Gue milih cafe ini karena gue suka kesini. Makanannya enak, tempatnya juga nyaman" balas soya. Lora mengangguk paham.

Tidak lama kemudian pesanan mereka datang. Lora memesan pesanan yang disarankan soya.

Cheesecake dengan crim di atasnya dan milksheke red velvet. Soya juga memesan tapi hanya americano.

"Lo masih sekolah?" Tanya soya hanya sekedar basa-basi. Lora mengangguk lucu dengan mulut yang siap melahap potongan cheesecake di garpunya.

Soya terkekeh dan gemas melihatnya. Tangan perempuan itu terulur menyusap sudut bibir lora yang di penuhi crim. Lora mematung melihat tindakan soya.

"Kaya anak kecil" ucap soya. Lora tersenyum canggung.

Dari luar cafe seseorang melihat aktivitas kedua perempuan itu.

Tangannya mengepal, kuku-kuku jarinya memutih melihat tatapan soya yang begitu dalam.

Tanpa pikir panjang, lira masuk kedalam cafe itu kemudian menarik lengan lora menjauh dari soya.

Lora tersentak menatap lira dengan terkejut karena tindakan lira yang tiba-tiba datang dan menarik lengannya.

"Loh lira, kamu ngapain disini?" Tanya lora bingung. Lira tidak menanggapi ucapan lora, gadis itu menatap datar perempuan yang saat ini duduk menatapnya dengan santai.

"Jangan pernah lo sentuh adek gue!" ucap lira dengan menekan setiap katanya.

"Lira, kamu kenapa? Kamu kenal sama kak soya?" Tanya lora semakin bingung.

"Lo jangan deket-deket sama dia" ucap lira menunjuk soya.

"Loh kenapa? Kak soya baik, kenapa aku ga boleh deket-deket sama dia?" Tanya lora.

"Dia ga sebaik yang lo kira, ayo pulang. Dan lo" lora menunjuk wajah soya. "Abis sama gue kalau lo berani macem-macem sama dia"

Setelah mengatakan itu lira menarik kasar tangan lora meninggalkan soya yang hanya diam menatap kepergian kedua gadis itu.

*****

"Lira, kamu kenapa sih? Lengan aku sakit" ucap lora memberontak mencoba melepaskan lengannya dari genggaman tangan lira.

"Masuk" perintah lira dengan dingin membuka bintu mobilnya. Dengan terpaksa lora masuk kedalam mobil lira.

Lira melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Lora melirik kearah gadis itu.

Dari raut wajah lira, lora tau jika gadis itu tengah menahan sesuatu.

Lora menahan untuk tidak bertanya sekarang mungkin ia akan bertanya jika sudah sampai rumah.

Lora mengerutkan dahinya melihat jalan yang bukan mengarah ke rumah mereka.

"Kita mau kemana?" Tanyanya. Lira tidak membalas.

Tidak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi berhenti di parkiran sebuah gedung apartement yang lumayan terkenal.

"Turun" perintah lira. Lora segera turun mengikuti lira.

Lira menggengam telapak tangan lora dan menariknya masuk kedalam gedung apartment itu.

Sesampainya di depan salah satu unit apartement, lira menekan pin untuk membuka pintu unit apartementnya.

Lora melihatnya dan tau jika pin dari unit apatement itu tanggal ulang tahunnya dan juga lira.

Lira kembali menarik tangan lora untuk masuk kedalamnya. Gadis itu sedikit tercengang melihat setiap sudut dalam apartement itu. Sangat rapi, bersih dan mewah.

Lira masih menarik tangan lora hingga menaiki tangga dan masuk kedalam salah satu kamar disana.

Setelah mengunci pintu lira berbalik badan dan langsung memeluk lora begitu erat.

Lora sedikit terkejut karenanya "Kamu kenapa?" Tanya lora tidak paham dengan tindakan lira.

Lira tidak membalasnya dan semakin mengeratkan pelukannya. Lora yang bingung memilih membalas pelukan lira yang membuatnya nyaman.

Cukup lama keduanya dalam posisi itu hingga lira melepaskan pelukannya dan menatap tepat di mata lora.

"Gue..."

__________________
See you....maap buat kalian nunggu
vote dulu baru lanjut😜

TWINS (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang