TWINS - 27

7.2K 577 33
                                    

🌸
Happy Reading♡.
____________________

Sherlly mengeratkan jaket yang ia kenakan. Angin dingin di malam Kota new york menerpa wajah cantik sherlly.

Hampir satu tahun sudah sherlly tinggal disana hidup jauh dari kedua orang tuanya dan melakukan semua hal sendiri.

Saat ini langkah kaki jenjangnya membawa sherlly ke pusat kota lebih tepatnya sebuah bangunan besar yang selalu di datangi setiap orang jikalau mereka sakit.

Sherlly tersenyum saat ia berpapasan dengan salah satu perawat muda yang mengenalnya.

"Dimana dia?" Tanya sherlly.

"Dia baru saja selesai makan, kau bisa melihatnya" ucap perawat muda itu dengan ramah.

Sherlly mengangguk dan masuk kedalam salah satu kamar rumah sakit setelah berterimakasih pada perawat muda itu.

"Hai kak" sapa sherlly kepada gadis dewasa yang tengah duduk menatap luar kaca jendela kamar rumah sakit didalam ruangan.

Disana lira dengan rambut pendek berwarna abu-abu tersenyum kepada sherlly.

"Gimana kabar kakak?" Tanya sherlly lembut berjongkok di depan kursi yang lira duduki.

"Baik" balas lira mengusap kepala sherlly sayang.

Setelah mendengar keadaan lira satu tahun yang lalu, agung memutuskan untuk menerbangkan lira ke new york untuk rehabilitasi di rumah sakit terkenal disana dan juga mengizinkan sherlly untuk ikut agar ada yang menjaga lira saat berada disana.

Agung tidak bisa selalu berada di negeri itu karena itu punya tanggung jawab di perusahaan miliknya begitu juga dengan reina yang memiliki sebuah butik yang harus ia urus.

Sherlly pindah sekolah di salah satu senior high school yang lumayan dekat dari rumah sakit dan apertement yang ia tinggali.

Sudah satu tahun juga lira menunda kuliahnya untuk pemulihan kondisinya.

"Kapan pulang?" Tanya lira dengan suara lembutnya.

"Aku masih belum tanya dokter yang pasti Kakak butuh banyak waktu. Jadi, sabar ya" ucap sherlly mengusap bunggung tangan lira yang berada di genggamannya.

Lira bergumama membalas "gimana sekolah kamu?"

"Baik"

"Bunda, ayah?" Tanya lira lagi.

"Besok mereka kesini" balas sherlly lagi.

"Lora?" Tanya lira dengan suara pelan dan wajah senduhnya. Sherlly terdiam dan menggeleng pelan berarti ia masih tidak tau keneradaan lora dimana.

Lira ikut terdiam membuang pandangannya keluar jendela menatap bulan yang bersinar terang malam itu.

'Gue kangen ra...' batin lira.

Tok tok tok

Pintu ruang rawat lira di ketuk beberapa kali setelahkan pintu itu terbuka di ikuti seorang gadis dewasa masuk dengan senyum cantik nan anggunnya.

TWINS (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang