Arunika 14

132 9 3
                                    

Raga yang baru datang entah dari mana menghampiri Bi Irni yang tengah mempersiapkan makan siang di dapur. "Bi, Aruni udah balik?"

Mendengar suara majikannya membuat Bi Irni yang tengah menggoreng ikan membalikkan badan. "Iya, Mas, udah balik dari jam delapan tadi."

"Bibi jemput?"

"Iya, Mas, soalnya Mbak Aruni tadi malam nelpon minta dibantu beres-beres barangnya pagi-pagi, katanya udah diizinin pulang sama dokter. Bibi kira Mas Raga ada di sana, taunya nggak ada," jelas Bi Irni sambil mengangkat ikannya dari wajan.

"Iya, Bi, saya semalam ketiduran di sekret, dan bangunnya kesiangan," kata Raga menggaruk rambutnya yang cukup panjang untuk ukuran laki-laki.

'Emang biasanya gitu kan, Mas?' Sahut Bi Irni dalam hati, mana berani ia menyuarakannya. "Aruni nanyain saya nggak, Bi?" Tanya Raga membuat Bi Irni tersenyum jahil padanya.

"Ciee Mas Raga mau ditanyain sama Mbak Aruni yah?" Bi Irni menunjuk Raga dengan iseng.

Raga mendengus. "Apa sih, Bi?"

"Iya, Mas, tadi Mbak Aruni nanya waktu nyampe. Katanya, Raganya mana, Bi? Saya belum pulang dari kemarin."

Raga tampak berpikir, ia mengusap-usap dagunya. "Dia lagi tidur?"

Kening Bi Irni berkerut, kemudian mengangkat bahunya. "Mana saya tau, Mas, saya nggak pernah ngecek soalnya. Dari nyampe tadi, Mbak Aruni gak pernah keluar kamar."

Raga terdiam sejenak, kemudian berlalu meninggalkan dapur, meninggalkan Bi Irni yang tambah mengerutkan keningnya. "Hmmm sepertinya saya mencium bau-bau perasaan yang mulai tumbuh."

🌅

Aruni membuka pintu kamar saat mendengar seseorang mengetuknya dari luar. Saat pintu terbuka, dilihatnya Raga berdiri di depannya dengan rambut yang basah. "Udah balik? Sorry gue gak sempat jemput tadi," ujar Raga langsung pada inti yang ingin disampaikan.

Aruni mengedikkan bahunya seraya tersenyum. "It's okay, Ga, udah ada Bi Irni kok yang jemput."

Raga sudah menduga Aruni tidak akan mempermasalahkan dirinya yang tidak menjemput gadis itu, tapi entah kenapa ia merasa tidak enak karena tidak menjemputnya dan menghilang dari kemarin di rumah sakit. "Hmmm gue gak balik semalam di rumah sakit, karena ketiduran di sekret dan tadinya kesiangan bangunnya." Persis alasannya pada Bi Irni tadi. Raga mengacak rambutnya yang sudah cukup kering.

Aruni menatapnya dengan senyum tertahan. "Gak papa, Ga, gue udah ada di sini kok."

Melihat ekspresi Aruni seperti itu entah kenapa di mata Raga cukup menggemaskan. Laki-laki itu menatapnya lekat hingga Aruni merasa kikuk sendiri, dan ia pun berdehem membuat Raga tersadar dan langsung mengacak rambutnya lagi. "Ya udah, gue mau makan, lo gak makan?"

Aruni menggeleng disertai senyuman. Raga pun mengangguk dan melangkah meninggalkan Aruni. Namun, baru beberapa langkah kakinya menjauh, Aruni memanggil membuatnya menoleh.

"Ada apa?" Tanya Raga saat Aruni mendekat padanya.

"Lo merasa gak enak, karena gak jemput gue dan gak balik semalam di rumah sakit?"

Raga mengerutkan keningnya, lalu menggeleng. "Enggak tuh, udah ada Bi Irni juga kan?" ucap Raga bohong.

Aruni mangguk-mangguk pada Raga yang masih menatapnya dengan kerutan, lalu laki-laki itu memilih untuk kembali melangkah. "Ga," panggil Aruni lagi, dan kali ini, Raga kembali menoleh dengan kening terangkat.

ARUNIKA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang