Chapter 27

3K 418 19
                                    

Selamat datang dan Selamat membaca 👋

***

“Saya sangat mencintai nona Garmond tuan Marquess”

Kalimat yang Marquess Willfred dengar dari Ainsley membuat hatinya bergetar, bukan hanya kata katanya namun wajahnya memancarkan kesungguhan yang nyata.

Seseorang didepannya mengingatkan ketika Willfred muda, ia sangat menyukai Adeline Hugo. Untuk mendapatkan wanita yang dia kasihi, ia rela menundukkan kepala pada bangsawan yang lebih rendah. Apapun akan dirinya lakukan.

Pertama kali Willfred menjatuhkan hatinya, ketika ia melihat Adeline sedang bermain hujan hujanan di jalan. Surai wanita berambut emerald merah muda bergerak kesana kemari bagai bunga moss phlox pink yang jatuh bertebaran, mengingatkannya akan musim semi.

Warna batu aquamarine dimatanya berkilau seakan seluruh kecantikan dibumi terserap olehnya. Wajah bahagianya tidak mengenal rasa takut dicemooh orang karena statusnya. Dirinya seperti burung yang bebas, mampu menentukan hidupnya sendiri.

Sudah sangat lama semenjak dirinya merasakan perasaan ini lagi. Perasaan itu yang menjadi satu satunya alasan mengapa dirinya memilih tidak menikah setelah istrinya meninggal. Perasaan yang ada dihatinya sudah mati dan sengaja ia tekan agar bisa berdiri dan menjadi kekuatan untuk anak anaknya.

Meskipun para bawahannya mendesak dirinya untuk menikah lagi, selalu ia tolak. Willfred tidak mau menambah luka pada wasiat terakhir seorang yang sangat ia cintai. Cukup mereka kehilangan seorang Ibu.

Awalnya Marquess merasa kesal ketika melihat Ainsley dan Chartarina bersama seperti tadi. Ia sangat menyayangi Chartarina selain karena dia anaknya, Charta adalah bentuk Adeline ketika masih hidup. Hanya saja ketika lelaki ini mengutarakan kalimat itu dengan kesungguhan, ia mengerti mengapa Ainsley mendekati Chartarina tanpa jeda.

Marquess tau apa yang sudah Duke lakukan selama ini untuk anaknya. Meski terkesan diam dan acuh tak acuh, namun dirinya masih seorang Ayah yang menghawatirkan anak perempuan yang tinggal sendirian di Ibukota.

Marquess menyuruh Kaiden selalu mengikuti Chartarina, apapun yang terjadi dan melaporkan kepadanya melalui surat atau bertemu secara langsung. Semua laporan Kaiden kebanyakan tentang Ainsley.

Dari hal hal yang berkaitan dengan Chartarina secara langsung seperti di pasar, bertemu di festival dan pertemuan mereka entah disiang atau dimalam hari, hingga melindungi Chartarina saat terjadi percobaan pembunuhan, meski Chartarina sendiri tidak tau.

Ketika Marquess mengusut percobaan pembunuhan, ia menemukan putri Count Dempster berada dibalik kejadian itu. Besoknya ia mendengar kabar bahwa Duke Chevalier menggugat Count Dempster dengan tuduhan korupsi. Mengesankan.

Marquess merasa sangat berterimakasih, namun Willfred merasa curiga. Atas dasar apa Duke tertarik dengan anaknya? Marquess berfikir bahwa Duke akan memanfaatkan kekuatan anaknya, namun begitu kalimat penuh keyakinan keluar dari bibir Ainsley entah bagaimana pikiran curiga itu sirna.

“Saya sangat mencintai nona Garmond tuan Marquess”

Ainsley tau apa yang baru saja ia utarakan pada Marquess. Ia adalah seorang lelaki yang tidak mengerti apa itu cinta. Ainsley hanya ingin berada didekat Chartarina, melindunginya, memberikan perhatian pada seluruh apapun yang Chartarina lakukan dan inginkan. Berkat Carl, ia tau apa yang ia rasakan.

Awalnya Ainsley mendekati Chartarina karena keperluan pribadinya, hanya saja semakin ia mengenal Charta banyak hal menarik dari diri wanita itu. Tata caranya berbicara, ekspresinya, senyumnya. Ainsley seperti sudah tergila gila pada Charta. Tiada hari tanpa memikirkan wanita bermata ungu amerthyst.

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang