Chapter 46

1.3K 180 1
                                    

Ternyata penobatan tidak memakan banyak waktu, meski persiapannya sungguh lama. Aku hanya perlu berdiri di sebuah altar, mengatakan sumpah dan diberikan sebuah tiara kecil nan indah. Ya hanya itu saja.

Penobatan memang sudah berakhir, namun setelahnya akan ada beberapa acara. Salah satunya penampilan bakat. Semua orang bisa mengikuti acara ini, namun hanya orang orang terpilih saja yang mampu memperlihatkan kemampuannya di depan Kaisar.

Acara ini seharusnya ada hanya ketika penobatan Kaisar dan tidak ada ketika penobatan penyembuh. Namun karena acara kali ini digabung, akhirnya acara ini ada saat penobatan kami berdua selesai.

Aku harus mengacungi jempol ke orang orang yang sudah mengumpulkan orang orang hanya dengan waktu 3 hari. Pasti banyak sekali orang yang ingin memperlihatkan dirinya di depan seorang Kaisar.

“Anda terlihat cocok memakai mahkota itu Yang Mulia” aku berbisik pada Xavier yang berada tepat disampingku.

Xavier melihatku.

“Kau sedang menggodaku” senyum tipis ada dibibir ranum Xavier.

“Ey, mana mungkin saya berani Yang Mulia. Anda benar benar terlihat berwibawa” aku menunjukkan kedua ibu jariku.

Kalian tau kan? Pujian pada atasan menambah kemakmuran bawahan.

“Terimakasih”

Aku hanya mengangguk.

Kyyuuuurruuukk…

Ugh. Aku sangat amat sungguh lapar. Hiks! Aku memegang perutku yang susut aahh bisa bisa aku terkena busung lapar.

“Mari kita pergi”

Pange.. ah bukan maksudku Kaisar tiba tiba saja berkata padaku.

“Ah baik” aku mengikutinya.

“Lady”

Ditengah jalan aku bertemu Daisy.

“Hah syukurlah Lady turun terlebih dulu, kita harus segera bersiap untuk perjamuan” Daisy menungguku dengan sabar.

“Apa? Tapi ini masih siang. Hmp, aku ingin makan dulu.” aku menarik baju di pergelangan tangan Daisy.

“Tidak boleh Lady Chartarina Garmond” Daisy menatapku dengan hangat bercampur tegas.

“Berikan roti” Xavier memecah perdebatan singkat.

“Terimakasih Pang… ah maksud saya Kaisar” aku menggelengkan kepalaku dengan cepat dan menunduk, sangat berterimakasih.

“Ta..”

“Kau dengar bukan Daisy” aku tersenyum penuh kemenangan.

Aku makan sambil menutup mata, besandar. Ck bahkan roti ini tidak akan cukup untuk menunda lapar, yah tapi apa daya. Aku hanya harus menerimanya.

“Nona Garmond”

“Lady”

Aku mendengar sayup sayup orang memanggilku. Aku membuka mata, sepertinya aku ketiduran.

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang