Chapter 65

837 96 3
                                    

Asher yang sedang memperhatikan perkelahian antara Ainsley dan Owen bergerak mendekati mereka, karena seorang lelaki berambut pirang ingin menyerang Ainsley yang sedang kesakitan di bawah pohon.

Ia mendekat dengan mengeluarkan pedang.

Sriingg

Pedang dengan api dan es keluar. Jika orang yang belum pernah melihat pedang milik Asher pasti akan mengatakan jika pedang itu aneh. Bagaimana tidak? disisi bagian kiri dipenuhi api dan sisi bagian kanan dipenuhi es, padahal kedua elemen itu tidak bisa disatukan. 

Jika kekuatan sedang tidak diaktifkan, ada sebuah pola yang melambangkan keduanya. Bagian kiri terdapat lambang api dan bagian kanan terdapat lambang  kepingan es.

Meski Asher tidak tau apa kekuatan lelaki berambut pirang itu, ia menghadang karena tau Ainsley dalam bahaya. Ia akan mengetahuinya jika melawan pria di depannya.

Karena sudah terlambat, Asher melemparkan es tajam yang ia buat dari tangan kirinya.

Wuuusshh

Terbang tepat ditekuk belakang leher lelaki rambut pirang.

Ctar

Namun sebelum mengenai bagian belakang lehernya, es itu sudah hancur.

‘Kekuatan apa itu?’

Asher yang sedang berfikir mundur beberapa langkah karena mendadak lelaki itu datang dengan cepat. Asher harus berulang kali mengubah haluannya karena pendekatan bertubi tubi. Anehnya semua es yang Asher lancarkan hancur begitu saja tepat ketika akan sampai pada lelaki bermata hitam.

Lelaki berambut silver menguras ingatan tentang kekuatan diseluruh bangsawan, siapa dan apa kekuatan milik lelaki ini. Jika ia tidak tau bagaimana lawan akan menyerang, sama saja dengan bunuh diri.
Satu keluarga muncul diingatannya, keluarga Count Anozie. Mereka memiliki kekuatan penghancur, pantas saja setiap kali Asher melancarkan serangan mampu dihancurkan dengan mudah olehnya. 

Asher kali ini tidak bisa mengeluarkan api jika jarak mereka selalu sedekat ini, karena jika salah sedikit saja, hal itu akan membahayakan nyawa Asher. Dia harus melakukan sesuatu. Ia kemudian mematikan nyala api di pedangnya, sekarang kedua sisi pedang dipenuhi kristal es.

Ia juga harus ekstra hati hati agar tidak ada bagian tubuhnya yang terkena pecahan es. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Saat mengeluarkan es dengan bobot yang besar berharap bisa menjauhkan mereka, bagian wajah dan dadanya terkena pecahan yang tajam.

Radero melihat Asher kesakitan tidak tinggal diam, ia malah semakin mendekati Asher. Radero percaya diri dengan kekuatannya, meski terlihat lemah jika digunakan dengan benar pasti berdampak besar.

Pandangan Asher buram, itu karena Radero tidak memberikan jeda sedikitpun pada Asher. Asher berusaha menjernihkan pikiran dan ingin melancarkan serangan. Namun sebelum itu Radero mengarahkan tangan kanannya ke lengan atas Asher, karena kekuatan penghancur masih diaktifkan lengan Asher terkoyak dan tubuhnya terlempar terkena tanah yang mencuat.

Bag!

Suara mengema begitu besar, banyak darah yang keluar dari mulut Asher.

Selain Asher ada Ainsley yang sedang kesulitan melawan lawannya. Ainsley sedang terpojok di antara banyaknya pepohonan, ia tidak bisa menggunakan tameng tanah terlalu banyak karena terbatasnya lahan.

Ia harus berpindah dari dahan satu dan dahan lainnya untuk menghindari kelihaian pedang Owen. Beberapa pohon akhirnya tumbang karena tebasan Owen. 

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang