Chapter 32

2.1K 269 3
                                    

Suasana diruangan kala itu sangat mencekam. Tidak ada suara yang dihasilkan oleh dua orang yang berada didalam ruangan. Satu orang memiliki aura yang sangat menakutkan dan gelap, dirinya mengetuk ngetukkan jarinya digagang kursi. Satu wanita duduk dengan wajah ketakutan namun ada kepercayaan diri yang masih tersisa.

“Tidak usah beromong kosong, Nona Dempster” suara rendah lelaki itu keluar.

“Saya tidak Yang Mulia Duke Albern”

Freya berfikir hanya ada satu cara untuk menghancurkan Chartarina, yaitu dengan mencari bantuan Duke Albern. Hanya Malvynn satu satunya harapan Freya. Jika dirinya bertindak sendirian seperti sebelumnya, pasti segalanya tidak akan berhasil. Karena perbedaan status bangsawan dan sekarang Duke ada dibelakang Charta.

Alasan lain mengapa Freya ingin menggunakan kekuasaan Duke Albern, karena Freya tau Malvynn merupakan orang yang mudah bosan dan suka mempermainkan orang dengan batas yang tidak wajar.

Freya mengetahui fakta ini dari Helen adik Malvynn yang akhir akhir ini dekat dengan Freya. Dari Helen pun ia tau bahwa Malvynn mempunyai ruang bawah tanah, khusus digunakan untuk melepaskan rasa bosannya.

Freya menggunakan kesempatan ini, untuk membuat Chartarina sebagai bahan mainan untuk Duke Albern.

“Alasan apa yang membuatku harus mendekati Nona keluarga Garmond?” Malvynn memberikan tatapan tajam sambil tangannya menyalakan cerutu besar andalan.

“Karena Duke Chevalier menyukainya” Freya mau tidak mau harus berkata kalimat ini meski dirinya tidak mau.

“Ainsley?” Tidak ada ekspresi yang diberikan Malvynn, hanya saja dari kata yang dikeluarkan sangat jelas bahwa dirinya terkejut.

Malvynn dan Ainsley dulunya adalah dua sahabat karib, namun tidak ada yang tau alasan akhirnya mereka kehilangan satu sama lain dan menjauh.

“Iya, Duke Ainsley Chevalier” Freya menjawab.

“Hahaha, bajingan itu menyukai wanita?” tawanya mengelegar dengan menyeramkan diseluruh ruangan.

“Iya, jadi tuan Duke harus bermain dengan Chartarina agar Duke Chevalier terluka” Freya berkata dengan semangat, ya itu rencananya ketika Ainsley terluka dan sakit hati lalu pergi ke pelukan Freya.

Malvynn tidak menjawab, malah menghisap batang rokok dan membuat ruangan itu penuh dengan asap.

Freya tiba tiba saja berdiri lalu berlutut didepan Malvynn. Freya bingung dengan keinginan tiba tiba untuk menggerakkan tubuhnya sendiri.

Malvynn lalu mendekati Freya, menaruh kakinya di pundak wanita berambut merah.

“Ugh” Freya yang kesakitan hanya bisa merintih.

Malvynn memberikan beban dengan menaruh lengannya dipaha miliknya. Mendekatkan diri dan membuat bahu milik Freya semakin kesakitan.

“Aku tidak suka diperintah, terutama olehmu!” Nada yang dikeluarkan tidak tinggi, namun mampu membuat orang ketakutan tidak terkecuali Freya.

Rokok yang ada ditangan lelaki berambut biru navy ia dekatkan. Ujung putung rokok yang masih menyala dengan api ditaruh dan ditekan dengan kuat didahi Freya.

“Arrgghh” perbuatan Malvynn kali ini membuat Freya berteriak.

“Jangan macam macam denganku” Malvynn berkata lalu ia menendang Freya hingga wanita itu jatuh tersungkur.

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang