“Nonaaa” Merry bergegas lari dari dalam kediaman setelah ia melihatku turun dari kereta.
“Akhirnya Nona tiba”
Merry memegang pundakku, melihat dari atas hingga bawah. Memastikan tidak ada luka apapun ditubuhku.
“Ada apa Merry? Kau terlihat, terburu buru.” aku bertanya.
“Marquess dan Tuan muda menunggu Nona untuk makan malam bersama.” Merry berkata dengan sangat cepat, menyuruhku untuk segera masuk ke kamar dan melakukan persiapan.
Apa? Aku yang belum sempat menjawab sudah didorong pelan oleh Merry. Bukankah kakak dan ayah saat ini ada di utara? Mengapa ada dikediaman kita yang ada di ibu kota?
Apa yang aku ketahui, ayah dan Asher mereka berdua lebih banyak menghabiskan waktunya di Utara. Karena tugas mereka untuk menjaga perbatasan. Tubuh Chartarina sangat lemah dengan cuaca dingin, akhirnya ia tinggal sendirian dikediamannya yang ada di Ibukota.
Meski terkadang mereka berada disini untuk mengurus beberapa pekerjaan, tapi tidak pernah mendadak seperti ini. Mereka pasti memberi kabar lebih dahulu dan mengapa juga harus hari ini?
Aku masuk ke dalam ruang makan, setelah bersiap siap dengan secepat kilat. Dua orang sudah menungguku, aku bergegas masuk dan duduk ditempat biasa aku duduki. Begitu aku duduk, makanan yang sudah dingin langsung diganti dengan yang baru.
“Kau pergi tanpa pengawal?” Marquess bertanya kepadaku, tanpa ekspresi.
Aku menoleh ke Merry, satu satunya orang yang tau bahwa aku pergi tanpa pengawalan. Ia yang dilihat hanya menundukkan kepala, merasa bersalah.
“Iya” aku menjawab seadanya, ini baru pertemuan kedua kami. Tak heran jika aku masih canggung.
“Kenapa? Apa sir Kaiden membuatmu tidak nyaman?” tanya Asher dengan tatapan khas kakak yang menghawatirkan adiknya.
“Bukan begitu, eemm…” aku bingung bagaimana harus menjelaskan bahwa aku tidak membutuhkan pengawal hari ini.
“Tidak perlu bingung seperti itu Charta, mungkin memang kamu memiliki alasan tersendiri. Besok lagi bawalah pengawal bersamamu, jika memang kamu tidak menghendaki mereka mendekat, atur mereka dijarak tertentu. Pengawalan itu penting Charta, jangan lupakan siapa keluarga kita.” Asher tersenyum, caranya melihat seperti berkata bahwa ia ingin mengelus rambutku.
Yaahh aku tidak akan lupa bahwa kita, adalah salah satu keluarga bangsawan dengan musuh yang banyak, tidak ada yang berani secara langsung menyerang kediaman ataupun daerah kekuasaan.
Serangan itu beralih pada keturunan perempuan yang notabenya lebih lemah, padahal para perempuan juga mempelajari bagaimana menggunakan pedang.
“Baik kak” aku mengangguk dan memberikan senyum. Sungguh kakak yang hangat.
Setelah percakapan singkat itu, tak ada lagi percakapan hingga kita selesai makan.
🌱🌱🌱
Aku membaringkan tubuhku, memikirkan hal hal yang telah terjadi hari ini.
“Banyak hal yang terjadi ternyata”
Kekuatan Ainsley jauh lebih mengerikan dibanding ketika aku membacanya. Dinovel sendiri Ainsley tidak pernah disebutkan bisa menciptakan guntur dan petir, tapi hari ini aku melihatnya. Saking kuatnya, petir itu bisa membunuhmu meski dengan sekali kilatan.
Aku merinding mengingat hal yang aku lihat. Ainsley juga bisa menggerakkan beberapa kekuatannya sekaligus. Mengendalikan guntur, petir dan tanah. Sungguh kekuatan yang menakutkan dan katanya aku bisa menenangkan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Healer [END]
AcakAku yang memasuki dunia novel, dimana dunia itu banyak sekali kemampuan kemampuan menakjubkan Bisa berteleportasi, kekuatan mimpi, mampu mengendalikan seluruh elemen langit dan bumi, membuat orang terlena dengan nyanyian, penyembuh, pemanggil naga d...