Chapter 33

2.1K 304 23
                                    

Prok prok prok

Suara tepuk tangan datang dari seseorang yang berjalan kearah kami.
Aku tidak bisa melihat kearah mana pun, karena jika sedikit saja kepala bergeser, leherku akan mengenai benda tajam.

Mata Ainsley beranjak dariku dan melihat kearah seseorang yang datang.

“Waahh Duke Chevalier, turunkan pedangmu. Leher nona Garmond bisa terluka.”

Seorang lelaki tiba tiba memegang bahuku dan menggeser pedang Ainsley. Aku yang akhirnya bisa melihat kesegala arah, melihat ke lelaki yang ada disampingku.

“Kenapa Duke Albern disini?” aku bertanya dengan spontan. “Karena ingin melihat pertunjukan?” Malvynn berbisik ditelingaku.

“Jauhkan dirimu dari nona ini” Ainsley berkata pada Malvynn.

Ainsley tidak paham, meski dirinya tidak mengenal wanita bermata ungu didepannya. Dirinya tidak suka jika Malvynn ada didekat wanita itu.
Aku melihat kearah Malvynn dan Ainsley, bergantian. Apa mungkin alasan mengapa Ainsley begini karena Malvynn? Untuk apa Malvynn mengaktifkan kekuatannya pada Ainsley?

“Pfftt, baik baik” Malvynn melepaskan tangannya yang ada dibahuku.

“Kenapa Yang Mulia tertawa?”

Aku terseyum pada Malvynn, memberikan kesan sopan meski kalimat dan nada yang diutarakan tidak.

“Pemandangan ini sangat menghibur. Kau tidak tau? Lucu sekali melihat orang yang menyukai orang lain tapi dia tidak kenal orang itu. Hahaha.”

Malvynn berbisik ditelingaku dan tertawa terbahak bahak. Lesung pipinya yang indah terlihat dengan sangat jelas. Jadi benar, semua ini gara gara perbuatannya. Eh? Tapi darimana dia tau kalau Ainsley menyukaiku? Setelah dirinya tau pun, dia bisa tertawa? Waaahh kampret bener nih orang! Sumpah!

Tanganku terkepal dengan sangat kuat.

“Yang Mulia sungguh, apakah anda juga tidak tau? Perasaan bisa mengalahkan ingatan dan pikiran.”

Aku juga ikut berbisik dan menarik bibirku melengkung, seakan tersenyum meski mataku tidak.

Walaupun aku tidak yakin dengan kebenaran itu di dunia nyata, namun aku sangat percaya bahwa perasaan dan cinta bisa mengalahkan segalanya, sepertinya ini adalah efek samping karena aku keseringan membaca novel romantis. Ah masa bodo, aku hanya tidak ingin kalah dengan Malvynn si bajingan yang sudah membuat kekasihku seperti ini.

Ketahanan mentalku benar benar terasah. Wajahnya berubah menjadi kaku dan menakutkan.

Tanpa aba aba, Malvynn memegang kedua bahuku menundukkan dirinya sejajar.

“Kau adalah wanita pertama yang berani beradu argumen denganku. Tidak diduga, rasanya menyenangkan.” Wajah kakunya kemudian melonggar.

Bbeerrr, bulu kudukku berdiri.

Wahai para penggemar genre romantis, kalian pasti paham arti kalimat klise itu, atau kata dan kalimat yang mirip seperti ‘Hanya kau yang pernah melakukan ini padaku’ atau kata ‘Menarik’ atau kalimat yang sangat persis ‘Kau wanita yang menarik’.

Itu adalah hal yang sangat umum diutarakan si pemeran lelaki ke pemeran perempuan. Dan uugghh sekarang Malvynn mengatakan itu padaku.

“Be…”

“Cukup!” Suara lantang Ainsley menghentikanku untuk berbicara.

Ainsley merasa marah, melihat perbuatan Malvynn pada wanita didepannya. Rasanya seperti Malvynn merebut apa yang sudah menjadi miliknya. Hah! Bisa bisanya Ainsley merasa seperti itu, padahal dirinya tidak pernah tertarik sekalipun pada wanita. Jadi kemarahan yang semenjak tadi ingin ia keluarkan, Ainsley tahan.

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang