Chapter 67

958 101 2
                                    

“Kau sudah bangun?” Ainsley bertanya pada Charta, tidak ingin memikirkan apa kata Dokter.

“Ya” Charta hanya menjawab dengan singkat dan terkesan ketus.

‘Ada yang salah’

Baru kemarin Charta selalu ingin bersama Ainsley tapi hari ini wanita di depannya memalingkan muka. Apa Charta tau berita kehamilannya? Ah tidak mungkin, tidak ada yang tau kabar itu kecuali dirinya dan Dokter.

“Bagaimana kalau kita jalan jalan di taman?” Ainsley sudah siap mengendong Charta sebelum wanita di bawahnya menimpali

“Aku tidak ingin melakukan apapun”
Jawaban Charta datang dengan secepat kilat.

Tangan Ainsley ingin mengelus surai biru ash Charta, namun terhenti karena Charta menghindar.

“Kau marah padaku?”

“Tidak”

Perut Ainsley mendidih mendengar jawaban tegas Charta, apa yang salah? Mengapa Charta mencoba berputar putar padahal jelas bahwa Charta marah?

Pikiran lelaki ini sudah rumit mencari jalan keluar terbaik bagi Charta dan bayi mereka. Pikiran itu semakin runyam setelah melihat Charta seperti ini. Apa maunya?

“Haahh kalau begitu istirahat saja, aku akan membawa obat”

“Aku tidak ingin minum” masih tidak melihat Ainsley, wajah Charta berpaling melihat jendela.
Kedua tangan Ainsley menyatu, menahan amarah.

“Kau tetap harus minum” untungnya suara yang dikeluarkan Ainsley masih tenang.

“Bayi, apa itu tidak akan menganggu bayinya?” kali ini Charta bertanya sambil menatap Ainsley, ada kemarahan di mata amerthysnya.

Ainsley merasa seperti di pukul bagian belakang kepala. Bagaimana bisa?

“Bagaimana kau?” saking terkejutnya, Ainsley menanyakan isi kepalanya.

“Apa itu penting? Jika aku tidak berkata lebih dulu kau pasti akan merahasiakan dariku”

“Aku masih harus mencari jalan keluar, sekarang lebih baik minum obat dulu”

“Tidak, aku takut obat itu membahayakan bayinya”

Tangan Ainsley yang memegang mangkuk obat memutih. Dugaan Charta persis apa yang disebutkan Dokter ketika Ainsley mendengar keadaan Charta dari kantornya.

“Dari sekarang Yang Mulia harus memilih antara Duchess dan bayi, obat obat yang di konsumsi Duchess bisa membayakan janin kemungkinan terburuk janin tidak akan selamat. Namun jika Duchess tidak meminum obat secara teratur, keadaan Duchess bisa semakin melemah dan…”

Ainsley mengingat perkataan Dokter yang membuat seluruh tubuhnya hilang arah. Lelaki ini lebih memilih Charta, jika seorang anak mereka bisa mendapatkan kembali di kemudian hari, tapi jika ia kehilangan Charta? Tidak itu tidak akan mungkin terjadi.

“Tidak usah memikirkan bayi”

“Apa? Ini bayi kita, kenapa kau masa bodo begini?” serak dan nada yang dikeluarkan Charta meninggi.

“Kesehatanmu lebih penting” Ainsley benar benar mencoba menahan amarahnya.

“Aku selalu ingin punya anak”

“Kita bisa mendapatkan lagi ketika kau sehat”

“Mendapatkan anak tidak semudah itu, kenapa kita tidak mempertahankan?” suara Charta melembut, mencoba membujuk Ainsley

“Jika sulit, ada alternatf adopsi” apapun yang terjadi Ainsley tidak ingin membahayakan nyawa Charta.

“Aku ingin anak dari rahimku” mata Charta sudah berembun

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang