Chapter 15

4.9K 694 13
                                    

Aku sudah berada dikediaman Ainsley, tidak ada yang tau pasti jam berapa kekuatan itu akan datang. Kita bertiga, aku Ainsley dan Carl pun tidak ada yang tau. Meski mereka sudah berusaha menerka nerka, itu hanya sebuah kemungkinan dari beberapa kemungkinan yang ada.

Sepuluh tahun lalu, menurut pengakuan Dean, itu terjadi pada sekitar pukul 10 hingga 12 malam. Ketika aku mendengar lamanya waktu itu, aku menelan ludah.

Kita bertiga sepakat bahwa, semalam ini aku harus ada bersama Ainsley didalam kamarnya. Carl berkata, lebih efisien jika aku hanya berdua dengan Ainsley.

“Sebentar lagi jam 10, aku akan meninggalkan kalian berdua. Mohon maaf Nona Garmond, meskipun ada teriakan kami tidak bisa membantu banyak.”

Aku gemetar, ya aku paham hanya aku yang bisa mengatasi kekuatan Ainsley. Alasan utama tidak ada yang boleh masuk kesini apapun yang terjadi karena, Ainsley akan kehilangan fokus padaku dan membunuh siapapun yang masuk kedalam ruangan ini. Lebih bahayanya lagi, aku akan terbunuh. 

“Baik Tuan Madison. Terimakasih sudah khawatir” Aku mengubah ekspresi takutku, seperti aku tidak takut sama sekali.

“Maaf”

Seorang lelaki disampingku berkata, ketika Carl sudah benar benar meninggalkan ruangan.

“Tidak apa apa Yang Mulia, aku juga sudah berjanji untuk membantumu.” Aku tersenyum, ada banyak kekhawatiran yang terpancar dari wajahnya.

“Aku akan membalas bantuan yang telah kau berikan. Katakan saja, jika kau ingin menginginkan kenaikan pangkat dibangsawan wanita dengan menjadi Duchess, aku juga bisa mengabulkannya.” Meski perkataannya begitu, wajahnya serius.

“Ya? Duchess?” Kupingku tidak tuli kan? Bukankah itu berarti aku harus menikah dengannya?

“Ya, tidak usah serius begitu. Itu artinya kau bisa meminta apapun hingga kau memintaku menjadikanmu duchess juga tidak apa apa.” Ia mengelus pipiku pelan.

“Ah baiklah.”

“Sebentar lagi” Ia melihat kearah jam dan membuka baju sambil berjalan kearah kasur.

Ah, meskipun aku sudah mulai sedikit terbiasa dengan bagian tubuh atasnya. Tapi tidak pernah melihat dirinya melepas baju atasnya dengan sepurna seperti malam ini.

“Sepertinya Carl lupa apa yang harus dia lakukan” Ainsley mengoceh didepan borgol.

“Kau tak ingin membantuku?” Ia menatap kearahku, sedang berusaha memasang borgol.

“Ah baik”

Ainsley yang menyarankan agar dirinya menggunakan borgol, ia berkata demi keselamatanku. Aku juga tidak tau jika zaman ini, borgol sudah ada.

Aku memasangkan borgol ditangan kanannya dan ditempat tidur, lalu tangan kirinya dan ditempat tidur. Untungnya dia duduk bukan berbaring. Otakku akan melalang buana jika Ainsley berbaring.

“Ketika kekuatan itu datang, warna mataku akan berubah.”

“Baik” Aku hanya mengangguk singkat.

Aku meremas ujung gaunku, menghilangkan sedikit ketakutan.

“Ugghh” Suara itu berasal dari tubuh Ainsley.

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang